38 Makanan Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia – Yang Mana Favoritmu?

Traveling dan kuliner tidak dapat dipisahkan. Ketika bepergian ke wilayah di luar area tempat tinggal kita, tentunya hasrat untuk mencoba makanan tradisional dan khas daerah akan muncul. Apalagi setiap daerah memiliki cita rasa berbeda dan menawarkan keunikan tersendiri. 

Sebagai negara besar, Indonesia memiliki banyak ragam makanan khas daerah dan lebih dari 5.300 makanan asli Indonesia. Lebih dari 300 suku bangsa asli terdapat di Indonesia, masing-masing dengan variasi makanan tradisional yang lezat dan menggugah selera.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menetapkan 30 ikon kuliner Indonesia. Soto merupakan salah satu ikon kuliner Indonesia yang mudah ditemui hampir di setiap daerah di Indonesia dalam berbagai bentuk.

Tak hanya soto, Indonesia juga terkenal dengan dengan keragaman sambal, komponen cita rasa yang menambah sensasi pedas pada makanan. Rendang asli Minangkabau, Sumatera Barat juga menjadi salah satu ikon makanan tradisional Indonesia yang terkenal di kancah internasional.

38 Makanan Tradisional dari 38 Provinsi

Lantas, apa saja makanan tradisional dari 38 provinsi di Indonesia? Mana yang pernah kamu coba dan mana yang paling favorit? Simak sebagai berikut.

Makanan tradisional - mie Aceh

1. Mie Aceh – Banda Aceh

Mie Aceh adalah hidangan mie yang disajikan dengan acar bawang, emping (kerupuk kacang melinjo), dan irisan mentimun. Biasanya juga ada hidangan tambahan, seperti udang, cumi, atau daging sapi. Mie Aceh biasanya dimasak dengan tiga cara yaitu digoreng, ditumis, dan direbus.

2. Bika Ambon – Medan, Sumatra Utara

Camilan khas Medan ini memiliki ciri warnanya yang kuning kotak-kotak dengan lubang dan serat. Makanan tradisional ini terbuat dari tepung tapioka, sari buah, telur dan gula serta beberapa bumbu lainnya.

3. Tekwan – Palembang, Sumatera Selatan

Tak hanya pempek, kuliner Palembang yak tak kalah lezat dan wajib dicoba yaitu tekwan. Tekwan adalah sup ikan dengan bola ikan yang kenyal, disajikan dengan irisan daun seledri, tauge, dan mie bihun. 

4. Rendang – Padang, Sumatra Barat

Makanan tradisional serupa kari asal Padang ini bukanlah makanan sehari-hari karena membutuhkan waktu dan keterampilan khusus untuk membuatnya. Rahasianya ada pada bumbunya yang kaya, dan cara memasak daging sapi selama berjam-jam hingga menjadi sangat empuk. 

Baca juga: 14 Makanan Internasional yang Diakui Terenak Sedunia – Banyak dari Indonesia!

5. Pendap – Bengkulu

Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan. Bahan dasarnya dikombinasikan dengan aneka ragam bumbu seperti bawang putih, cabai giling, kencur, serta kelapa muda parut. Setelah dicampur rata, bahan-bahan tersebut akan dibungkus dengan daun talas. 

7. Tepung Gomak – Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

Berbentuk seperti kerikil bulat pipih, tepung gomak merupakan jajanan khas Bintan. Terbuat dari tepung beras ketan dan diisi dengan lelehan gula merah, gula pasir, serta serpihan kelapa. 

8. Gulai Terjun – Jambi

Makanan khas Jambi ini berbahan dasar daging, baik itu sapi, kerbau, atau kambing. Gulai terjun dihidangkan dengan kuah santan yang tidak kental. Tak hanya daging dan kuah santan, gulai terjun biasa disajikan dengan umbut kelapa.

9. Gabing – Bandar Lampung

Gabing terbuat dari  batang kelapa muda, santan kelapa, bumbu opor, cabai rawit, dan juga cepokak. Adapun batang kelapa diolah dengan cara dipotong tipis dan direbus. Cita rasa gabing terasa unik ketika dipadukan dengan potongan daging.

10. Bong Li Piang – Pangkal Pinang, Bangka Belitung

Bong Li Piang dibuat dari campuran tepung terigu, gula aren, serta santan. Di dalam kue khas Pangkal Pinang ini terdapat isian nanas yang masih berserat. Ciri khas camilan ini yaitu tekstur yang padat dengan warna kecokelatan. 

