JNEWS – Kirim koper lewat JNE ternyata tidak sulit. Namun, perlu memperhatikan aturan dan saran dari JNE agar koper selamat sampai tujuan. Para traveler banyak yang membeli koper secara online karena lebih mudah untuk membandingkan tampilan, kualitas dan harga. Pengiriman koper juga dilakukan traveler apabila barang bawaan bertambah banyak.
Umumnya penjual koper online menonjolkan kualitas anti pecah dalam promosinya. Namun koper pecah di bandara terus terjadi. Bahkan maskapai tertentu meminta penumpang menandatangani persetujuan untuk tidak minta ganti rugi terhadap koper dari bahan tertentu jika pecah. Untuk menghindari koper pecah ketika kirim koper lewat JNE, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.
Kenali Bahan Koper
Bahan koper yang sedang tren adalah fiber dengan warna-warna menarik. Namun fiber ini termasuk yang tidak bisa diklaim jika pecah di bagasi pesawat pada maskapai tertentu. Karena itu, jika ingin mengirimkan koper harus memerhatikan bahan koper. Jika bahan koper mudah pecah, maka perlindungan sewaktu pengemasannya harus diperbanyak.
Pada dasarnya, bahan koper dibagi 2 macam, yaitu softcase dan hardcase. Bahan softcase, antara lain nilon dan poliester. Sedangkan bahan hardcase, antara lain polikarbonat, polipropen, ABS (Acrylonitrile-butadiene-styrene) dan aluminium.
Kedua jenis koper tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Jenis hardcase lebih tahan benturan tapi lebih berat. Sedangkan jenis softcase lebih fleksibel tapi dapat robek. Hal-hal seperti ini akan menjadi pertimbangan ketika membungkus koper untuk kirim koper lewat JNE.
Baca juga: Cek Paket JNE sebelum Pengiriman: Ceklis agar Kiriman Aman
Cara Membungkus Koper yang Aman
Membungkus koper sendiri hanya disarankan untuk koper berukuran kecil. Sedangkan untuk koper berukuran besar atau posisi pengirim tidak sedang di rumah, sebaiknya meminta bantuan JNE.
Bahan-bahan sekitar rumah yang bisa dijadikan pelindung hanya efektif untuk koper kecil. Koper besar, terutama yang tidak kosong atau ada isinya, membutuhkan pelindung yang lebih baik. Untuk koper besar dan sangat berat, JNE akan melindunginya dengan papan kayu atau palet agar tidak pecah.
Berikut adalah cara membungkus koper untuk kirim koper lewat JNE, khusus untuk koper kecil:
- Sebaiknya koper dalam kondisi kosong. Jika ada isinya, usahakan isi tersebut tidak bebas bergerak. Caranya, isi bagian yang kosong dengan koran atau kertas bekas dan ikat barang tersebut dengan belt bawaan koper.
- Pastikan koper terkunci rapat. Jika ragu, ikat dengan tali rafia.
- Bungkus dengan bubble wrap. Jenis bubble wrap bermacam-macam, antara lain umum, biasa, regular, foil, heavy duty, anti statis, dan sebagainya. Pemilihan bubble wrap disesuaikan dengan kemampuan, tetapi makin bagus makin dapat melindungi.
- Beri pelindung di setiap sudut kemasan tersebut. Pelindung dapat dibuat dari kardus bekas. Jika kardus terlalu tebal dan tidak bisa ditekuk, kelupas salah satu sisinya hingga terlihat bagian yang bergelombang (single face). Bagian itulah yang dijadikan peredam getaran atau benturan.
- Bungkus seluruh permukaan dengan kardus bekas yang telah dibuka lebar dan dibantu dengan lakban.
Layanan JNE untuk Pengiriman Barang Besar
Ukuran koper beragam, biasanya menggunakan ukurunan inci, antara lain 16”, 18”, 20”, 22”, 24”, 28” dan sebagainya. Koper yang paling laris di pasaran adalah ukuran 18-20” karena bisa masuk kabin pesawat.
Koper ukuran 24” banyak digunakan untuk bagasi pesawat dalam negeri yang biasanya dibatasi hingga berat 20 kg. Sedangkan koper 28” banyak digunakan untuk bagasi penerbangan luar negeri yang boleh mencapai berat 30 kg.
Namun panjang, lebar dan tinggi koper juga beragam. Ukuran ini akan digunakan oleh JNE untuk menghitung volumetrik koper. Hasilnya akan dibandingkan dengan berat koper. Kirim koper lewat JNE dapat dilakukan dengan layanan JTR atau JNE Trucking.
JTR mengenakan tarif minimal untuk paket seberat 10 kg. Jika berat di bawah 10 kg maka tarif yang dikenakan sama dengan 10 kg. Namun tentu saja tarif ini jika dipecah per kilogram lebih murah dari tarif layanan kurir dokumen.
Sedangkan volumetrik dihitung dengan rumus: (panjang x lebar x tinggi (cm) x 1 kg)/5000
Misalnya hasil penghitungan volumetrik adalah 8, maka paket tersebut akan dikenakan tarif untuk berat 10 kg.
Contohnya, koper yang akan dikirim dari Yogyakarta ke Jakarta Pusat memiliki berat 20 kg. Berdasarkan penghitungan volumetrik oleh petugas JNE, didapatkan hasil 14. Maka tarif yang dikenakan adalah untuk 20 kg, yaitu Rp110.000 dengan asumsi tidak ada tambahan biaya pengemasan.
Cara Kirim Koper lewat JNE
Cara kirim koper lewat JNE adalah sebagai berikut:
- Packing koper sesuai ketentuan. Jika bahan koper meragukan, bisa meminta JNE untuk melakukan packing. Layanan ini akan dikenakan biaya tambahan. Biasanya paket akan diberi pengaman berupa kotak dari kayu palet.
- Tempelkan alamat pengiriman yang jelas dan tutup dengan plastik transparan agar tidak luntur jika terkena air.
- Datang ke counter JNE.
- JNE akan melakukan penimbangan dan pengukuran. JNE akan memilih yang terbesar antara berat dan volumetrik.
- JNE akan melakukan pencatatan alamat dan isi koper. Jika koper berisi barang-barang berharga, termasuk elektronika, sebutkan semua isinya dan tambah dengan asuransi. Jangan memasukkan benda cair dan gas.
- Lakukan pembayaran.
- Pantau pergerakan paket melalui aplikasi MyJNE atau laman JNE.
Baca juga: Cara Mengirim Barang lewat JNE Cargo Paling Mudah
Melakukan perjalanan yang menyenangkan sering membuat traveler lupa diri sehingga menambah koper untuk diisi barang-barang yang baru dibeli. Namun itu tidak masalah karena kirim koper lewat JNE dapat dijadikan solusi.