JNEWS – Para pelaku industri kreatif kian berkembang pesat di Indonesia. Tidak terkecuali dalam industri perfilman. Salah satunya dengan hadirnya film animasi ‘Jumbo’ yang akan mulai tayang pada masa libur Lebaran nanti. Dukungan nyata dari Kemenekraf menjadi salah satu kunci kesuksesan film animasi Jumbo ini menembus pasar internasional.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa talenta animasi Indonesia mampu bersaing di tingkat global dengan dukungan dari Kemenekraf untuk terus memajukan industri kreatif di Tanah Air.
Acara gala premier ‘Jumbo’ digelar di Epicentrum XXI, Jakarta beberapa waktu lalu yang dihadiri langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabarekraf), Teuku Riefky Harsya serta Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu.
Menekraf Riefky memberikan apresiasi terhadap perkembangan sektor perfilman dan animasi Indonesia, salah satunya melalui dukungan penuh terhadap peluncuran film animasi Jumbo. Film ini resmi dirilis dan siap tayang di seluruh bioskop Indonesia pada momentum libur Lebaran 2025.
Menekraf Riefky menyatakan Jumbo merupakan contoh nyata karya animasi lokal yang mampu bersaing di pasar global dan menjadi salah satu pencapaian besar industri animasi Indonesia.
“Jumbo adalah bukti nyata bahwa industri kreatif Indonesia semakin kuat, inovatif dan siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Kemenekraf telah memberikan dukungan penuh terhadap produksi film animasi Jumbo sejak tahap awal, termasuk sebelum trailer resmi diluncurkan. Dukungan yang diberikan tersebut mencakup kebijakan strategis yang tepat sasaran dan tepat guna.
Baca juga: 6 Film Indonesia Adaptasi Drama Korea yang Tak Kalah Seru dari Versi Aslinya
“Kami percaya bahwa industri animasi di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Oleh karena itu, kami mendukung penuh para animator dan pelaku industri untuk terus menciptakan karya yang kompetitif dan berdaya saing di pasar global,” ungkapnya.
Film animasi Jumbo tidak hanya akan tayang di dalam negeri, tetapi juga akan tayang di 17 negara seperti Turki, Mongolia, Rusia dan beberapa negara Eropa. Group President Visinema dan CEO Visinema Studios, Herry B. Salim menyebut pencapaian ini sebagai langkah awal bagi industri animasi Indonesia untuk menciptakan evergreen intellectual property (IP) yang diakui secara global.
“Mungkin sudah banyak yang tahu kalau kita bicara evergreen IP seperti Toy Story, Frozen, dan lain sebagainya, di mana itu semua milik IP luar negeri, dan Indonesia belum sampai mempunyai itu. Harapannya semoga Jumbo ini menjadi langkah awal untuk Indonesia mempunyai evergreen IP yang nantinya bukan hanya menjadi tuan rumah di Indonesia tetapi juga bisa didengar di mancanegara,” kata Herry. *