11. Nasi Bekepor – Samarinda, Kalimantan Timur

Tampilan nasi bekepor khas Samarinda ini serupa dengan nasi uduk. Adapun nasi bekepor merupakan hidangan untuk para raja di zaman dahulu. Makanan ini disajikan dengan sayuran, telur rebus, dan sambal khas yang beraroma jeruk segar.

12. Chai Kwe – Pontianak, Kalimantan Barat

Chai kwe juga dapat disebut dengan choi pan. Berisi irisan sayuran, seperti kucai, daun bawang, kacang, rebung, talas, dan bengkuang. Camilan ini bisa dikukus atau digoreng, kemudian disajikan dengan taburan bawang putih goreng dan saus sambal. 

13. Wadi Patin – Palangkaraya, Kalimantan Tengah

Makanan tradisional khas Palangkaraya ini berbahan dasar ikan patin yang telah melalui proses fermentasi sebelum diolah sehingga menimbulkan rasa asam dan asin secara bersamaan. Setelah melalui tahap fermentasi, ikan patin kemudian diolah kembali dengan cara dikukus atau digoreng. 

14. Soto Banjar – Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Soto Banjar adalah hidangan sup tradisional yang terbuat dari kaldu ayam yang kaya rempah, daging ayam atau daging sapi, serta tambahan bahan seperti mie kuning, tauge, telur rebus, kentang, dan daun bawang.

15. Ayam Pinadar – Tanjung Selor, Kalimantan Utara

Ayam Pinadar dihidangkan dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian, kemudian direndam dalam campuran rempah-rempah seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, dan daun pandan. Setelah direndam, ayam kemudian dibakar atau dipanggang.

16. Tinutuan – Manado, Sulawesi Utara

Tinutuan merupakan makanan tradisional Manado berupa bubur nasi dengan campuran sayuran, seperti jagung, kangkung, labu, dan disajikan dengan sambal roa. Bubur ini dinilai bergizi tinggi karena disajikan dengan berbagai sayuran. 

17. Sop Konro – Mamuju, Sulawesi Barat

Sop konro adalah hidangan sup dengan bahan dasar iga sapi yang dimasak dengan berbagai rempah-rempah seperti kayu manis, cengkih, kapulaga, dan lainnya. Iga sapi yang dimasak hingga empuk disajikan dengan kuah kental yang kaya rasa.

18. Panada – Palu, Sulawesi Tengah

Makanan tradisional Sulteng ada banyak. Beberapa di antaranya yaitu panada (pastel dengan isian ikan atau daging yang dibungkus adonan tepung dan digoreng), ikan kuah kuning (ikan panggang dengan kuah kuning kaya rempah-rempah), dan tinutuan (bubur nasi dengan campuran sayuran seperti jagung, kangkung, dan labu).

19. Nasi Jaha – Gorontalo

Nasi jaha adalah makanan khas Gorontalo yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan campuran gula kelapa dan santan. Proses memasak nasi jaha melibatkan penggunaan panci khusus yang terbuat dari tanah liat yang disebut ‘dodaa’. Dodaa memberikan rasa khas pada nasi jaha.

20. Sinonggi – Kendari, Sulawesi Tenggara

Sinonggi atau yang disebut juga kapurung merupakan makanan tradisional Kendari yang paling populer. Bahannya serupa dengan papeda, tetapi penyajiannya berbeda. Sinonggi dijadikan sebagai pengganti nasi dan disajikan berbagai lauk seperti ikan hingga sayur berkuah.

21. Burasa – Makassar, Sulawesi Selatan

Burasa merupakan makanan tradisional dari Sulawesi Selatan yang terbuat dari ketan hitam yang diolah dengan santan kelapa dan gula merah. Ketan hitam tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. 

22. Soto Betawi – DKI Jakarta

Soto Betawi terkenal dengan kuah santan yang kaya. Makanan ini terdiri atas daging sapi atau daging sapi dan jeroan sapi yang dimasak bersama dengan rempah-rempah seperti serai, daun jeruk, jahe, bawang merah, bawang putih, dan kencur. 

23. Sate Bandeng – Serang, Banten 

Sate ini terbuat dari ikan bandeng yang dipotong menjadi bagian kecil dan ditusuk, kemudian dibakar atau digoreng. Sate ini biasanya disajikan dengan kuah kacang dan lontong.

24. Mie Kocok – Bandung, Jawa Barat

Mie kocok Bandung disajikan dengan kuah bening yang terbuat dari kaldu sapi yang kaya rempah-rempah, disajikan dengan potongan daging sapi, tauge, dan bawang goreng.

