Selama bulan Ramadhan dan jelang Lebaran nanti menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku UMKM di Tatar Priangan Timur, yaitu Tasikmalaya dan Ciamis. Produk mereka, busana Muslim dengan unsur bordirnya yang khas, serta aneka snack-nya yang lezat dan gurih laku di pasaran. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah paket kiriman dengan jenis produk tersebut oleh JNE Cabang Utama Tasikmalaya.
Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah sejak lama terkenal dengan produk-produk busana Muslim terutama yang memiliki unsur bordir (renda). Bordirlah yang merupakan ciri khas dan membawa harum nama Tasikmalaya dan selalu menempel pada produk fashion-nya.
Oleh karena itu, produk dari Tasikmalaya seperti kerudung, mukena, gamis dan sebagainya cukup populer. Bahkan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, sebagai pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, fashion bordir khas Tasikmalaya sangat terkenal dan diburu banyak orang.
Menurut Branch Manager JNE Tasikmalaya, Gerry Mardhani, setiap bulan suci Ramadhan dan menjelang Lebaran produsen busana bordir di Tasikmalaya selalu kebanjiran order, apakah itu untuk penjualan offline maupun online. “Ini jelas berdampak pada peningkatan jumlah kiriman paket dari Tasikmalaya”, ungkapnya.
Baca juga : Apel Kesiapsiagaan Dalam ‘Peak Season’ Ramadhan dan Idul Fitri 2021
Gerry juga mengatakan, “Sebelum pandemi, peningkatan bisa 30% di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. Namun di 2021 ini, karena mungkin masih pandemi dan banyaknya pengrajin yang berhenti produksi, berimbas kepada para pelaku online atau reseller yang kesulitan untuk mendapatkan barang”.
Dampak dari hal tersebut pun dirasakan oleh Gerry. “Akibat menurunnya produksi dari produsen, membuat peningkatannya tidak sebesar sebelum pandemi,” ujarnya ketika berbincang dengan JNEWS pada Jumat (23/4/2021).
Bila Tasikmalaya menyumbang peningkatan kiriman busana Muslim, maka Kabupaten Ciamis yang termasuk dalam area operasional JNE Tasikmaya, mempunyai aneka makanan ringan atau snack yang dibuat oleh para pelaku UMKM. Jumlah kiriman paket produk ini pun meningkat di Ramadhan dan jelang Lebaran.
“Makanan olahan mulai dari makanan ringan seperti keripik, seblak, basreng (baso goreng) hingga makanan teman nasi berupa abon, kentang dan dendeng mengalami peningkatan. Banyak customer yang sekaligus produsen bekerjasama dengan JNE untuk pengirimannya,” jelas Gerry.
Baca juga : Kiriman Makanan Meningkat di Ramadhan Hingga Lebaran
Bagi customer yang melakukan order dalam jumlah banyak dengan tujuan untuk dijual kembali, maka produk layanan JNE yang pas adalah service JTR (JNE Trucking), khusus pengiriman dengan berat 10 kilogram ke atas. “Kami prediksi di JNE Tasikmalaya, selama Ramadhan hingga Lebaran ada kenaikan kiriman sekitar 20% dari bulan sebelumnya, dengan kiriman busana Muslim dan snack yang mendominasi,” ucap Gerry.
Potensi UMKM di Tasikmalaya dan kabupaten lain yang menjadi area operasional JNE Tasikmalaya cukup besar dan masih banyak yang belum tergarap secara maksimal. Hal itu dikarenakan masih banyak UMKM yang mengandalkan pasar offline.
Oleh karena itu, JNE Tasikmalaya berkolaborasi dengan komunitas lokal, salah satunya GAPURA Tasik (Gerakan Pengembangan UMKM Sejahtera Tasikmalaya). Tujuannya untuk membantu mengembangan UMKM agar bisa go online melalui pendampingan dan pelatihan digital marketing secara berkesinambungan.
“Terkait peak season Ramadhan hingga Lebaran, JNE Tasikmalaya sudah mempersiapkan diri dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sarana dan prasarana agar tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada customer secara konsisten,” pungkas Gerry. *
Baca juga : Kiriman Kuliner Khas Lampung Meningkat di Awal Ramadhan