JNEWS – Ketupat Lebaran tidak pernah absen di meja makan mulai dari hari pertama saat merayakan Hari Raya Idulfitri. Berbagai menu hidangan yang selalu disajikan saat Lebaran mulai dari opor ayam, olahan daging sapi hingga ayam, pasti cocok disantap bersama ketupat.
Ketupat adalah hidangan yang menggunakan bahan utama beras dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda atau janur. Proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama, hasilnya adalah nasi padat dengan cita rasa khas.
Makanan ini tidak sekadar pelengkap, tapi sudah menjadi simbol penting dalam perayaan Idulfitri di Indonesia. Hampir setiap rumah akan menyajikan ketupat lengkap bersama lauk-pauk lezat lainnya.
Fakta Kenapa Ketupat Lebaran Selalu ada di Setiap Perayaan Idulfitri
1.   Memiliki Sejarah yang Panjang dan Bagian dari Dakwah
Ketupat ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Menurut catatan sejarah, ketupat diperkirakan sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Pulau Jawa.
Di tahun 1600-an, saat Islam mulai menyebar di Pulau Jawa, ketupat diperkenalkan dengan filosofi bermakna. Adapun sosok yang memperkenalkan filosofi ketupat adalah Raden Mas Sahid atau yang populer dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga.
Di masa itu juga, ketupat pun menjadi simbol perayaan Idulfitri di Kerajaan Demak di bawah pimpinan Raden Patah.
Bungkus ketupat yang terbuat dari janur menjadi simbol identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa. Masyarakat pesisir pun identik dengan makanan khas yang terbungkus dengan janur tersebut. Dengan keunikan makanan tersebut, mereka pun mendorong Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai bentuk media dakwah menyebarkan agama Islam.
Dalam perkembangannya, Sunan Kalijaga mengembangkan budaya ‘Bakda Lebaran’. Bakda artinya setelah, tradisi tersebut dilakukan setelah Lebaran, tepatnya pada hari ke-8 bulan Syawal.
Hingga kini, tradisi Bakda Lebaran masih dilakukan oleh umat muslim di berbagai daerah, tak terbatas di Pulau Jawa saja. Merayakan tradisi tersebut, biasanya tiap rumah menyajikan menu utama yaitu ketupat Lebaran untuk disantap bersama keluarga, teman serta kerabat.
Baca juga: Lebaran Ketupat, Tradisi Unik yang Dirayakan Sepekan Setelah Idul Fitri
2. Makna yang Melekat
Dikutip dari website NU Online, ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa adalah kependekan dari ngaku lepat dan laku papat. Ngaku lepat artinya adalah mengakui kesalahan. Adapun ngaku lepat ini diimplementasikan dalam bentuk sungkeman di hadapan orang tua.
Biasanya setelah selesai salat Ied, sering diadakan sungkeman. Sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun. Selain itu, ngaku lepat juga berbentuk saling mengakui dan memaafkan kesalahan satu sama lain.
Sementara itu, laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Idulfitri. Adapun empat tindakan tersebut yaitu:
- Lebaran: satu sisi ketupat memiliki makna Lebaran yang berasal dari kata dasar lebar dan berarti pintu ampun terbuka lebar untuk orang lain.
- Luberan: ini adalah sisi kedua ketupat bermakna luberan. Luberan berasal dari kata dasar luber yang artinya melimpah pahala, keberkahan serta rahmat dari Allah Swt.
- Leburan: sisi ketiga ketupat ini berasal dari kata lebur yang berarti melebur dosa-dosa yang sudah dilalui selama satu tahun.
- Laburan: sisi keempat ketupat adalah laburan kata lain dari kapur yang artinya menyucikan diri atau putih kembali bak bayi.
Adapun warna kuning pada janur ketupat dimaknai sebagai bentuk usaha masyarakat pesisir Jawa dalam membedakan warna khas dari warna hijau Timur Tengah atau merah Asia Timur.
3. Filosofi
Ketupat Lebaran memiliki bentuk khas seperti segi empat atau belah ketupat. Kendati terlihat sederhana dengan anyaman daun kelapa dan berisi beras, ternyata menu ini memiliki filosofis yang mendalam.
Janur
Janur atau daun kelapa muda sering digunakan sebagai bahan utama pembungkus ketupat Lebaran. Dalam filosofi Jawa, janur merupakan kepanjangan dari sejatine nur. Artinya, manusia berada di dalam kondisi suci setelah berpuasa Ramadan sebulan penuh. Di dalam budaya Jawa juga, janur dipercaya sebagai bentuk tolak bala.
Bentuk dari Ketupat
Bentuk segi empat pada ketupat melambangkan keempat nafsu dunia, yakni amarah, rasa lapar, rasa ingin memiliki sesuatu yang indah, dan rasa ingin memaksakan diri.
Orang-orang yang makan ketupat Lebaran diibaratkan telah mampu mengendalikan keempat nafsu tersebut selama bulan puasa Ramadan. Tak hanya itu saja, bentuk ketupat segi empat memiliki makna kiblat papat lima pancer yang artinya empat arah mata angin dan satu pusat yaitu jalan hidup manusia dengan pusatnya Allah Swt.
Anyaman Ketupat
Anyaman ketupat Lebaran memiliki detail cukup rumit. Hal ini memiliki arti bahwa hidup manusia juga penuh dengan liku-liku, pasti ada kesalahan di dalamnya. Anyaman pada ketupat diharapkan akan mampu memberikan penguatan satu sama lain antara jasmani dan rohani.
Isi Ketupat
Adapun butiran beras yang dibungkus di dalam janur adalah simbol dari kebersamaan dan kemakmuran. Ketika ketupat Lebaran dibelah, warna putih melambangkan kebersihan diri setelah bermaaf-maafan.
Hidangan Pendamping dari Ketupat
Umumnya ketupat akan disantap bersama hidangan pendamping berbahan santan mulai dari gulai, opor hingga rendang.
Santan dalam filosofi Jawa memiliki arti pangapunten atau memohon maaf. Dengan demikian, ketupat pun memiliki filosofi yang mencerminkan kebersihan serta kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala bentuk kesalahan.
4. Jenis Hidangan Ketupat Khas Lebaran
Berikut ini berbagai hidangan khas Lebaran yang sering disajikan bersama ketupat Lebaran.
Opor Ayam
Opor ayam adalah hidangan wajib ada di tiap Lebaran. Daging ayam akan dimasak dengan santan bersama rempah seperti daun salam, kemiri, kunyit, jahe, dan serai. Cita rasa kuahnya gurih dan aromanya menggugah selera.
Rendang
Siapa yang tidak mengenal hidangan khas dari Sumatra Barat ini? Masakan yang terbuat dari daging sapi ini dimasak dengan santan dan berbagai aneka rempah hingga kering dan berwarna cokelat kehitaman. Cita rasanya kaya akan rempah, gurih, serta tahan lama.
Sambal Goreng Ati
Sambal goreng ati adalah hidangan campuran daging sapi, ati ampela, dan kentang yang dimasak dengan sambal, menghasilkan rasa pedas dan gurih.
Baca juga: 10 Kuliner Khas Suku Sasak: Nikmati Lezatnya Hidangan Tradisional Lombok
Ketupat Lebaran bukan sekadar makanan biasa. Di balik kelezatannya, ketupat adalah simbol kebersamaan, memaafkan, kesucian, dan kesederhanaan yang melekat erat dalam budaya Indonesia.