Adanya kolaborasi Smesco dengan Skyeats dalam Skyeats Dapur Bersama, diklaim akan mempermudah bisnis UMKM, tertuma yang bergerak dibidan kuliner. Hal ini mencangkup pengenalan dari sisi teknologi produksi pangan serta peningkatan layanan mutu standar keamanan pangan.
Menurut MenkopUKM Teten Masduki, adanya Skyeats Dapur Bersama membuat UMKM kuliner sangat diuntungkan dari beragam aspek. Paling utama soal kemudahan dan memperluas jangkauan pasar.
“Adanya Skyeats Dapur Bersama, urusan bisnis menjadi lebih mudah dan lebih menguntungkan,” ucap Teten.
Keberadaan Skyeats Smesco, lanjut Teten, para wirausaha kuliner tak perlu lagi memikirkan investasi untuk membangun pabrik, mengurus perizinan di Badan POM, mengurus sertifikat halal, dan sebagainya.
Hal tersebut karena produk yang dihasilkan via Skyeats Dapur Bersama sudah berstandar mutu pabrik. Selain itu, UMKM makanan dan minuman bisa mengembangkan dan meningkatkan mutu produknya dengan bantuan standardisasi oleh Badan POM.
BACA JUGA :Â Smesco Skyeats, Bikin Produk Makanan UMKM Lebih Tahan Lama
“Standardisasi ini akan mempermudah para pelaku UMKM makanan dan minuman untuk memiliki produk dengan izin edar resmi, tanpa mengeluarkan modal besar namun tetap menghadirkan produk pangan berkualitas ke masyarakat,” kata Teten.
Tetan menjelaskan, kolaborasi ini juga akan sangat menguntungkab bagi UMKM pemula yang menekuni bisnis makanan dan miniman, lantaran mampu menciptakan efisiensi secara skala ekonomi.
Skyeats Smesco merupakan fasilitas pusat produksi kolektif dan terintegrasi dengan ekosistem Smesco Indonesia bagi UMKM Kuliner. Memiliki keunggulan teknologi retort dengan modifikasi rekayasa teknologi memperpanjang usia produk konsumsi.
“Tujuan yang tak kalah penting lainnya, yakni meningkatkan standar mutu keamanan pangan,” kata Teten.
layanan Skyeats Smesco digadang-gadang mampu mereduksi biaya operasional produksi. Dengan mengintegrasikan dapur bersama untuk proses produksi produk makanan dan hasil produksi UMKM akan terkoneksi dengan jaringan rantai pasok ekosistem Smesco Indonesia.
“Ini semua merupakan bagian dari program evolusi UMKM kita, khususnya yang bergerak di sektor makanan dan minuman,” katanya.
Karena itu, dia memastikan bahwa program Skyeats Smesco akan bergerak ke seluruh Indonesia. Menurut Teten, Indonesia memiliki kekayaan dan keunggulan kuliner dari Sabang sampai Merauke, meski usaha skala kecil tapi melalui Skyeats Smesco kualitas produk tidak kalah dengan produksi pabrik.
Retort adalah proses sterilisasi makanan yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis sterilisasi makanan yang sudah ada saat ini (pengalengan dan pasteurisasi). Skyeats Smesco menggunakan kemasan pouch dalam melakukan sterilisasi retort yang lebih fleksibel dan memungkinkan untuk diisi dengan aneka produk yang berdimensi besar seperti ayam, ikan, dan olahan lainnya.
Integrasi dapur bersama dengan teknologi retort memungkinkan para pelaku UMKM Indonesia bisa memiliki produk makanan yang bisa disimpan pada suhu ruang hingga 12 bulan, tanpa bahan pengawet.
Sementara itu, Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata mengatakan, bahwa peluncuran Skyeats Smesco merupakan langkah strategis Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Smesco Indonesia untuk mendorong UMKM bertumbuh signifikan dalam ceruk pasar consumer goods.
“Sektor ini merupakan kelompok UMKM terbesar dengan bantuan teknologi rekayasa industri pangan terkini, sehingga mampu memiliki peluang dan kekuatan kompetitif,” kata Leonard.