Kisah di Balik Seragam Batik JNE

Saat Launching Seragam Batik JNE Dua Tahun Silam (foto diambil sebelum pandemi Covid-19)

JNE sudah resmi mempunyai seragam baju batik. Pilihan warna mau pun motif yang nampak serasi dan elegan tercermin dari perpaduan warna corporate JNE seperti biru, merah serta abu-abu. Sedangkan motif ragam hias seperti bunga dan daun mengidentifikasikan suatu keindahan, kecantikan serta kebahagiaan guna menggapai suatu cita-cita. Figur burung dan kupu-kupu mencerminkan suatu kebebasan dalam menggapai cita-cita yang tinggi.

Sudah hampir dua tahun JNE mempunyai seragam baju batik, yang selalu digunakan di hari Kamis pertama pada awal bulan oleh level managerial. Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi Soeprapto menggagas supaya JNE mempunyai seragam baju batik yang menggambarkan nilai-nilai perusahaan dan sebagai identitas di tingkat persaingan global.

Untuk merealisasikan gagasan tersebut, pertengahan 2017 silam diadakan proses pembuatan seragam batik tersebut mulai desain hingga pitching vendor. “Saat itu kami mencari vendor dari Yogyakarta dan Jakarta untuk diberi arahan agar membuat desain batik eksklusif khusus JNE, yang di dalamnya terkandung nilai – nilai perusahaan,” ujar Mahesa Senggani, Project Brand Specialist JNE, mengenang awal pertama proses lahirnya batik JNE.

Baca Juga: Empat Formula yang Bisa Bikin Produk Kamu Disayang Pelanggan!

Desainer Seragam Batik JNE (kiri-kanan) Mahesa Senggani dan Shinta Suci

Seragam Batik JNE Lestarikan Warisan Bangsa

Mengingat cukup uniknya membuat desain batik eksklusif nan elegan, yang di dalam motif dan warnanya terkandung nilai-nilai serta budaya perusahaan, maka seiring berjalannya waktu terpilihlah vendor batik Mahapatih dari Sragen, Jawa Tengah.

Mahesa mengatakan, “Nilai- nilai perusahaan JNE tertuang dalam motif batik. Mereka yang memakai mau pun melihat seragam batik ini bisa langsung membaca, memahami dan mengingat serta merasakan core value perusahaan”.

“Menggunakan batik berarti JNE ikut berjasa juga turut andil dalam merawat dan memelihara mau pun melestarikan salah satu warisan agung serta luhur bangsa Indonesia,” tambah Mahesa kepada JNEWS, Jumat (2/10/2020).

Baca Juga: Banting Setir Wariskan Budaya Kuliner, Jimmy Otodidak Rintis UKM Pempek

Sementara itu, Section Head of Project Specialist JNE Shinta Suci, yang sejak awal ikut mengusulkan warna dan motif batik serta ikut membuat desain batik JNE, menyatakan bahwa untuk model baju batik yang kini dikenakan oleh level managerial, termasuk untuk mobil batik JNE butuh ketelitian dan akurasi tinggi.

Mobil delivery dengan desain Batik JNE

“Kami sejak awal setelah mendapat arahan dari Direksi, ikut mengusulkan warna lengkap dengan motifnya. Kemudian kami yang merancang baju batik, seperti untuk Ksatria dan Srikandi berbeda”, ujar Srikandi yang biasa disapa Aci tersebut.

Aci menambahkan, “Begitu juga mobil batik, butuh kesabaran dan ketelatenan dalam menentukan desainnya, supaya elegan dan eksklusif serta enak dilihat. Tentu saja bangga dan senang ikut menjadi bagian dari proses lahirnya  batik JNE”.*

Baca Juga: Bersama, Menjaga Kapal Besar JNE

Exit mobile version