JNEWS – Pangsa pasar game di Tanah Air terus meningkat pesat. Untuk itu Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) akan memperluas kolaborasi dengan industri game nasional melalui berbagai program strategis. Salah satunya dengan peluncuran Indonesia Game Week pada Agustus mendatang.
Menurut Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar, ekosistem industri game di Tanah Air harus dibangun dengan skema yang berlapis. Mulai dari penciptaan, produksi, promosi hingga distribusi dan konsumsi. Sehingga ke depan terus menciptakan pertumbuhan nyata.
Menurutnya kolaborasi antara pemerintah dan pegiat industri game nasional harus terus diperkuat. Untuk tahap kreasi, Kementerian Ekraf mendorong lahirnya ide-ide baru melalui Global Game Jam dan memperkuat pengembangan talenta lewat program Gameseed serta pelatihan Google Play x Unity. Dari sisi produksi dan distribusi, Kementerian Ekraf juga menggandeng berbagai pihak termasuk venture capital, angel investor dan membentuk Indonesia Creative Content Fund (ICCF).
Wamen Irene menekankan pentingnya menciptakan lebih banyak studio independen di berbagai daerah, serta mendampingi mereka membangun IP lokal yang kompetitif di pasar internasional. “Kita tidak bisa selamanya jadi penonton di pasar sendiri. Sudah saatnya IP game Indonesia dikenal dan dimainkan juga di luar negeri,” tegasnya.
Untuk memperluas konsumsi game lokal, Kementerian Ekraf menyiapkan aktivasi di ruang publik dan meluncurkan Indonesia Game Week pada Agustus 2025. Di sisi kebijakan, juga mendorong revisi Perpres Nomor 19 Tahun 2024 untuk mempercepat pertumbuhan industri game secara berkelanjutan.
Wamen Ekraf menyampaikan bahwa industri game bukan hanya peluang ekonomi, tetapi juga ruang strategis untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi generasi muda, khususnya di bidang teknologi, seni dan konten digital.
Baca juga: Pasar Industri Game Besar, Kemkomdigi Ingin Fasilitasi Pengembang Game Lokal
“Game bukan cuma soal hiburan. Namun sudah menjadi kekuatan budaya, ekonomi, dan ekspresi generasi. Industri ini harus jadi mesin pertumbuhan baru bagi ekonomi kreatif Indonesia,” tandas Wamen Irene.
Sementara itu Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein menyambut baik komitmen Kemenekraf dalam menguatkan industri game nasional. “Dengan keterlibatan aktif pemerintah, kami makin optimistis bahwa ekosistem game Indonesia bisa berkembang pesat, bukan hanya di hulu tetapi juga di hilir. Yang penting bukan hanya bikin game, tetapi juga memastikan game lokal punya pasar, pendanaan dan keberlanjutan,” ujarnya. *