Membangun kesadaran berliterasi pada perusahaan merupakan langkah awal dan berkesinambungan untuk membangun SDM berkualitas, yang nantinya menjadikan literasi sebagai salah satu nilai budaya perusahaan yang tertanam pada masing masing individu, sehingga individu tidak hanya sadar literasi, namun juga mampu mengaplikasikan literasi dalam meningkatkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi sendiri tidak terbatas hanya mencakup kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis saja, namun berliterasi justru membangun kemampuan seseorang dalam menyerap informasi, merangkum, dan membuat kesimpulan bagi dirinya sendiri dengan bahasa yang mampu dipahami.
Berliterasi sudah menjadi budaya, dan seperti dalam deklarasi UNESCO, berliterasi memiliki maksud dan tujuan untuk menjadikan SDM mampu mengidentifikasi, menentukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan.
Permasalahan-permasalahan yang timbul karena kurangnya kesadaran akan literasi, dapat muncul akibat mengkonsumsi disinformasi yang kini kian masif menyebar dari berbagai media khususnya informasi digital. Media – media digital yang memiliki sumber tidak jelas bisa saja dijadikan rujukan, akibatnya kita malas melakukan riset sederhana untuk mencari informasi pembanding yang valid.
JNE sebagai perusahaan yang turut serta membangun Indonesia dari segi layanan jasa pengiriman, tidak pernah absen dalam proses pengembangan SDM. Belakangan, melalui program Writing Competition yang rutin diadakan pada kanal Jnews Online.
JNE terus memberikan kesempatan pada karyawan dan karyawati untuk melatih kemampuan menulis dan menstimulasi karyawan untuk belajar cara melakukan riset, wawancara, pengumpulan data, review, evaluasi, in depth interview profil karyawan, sampai dengan reportase kegiatan di lingkungan karyawan.
Proses tersebut dilakukan secara mandiri oleh karyawan yang turut aktif berkontribusi pada program Writing Competition Jnews Online ini, sehingga hobi menulis yang sebelumnya tak tersalurkan kini mendapat wadah bersama yang secara tidak langsung juga turut mengajak sesama rekan karyawan untuk berlatih mulai dari niat, mengembangkan ide, sampai mengaplikasikan dalam sebuah tulisan.
Harapannya dengan adanya kompetisi menulis didalam tubuh perusahaan, karyawan dapat mengembangkan potensi berliterasi dan menjadikan literasi sebagai parameter individu beradaptasi dengan perubahan, baik internal maupun external perusahaan.
Membangun sebuah masyarakat yang sadar akan pentingnya literasi dan hubungannya dengan kemajuan sebuah negara memang seperti tantangan panjang, namun bukanlah sebuah mimpi, menggeser tingkat literasi negara menjadi jauh lebih baik dibanding tahun-tahun kebelakang, bukanlah tidak mungkin tapi adalah harapan.
Dimulai dari kelompok kecil seperti keluarga, tetangga, kemudian berlanjut pada hubungan bermasyarakat dalam industri, literasi dapat menjadi kunci bahwa perkembangan ilmu pengetahuan akan tetap dipegang oleh manusia dan tak akan tergeser dengan mudah oleh evolusi artificial intelligence dalam berbagai ranah kehidupan yang kini terkesan mulai menggantikan peran manusia.*
Baca juga : Ini Sosok Kreator Logo JNE