JNEWS – Kota Ambon sebagai bagian dari Maluku memiliki berbagai keunikan dan keistimewaan yang menarik untuk diketahui. Salah satu keistimewaan Ambon adalah terpilih sebagai Kota Musik Dunia pada waktu peringatan Hari Kota Sedunia tanggal 31 Oktober 2019 oleh UNESCO. Ambon bergabung dengan 65 kota kreatif lainnya di dunia.
Ambon Manise merupakan salah satu kota terpenting di Indonesia bagian timur. Masyarakat Ambon didominasi suku Ambon yang ramah dan murah senyum, yang merupakan ras campuran Austronesia – Melanesia. Mereka gemar menyanyi dan dikaruniai suara yang merdu sehingga tak heran jika kotanya menjadi pilihan UNESCO.
Profil Kota Ambon
Ambon adalah Ibu Kota Provinsi Maluku yang terletak di Pulau Ambon, tepatnya di Teluk Ambon. Karena nama kota ini sama dengan nama pulaunya, maka jika menyebutkan kata Ambon, sebaiknya dilengkapi dengan kata kota atau pulau.
Lambang Kota Ambon berupa belang (perahu) manggurebe yang dikayuh oleh lima orang, tiga buah gunung, laut biru, langit biru, benteng kelabu, parang salawaku, dan warna-warna yang mengandung nilai filosofis. Lambang mencerminkan semangat dan gotong royong memajukan potensi Ambon. Lambang tersebut disarikan dalam moto “Bersatu Manggurebe Maju”.
Wilayah Ambon terdiri dari daratan seluas 359,45 km² dan lautan seluas 17,55 km² atau 2/5 luas Pulau Ambon. Ambon memiliki garis pantai sepanjang 98 km. Secara geografis, Ambon dikelilingi laut.
Sejarah Kota Ambon
Sejarah kelahiran Kota Ambon sangat unik karena tanggal dan tahunnya diambil dari dua peristiwa yang berbeda. Bahkan tanggal penetapannya juga dilakukan jauh setelah dua peristiwa tersebut.
Dikutip dari laman Pemerintah Kota Ambon, pada seminar ilmiah tentang penentuan hari kelahiran Ambon tanggal 14-17 November 1972 diputuskan bahwa tanggal lahir Kota Ambon adalah 7 September 1575. Seminar tersebut merupakan gagasan Walikota ke-9, yaitu Letnan Kolonel Laut Matheos H. Manuputty, yang dihadiri oleh semua wakil tokoh masyarakat dan cendekiawan.
Keputusan tersebut didasarkan atas 2 peristiwa penting, yaitu sebagai berikut.
1. Tahun 1575
Pada tahun 1575 Portugis membangun Benteng Kota Laha di Honipopu yang kemudian diberi nama Nossa Senhora de Anuneiada. Pembangunan tersebut mengerahkan penduduk pribumi yang berasal dari Desa Ema, Kilang, Silale, Hative, Urimessing, Hutumuri, Halong, Batu Merah, dan sekitarnya.
Karena masa pembangunan yang panjang, para pekerja tersebut membangun kelompok-kelompok pemukiman yang disebut Soa, sehingga ada Soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, dan sebagainya. Kelompok-kelompok yang terus berkembang tersebut menjadi ginekologis teritorial yang teratur. Kelompok inilah yang menjadi cikal bakal pembentukan Kota Ambon (Citade Amboina).
Pemukiman tersebut makin padat dan meluas akibat kedatangan orang-orang yang bermigrasi dari utara, baik tentara Portugis maupun pedagang. Kala itu, tentara Portugis terdesak oleh pasukan yang dipimpin Sultan Baabullah dari Kerajaan Ternate.
2. Tanggal 7 September
Tanggal 7 September berasal dari peristiwa diberikannya hak kepada masyarakat Ambon untuk ikut menentukan jalannya pemerintahan pada tanggal 7 September 1921. Pada waktu itu, Ambon dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Dengan demikian, masyarakat Ambon dan pemerintah kolonial memiliki kedudukan yang sama sehingga diizinkan menempatkan wakil-wakilnya di Gemeeteraad (Dewan Kota). Kemenangan politis tersebut merupakan perjuangan tanpa henti yang dipimpin oleh Alexander Yacob Patty.
Pariwisata Kota Ambon
Pariwisata di Ambon dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu asal usul Ambon yang penuh peristiwa bersejarah dan letak geografis yang berbatasan dengan Laut Banda di sebelah selatan.
1. Wisata Sejarah
Wisata sejarah di Ambon diwarnai peninggalan dari masa-masa penjajahan. Berikut adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Benteng Victoria
Benteng ini merupakan benteng tertua di Ambon yang didirikan pada tahun 1575 oleh Portugis tetapi kemudian diambil alih oleh Belanda. Di depan benteng, ada pelabuhan yang dijadikan pangkalan untuk mengirim hasil bumi Maluku ke Eropa. Di depan benteng ini pula, Pattimura digantung pada tanggal 6 Desember 1817. Di benteng ini pengunjung juga masih bisa melihat sisa-sisa peninggalan masa pendirian Ambon.
Museum Siwalima
Museum ini menyimpan koleksi kelautan dan budaya Ambon. Siwalima merupakan representasi Ambon setelah merdeka. Pada masa merdeka, masyarakat bebas mengembangkan pengetahuan, seni, dan budaya.
Gong Perdamaian
Monumen ini dibangun sebagai peringatan atas pertikaian berdarah yang terjadi pada tahun 1996-2002. Masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga perdamaian karena pertikaian tersebut telah mengajarkan betapa banyak kerugian yang dialami.
2. Wisata Bahari
Berikut adalah pantai-pantai yang ada di wilayah Kota Ambon.
Pantai Pintu Kota
Pantai yang menghadap ke Laut Banda ini tidak terlalu luas dan berkarang. Namun pantai ini sudah agak ramai sehingga ada spot foto. Sedangkan di bawah laut terdapat terumbu karang yang memesona bagi wisatawan yang ingin diving.
Pantai Namalatu
Ciri khas Namalatu adalah deretan batu karang dan pohon nyiur serta pemandangan Laut Banda yang indah dan menyegarkan. Wisatawan dapat diving, snorkeling, berselancar, atau duduk-duduk menunggu sunset.
Pantai Namsua Desa Naku
Pantai berbentuk U ini masih terpencil dan aksesnya menantang. Namun ketika sampai, pasir yang lembut serta laut yang jernih dan sejuk akan menjadi pengobat rasa lelah akibat perjalanan.
Pantai Hukurila
Pantai indah ini menghadap Laut Banda, sekitar 20 menit dari tengah kota. Wisatawan dapat diving untuk merasakan sensasi gua bawah laut di antara ikan warna warni. Wisatawan juga dapat menyusuri keindahan keindahan pulau menggunakan speed boat.
Pantai Batu Lubang
Pantai ini tersembunyi ini memiliki pasir yang lembut dan air yang jernih. Keindahan terumbu karang dan biota lautnya menanti para wisawatan untuk diving atau snorkeling. Di sini juga ada batu granit raksasa dipadu dengan gradasi warna air laut yang menawan.
Terbentuknya Kota Ambon identik dengan sejarah panjang sehingga menghasilkan tanggal lahir yang unik untuk menghormati peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut. Ambon juga identik dengan keindahan surga bawah laut yang memukau serta memiliki banyak spot diving dan snorkeling. Pesona Ambon bak mutiara dari timur.
Baca juga: Museum Bahari: Sejarah Maritim Nusantara dalam Satu Tempat