Kemenkes : Cuci Tangan dengan Sabun Tekan Kasus Diare dan Ispa

Di masa pandemi COVID-19 ini, mencuci tangan dengan sabun adalah bagian protokole kesehatan yang harus dijaga ketat. Pasalnya salah satu penularan virus ini adalah melalui tangan yang biasa ditempeli virus atau bakteri. Mencuci tangan dengan sabun menjadi solusi pencegahan penularan tersebut.

Direktur Kesehatan Lingkungan Vensya Sitohang mengatakan mencuci tangan dengan sabun adalah cara termurah dan paling efektif untuk menghentikan penularan COVID-19 dan akan tetap menjadi tindakan pencegahan.

Selain COVID-19, cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan penyakit diare hingga 30% dan ISPA hingga 20%. Dua penyakit tersebut merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia.

Baca juga : Efek Pandemi, Deretan Produk Ini Populer di Tahun 2020

“Untuk menghentikan penularan COVID-19 dan mencegah wabah di masa depan, semua orang di manapun harus melakukan praktik cuci tangan pakai sabun,” kata Vensya seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Akses terhadap fasilitas cuci tangan pakai sabun harus disertai dengan perilaku yang benar, yakni setiap orang harus mencuci tangan dengan sabun secara teratur, setiap saat kritis, dan mengikuti teknik mencuci tangan yang benar.

Tak hanya itu, lanjut Vensya, akses terhadap air sanitasi dan kebersihan adalah hak asasi manusia. Setiap orang harus memiliki akses air minum yang aman dan toilet bersih, serta fasilitas kebersihan yang aman.

Sayangnya, belum semua rumah di Indonesia memiliki fasilitas cuci tangan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 di Indonesia 1 dari 4 orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan di rumahnya. Jumlah ini 25% dari populasi atau 64 juta orang Indonesia tidak memiliki akses cuci tangan.

Selain fasilitas cuci tangan pakai sabun di rumah, ada juga beberapa tempat yang harus ada fasilitas tersebut, antara lain sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan tempat-tempat umum seperti mal, pasar tradisional, dan taman.

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang diperingati setiap 15 Oktober ini menjadi momentum masyarakat dalam mencegah penularan berbagai penyakit. Melalui tema Masa Depan Kita di Tangan Kita Mari Beraksi Bersama Untuk Membuat CTPS Nyata Bagi Semua mengingatkan masyarakat global akan pentingnya sanitasi bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia mengadakan Gerakan CTPS di 10.000 lokus. Ketua Umum PP Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Prof Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes mengatakan gerakan tersebut bertujuan memberikan edukasi pada masyarakat dari suatu perilaku sederhana yang dapat berdampak besar.

“Gerakan tersebut menyampaikan informasi bahwa tangan yang bersih dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit menular lainnya,” ucap Arif.

Exit mobile version