Ini kisah kurir di Kota Solo yang termasuk satu dari tiga karyawan pertama saat JNE Solo dibangun pertama kali.
Sugiman menghitung hari, sebab dirinya sekitar 1 tahun lagi akan memasuki masa purna tugas. Sudah 23 tahun ia mengabdi di JNE Cabang Utama Solo, Jawa Tengah, yang awalnya dibangun dengan 3 karyawan dan kini sudah memiliki ribuan karyawan. “Saat berdiri tahun 1999 silam, JNE Solo hanya ada 3 orang karyawan, termasuk saya,” ucap Sugiman mengenang, mengawali kisahnya kepada JNEWS.
Rintik hujan dan sesekali diselingi suara petir yang bergemuruh di langit, membuat Sugiman menepikan motornya. Di emperan sebuah toko yang tutup, Sugiman berteduh. Ia memandang langit, sementara hujan makin menderas. Ingatannya pun melayang, ke 23 tahun silam…
Kala itu Sugiman muda sedang risau sebab sudah cukup lama menganggur. Maka, begitu ada lowongan kurir di Kota Solo, tepatnya di JNE, ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia berjanji pada diri sendiri, akan bekerja dengan sebaik-baiknya, karena kesempatan seringkali tidak datang dua kali.
Kalau mengingat bagaimana dulu JNE Solo baru berdiri dan melihat sekarang sudah sedemikian maju, Sugiman sangat terharu dan bangga. Tak terasa kadang air mata menetes di pipinya yang mulai tak kencang lagi dimakan usia.
Kala itu baru ada 3 karyawan, salah satunya adalah dirinya. Bapak dua anak ini awalnya ditempatkan di staf operasional, di mana pagi hari harus mengambil kiriman dari bandara kemudian disortir dan diantar langsung ke pelanggan; sore harinya, menjemput kiriman untuk destinasi kota lain (outbound) untuk kemudian diantarkan ke bandara.
Baca juga: Suryana, Saksi Hidup Perjalanan Kesuksesan JNE Bandung
Waktu pun terus bergulir. Jabatan staf operasional dijalaninya hingga 2003, dan pada 2004-2006 ia ditugaskan untuk memperluas jaringan dengan membuka gerai keagenan. Kemudian 2007-2008 Sugiman diamanahi jabatan sebagai sales marketing untuk menambah pelanggan ritel dan korporat.
JNE Solo mulai berkembang dan mulai banyak merekrut karyawan.