JNEWS – Perusahaan transportasi DAMRI turut mengambil peran dalam memperluas penyebaran budaya Bali serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui operasional trayek ‘wisata horor’ di Bali yang sebelumnya belum begitu dikenal luas.
Jalur wisata ini meliputi rute Trunyan – Kedisan – Bayung Gede – Tenten (PP), yang memperkenalkan sisi lain dari keunikan Pulau Dewata. Hadirnya layanan bus DAMRI dengan tarif terjangkau, yakni Rp 5.000 untuk pelanggan umum dan Rp 2.500 bagi pelajar, memberikan akses yang mudah menuju desa-desa adat.
Bus ini tersedia dengan jadwal reguler setiap 30 menit, memudahkan masyarakat lokal dan wisatawan untuk menjangkau lokasi budaya seperti Desa Trunyan. Wilayah ini dikenal dengan tradisi pemakaman terbuka yang menjadi warisan budaya Bali. Dengan layanan ini, wisatawan berkesempatan mengalami langsung interaksi budaya bersama masyarakat setempat. Bagi sebagian pengunjung walau seakan membuat kesan horor, namun akan menjadikan pengalaman unik yang menarik.
Menurut Head of Corporate Communication DAMRI, Atikah Abdullah, layanan ini menjadi kesempatan DAMRI dalam mempertemukan masyarakat dengan pengalaman wisata antara keindahan alam dan kekayaan budaya.
Ia menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2024, DAMRI telah melayani lebih dari 30.000 penumpang untuk trayek tersebut, terdiri dari wisatawan lokal dan mancanegara. “Selain memperkuat promosi budaya, layanan DAMRI juga membawa dampak positif bagi ekonomi lokal setempat,” ujarnya.
“Peningkatan jumlah wisatawan yang lebih mudah datang ke destinasi desa adat dan ‘wisata horor’ mendorong tumbuhnya usaha lokal seperti jasa pemandu, penginapan, kuliner dan oleh-oleh. Kami berharap arus kunjungan yang lebih besar membuka peluang kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat ekonomi pariwisata berbasis komunitas,” lanjutnya.
Atikah menyebut, DAMRI hadir bukan hanya sebagai penyedia transportasi, tetapi juga menjadi jembatan antara budaya dan ekonomi lokal. Layanan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata untuk menjaga kelestarian budaya Bali, sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat setempat melalui pendekatan wisata berbasis komunitas. *
Baca juga: Keindahan Tari Pendet, Warisan Budaya Bali yang Mendunia