Bergabung di JNE Cabang Utama Kupang awal tahun 2007, Berton Nainggolan merupakan salah seorang karyawan yang masa kerjanya terhitung “senior” di JNE Kupang. Perjalanan Berton cukup unik: menghabiskan masa kecil dan mudanya di Gonting Saga, Sumetara Utara, masa dewasanya dilakoni dengan berkarya di Kota Kupang.
Setelah merayakan pergantian tahun dengan kehampaan di tanah kelahiran karena sulitnya lapangan pekerjaan, awal Tahun Baru 2007, Berton nekat merantau ke seberang lautan. Tidak seperti rekan-rekan sedaerahnya yang kebanyakan mengadu nasib ke Jakarta atau kota-kota besar lain di Pulau Jawa, ia memilih mengadu nasib di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dengan bermodal seadanya, putra Batak tersebut meninggalkan kampung halamannya di Gonting Saga, Sumatera Utara.
“Anak-anak muda di kampung saya saat itu memang banyak yang merantau untuk memperbaiki nasib khususnya dalam hal ekonomi. Ada yang ke Jakarta, ke Surabaya dan kota-kota besar lainnya, tetapi saya memilih merantau ke Kupang. Singkat cerita, setelah di Kupang ada lowongan kerja di JNE dan saya bernasib baik saat melamar diterima untuk bekerja,” kenang Berton, mengawali percakapannya dengan JNEWS, Jumat (21/10/2022).
Sebagai perantau yang jauh dari kampung halaman, Berton mempunyai motivasi yang tinggi untuk sukses, sehingga begitu menjadi bagian dari keluarga besar JNE, ia memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya.
Baca juga: Tumbuh dari Geliat Pariwisata, Cerita JNE Kota Batu, Malang
“Awalnya saya ditugaskan rangkap-rangkap karena memang jumlah karyawannya masih sedikit. Saya ditugaskan di bagian SCO (konter penjualan), lalu menangani outbound (kiriman barang ke luar), kemudian inbound (kiriman masuk), transit kiriman ke daerah kabupaten dan juga membantu delivery saat peak season. Meski semua dikerjakan, saya senang dan bangga, apalagi saat membantu delivery, para customer tersenyum bahagia atas paket yang diterimanya. Itu menjadi kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri,” bebernya.
Selama lebih dari 15 tahun, Berton telah bekerja di JNE Kupang dengan berbagai penugasan. “Paling lama menjadi staf di outbound dan sekarang saya sebagai staf di quality control. Saya betah bekerja di JNE karena suasana kerja penuh dengan keakraban dan kekeluargaan. Selama ini saya sudah merasa nyaman mencari nafkah di JNE. Dari dulu tidak ada fikiran untuk pindah-pindah kerja, karena tujuan saya ke Kupang memang mau mencari pekerjaan dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarga,” ucap Ksatria kelahiran 16 September 1981 ini.
Menurut Berton, sejak mulai bergabung, ia melihat sendiri bagaimana perkembangan dan kamajuan yang sudah ditorehkan JNE Kupang. “Saya masih ingat, pada tahun 2007 masyarakat NTT, khususnya masyarakat Kota Kupang belum begitu mengenal JNE, namun sekarang masyarakat sudah sangat mengenal JNE dan menjadi pilihan saat mereka mengirimkan paket,” ungkapnya.
Sementara untuk di internal JNE Kupang, semua unit kerja sudah ada PIC-nya, sehingga sudah tidak ada lagi yang bekerja dengan rangkap jabatan seperti tahun 2007 silam. “Saya pribadi merasa senang dan bersyukur JNE Kupang terus bertumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun. Kiriman semakin banyak, begitu juga karyawannya serta jaringannya makin luas bahkan hingga ke tapal batas dengan negara Timor Leste sudah ada jaringan JNE. Harapan dan doa saya, semoga JNE semakin maju dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam mengirimkan paket barang,” pungkas alumni D-3 Maritim dan mempunyai hobi olahraga ini. *
Baca juga: Menengok Kiprah Agen Merdeka di JNE Silangit, Sumatera Utara