Kisah Nenah Satrianah, Tiga Dekade Jadi Sekretaris Direksi JNE

sekretaris direksi jne

Nenah Satrianah kini menjabat sebagai Secretary Head JNE.

JNEWS – Di lingkungan Kantor Pusat JNE Tomang, Jakarta Barat, nama Nenah Satrianah sudah cukup familiar sebagai sekretaris paling senior dengan masa pengabdian hampir 3 dekade. Ia bergabung di JNE sejak 1996 sebagai sekretaris ekspatriat asal Korea, yakni Mr. Huang yang kala itu berkantor di JNE.

Hari jadi JNE yang ke 34 tahun pada 26 November 2024 nanti, merupakan  momen yang paling disyukuri oleh seluruh keluarga besar JNE, tidak terkecuali oleh Nenah Satrianah yang kini menjabat sebagai Secretary Head JNE.

“Sangat bersyukur dan bangga, di usia JNE yang sebentar lagi akan menginjak ke 34 tahun, saya masih tetap bisa mengabdi. Tidak menyangka saat baru bergabung tahun 1996, di mana karyawannya hanya sedikit dan belum ada kantor cabang, namun sekarang karyawan lebih dari 50 ribu orang dengan kantor cabang dan jaringannya ada di mana-mana,” ujar Nenah, mengawali kisahnya kepada JNEWS, Senin (18/11/2024).

Diungkapkan wanita asal Bandung, Jawa Barat ini, ketertarikannya kepada JNE berawal saat dirinya baru lulus kuliah. Pada akhir Mei 1996, ia pun kemudian mengajukan lamaran dan diterima bekerja sebagai sekretaris ekspatriat dari Korea, bernama Mr. Huang.

“Saat itu masih takut untuk merantau ke Jakarta, karena katanya Ibu Kota lebih kejam dari ibu tiri, he-he-he…, belum ada jalan tol, belum ada kereta cepat. Bandung – Jakarta jalurnya hanya via Puncak dengan naik bus dari Terminal Kampung Rambutan,” kenang Nenah.

Baca juga: Hikayat Kantor Pusat JNE di Jalan Tomang 11 (bagian 1)

Meski awalnya rasa takut dan khawatir pergi dari Bandung untuk bekerja di Jakarta terus menggelayut dalam benaknya, namun begitu diterima kerja di JNE, Nenah langsung merasa betah. Hal itu karena lingkungan kerjanya yang penuh kekeluargaan dan semuanya bekerja keras untuk kemajuan JNE.

“Tahun 1996 kantor JNE masih di Tomang 3, kondisi dan suasananya masih cukup sederhana. Untuk kiriman masih fokus pada kiriman internasional, terutama kiriman dari Korea dan Jepang. Untuk kiriman dari Korea, JNE berkolaborasi dengan sebuah perusahaan Korea dengan pimpinannya Mr. Huang,” jelas Nenah.

Seiring berjalannya waktu dan kiriman semakin banyak, maka sekitar tahun 2000, JNE memutuskan mendirikan kantor cabang di 10 kota besar, seperti Surabaya, Medan, Bandung, Batam dan kota besar lainnya. Hal itu dilakukan agar kiriman yang dari luar negeri cepat tertangani dengan baik.

“Sebagai sekretaris ekspatriat Korea, dengan budaya kerja yang cepat dan mengutamakan kepuasan para customer-nya, banyak suka duka yang saya alami, apalagi bila  kiriman misalnya sempat tertahan. Bersyukur setelah berdirinya kantor cabang di berbagai daerah proses kiriman menjadi lebih baik dan lebih cepat kala itu,” bebernya.

Disinggung terkait krismon dan Reformasi 1998, Nenah menuturkan, JNE tidak mengalami sedikit pun guncangan karena saat itu kiriman semakin banyak, padahal perusahaan lain banyak yang tutup dan mem-PHK karyawan.

Setelah peristiwa Reformasi 1998, kiriman dari luar negeri yang ditangani JNE masih tetap banyak dengan proses delivery yang semakin baik begitu juga kiriman domestik juga sudah mulai meningkat.

Sebagai sekretaris, Nenah juga teringat saat mengurusi gaji para karyawan yang dilakukan secara manual dengan uang cash yang diberikan dalam sebuah amplop, dengan nilai dan nama karyawan tertulis di sampulnya. “Sekitar tahun 1999, pendiri JNE (alm) Bapak H. Soeprapto, masih suka ke kantor meski durasinya tidak setiap hari,” kenang Nenah.

Baca juga: Sepenggal Cerita Parno dan Jejak Awal JNE di Kota Gudeg

“Setelah menjadi sekretaris Mr. Huang saya juga dipercaya menjadi sekretaris pimpinan JNE lainnya. Selain itu juga pernah berpindah posisi sebagai senior manager di bagian sales. Namun, kembali lagi ke posisi awal yaitu di bagian sekretariat dan sekarang membawahi 8 orang sekretaris. Tiga tahun lagi saya akan pensiun. Mengenai materi selama bekerja di JNE lebih dari cukup, namun yang membuat saya bangga dan beruntung bekerja di JNE, keilmuan dan tingkat  spiritualitas saya semakin meningkat di mana saya juga sudah mendapat reward umrah. Selamat HUT JNE yang Ke-34, Sat Set semakin melesat dan jaya,” Nenah mengakhiri. *

Exit mobile version