Baca juga: 10 Makanan Khas Semarang dari Tahu Gimbal sampai Lumpia

25. Mie Kopyok – Semarang, Jawa Tengah

Mie kopyok merupakan makanan khas Semarang dengan ciri mie kuning yang disajikan dengan kuah bening kental yang terbuat dari campuran air rebusan daging sapi atau ayam, serta ditambahkan tauge, kol, dan irisan daging.

26. Gudeg – DI Yogyakarta

Gudeg adalah makanan tradisional khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dalam santan dan rempah-rempah. Makanan ini dimasak dalam waktu berjam-jam. Gudeg dibungkus daun jati sehingga menghasilkan warna cokelat pada hidangan.

27. Rawon – Surabaya, Jawa Timur

Rawon baru saja dinobatkan menjadi salah satu sup terenak sedunia oleh Taste Atlas. Makanan khas Surabaya ini disajikan sebagai sup berkuah hitam dengan bumbu kluwek, disajikan dengan daging sapi, telur asin, dan sambal.

28. Babi Guling – Denpasar, Bali

Babi yang dipanggang dengan bumbu rempah khas Bali, seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kemiri, dan lengkuas. Babi guling disajikan dengan nasi, lawar (sayuran berbumbu), sambal, dan kulit babi yang renyah.

29. Ayam Taliwang – Mataram, Nusa Tenggara Barat

Makanan tradisional khas Suku Sasak di Lombok ini biasanya diolah dengan bumbu khas, seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, kemiri, serai, dan rempah-rempah lainnya. Setelah itu, ayam dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar 

30. Sate Plecing – Kupang, Nusa Tenggara Timur

Sate Plecing adalah sate ayam atau daging sapi yang disajikan dengan bumbu plecing, yaitu sambal khas NTT yang pedas dan segar yang terbuat dari cabai rawit, tomat, terasi, dan air jeruk limo.

31. Ikan Kuah Kuning – Sofifi, Maluku Utara

Ikan Kuah Kuning merupakan salah satu makanan khas Sofifi yaitu hidangan ikan segar dimasak dengan kuah kuning khas menggunakan rempah-rempah. Makanan ini juga disajikan bersama papeda, bubur sagu kental sebagai pelengkap lauk pauk.

32. Nasi Wai – Ambon, Maluku

Nasi wai adalah nasi yang dimasak dengan kelapa parut dan ikan, biasanya disajikan dengan sayuran dan lauk pauk. Selain itu, roti tawa juga populer untuk oleh-oleh Ambon, yaitu roti tipis dengan tekstur lembut, disajikan dengan berbagai topping seperti keju, coklat, atau selai.

33. Ikan Bakar – Manokwari, Papua Barat

Ikan bakar Manokwari dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dicicipi ketika berkunjung ke Papua Barat. Hidangan ini berupa ikan segar yang dibakar dengan bumbu rempah-rempah khas Manokwari. Tak lupa disajikan dengan papeda, bubur sagu kental yang biasanya disajikan dengan kuah kuning ikan atau sayuran.

34. Ikan Kuah Asam – Jayapura, Papua

Hidangan khas Jayapura ini berupa ikan kuah asam yang dimasak dengan kuah asam pedas yang menggunakan rempah-rempah khas Papua. Kuah asamnya memberikan rasa segar dan pedas yang khas. 

35. Sagu Rumbia – Kab. Merauke, Papua Selatan

Ketika berkunjung, pastikan untuk mencoba sagu rumbia, yaitu kue tradisional yang terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan kelapa parut. Selain itu, cobalah pancake yang terbuat dari tepung sagu dengan tekstur kenyal, biasanya disajikan dengan gula kelapa.

36. Sago Worm – Nabire, Papua Tengah 

Sago worm adalah makanan tradisional Nabire yang merupakan belatung sagu yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah. Makanan ini merupakan hidangan tradisional yang populer di daerah tersebut. Hidangan ini juga cocok dimakan bersama papeda. 

Baca juga: 5 Makanan Khas Indonesia yang Terkenal Sampai Luar Negeri

37. Babi Panggang – Jayawijaya, Papua Pegunungan

Babi panggang khas Jayawijaya Papua yaitu daging babi yang dipanggang dengan bumbu rempah-rempah, disajikan dengan nasi dan sambal. Selain itu, makanan tradisional Papua yang perlu kamu coba lainnya adalah tari noken, terbuat dari tepung sagu yang dikukus dan disajikan dengan ikan atau daging.

38. Papeda Rujak – Sorong, Papua Barat Daya

Di Sorong, kamu akan menemukan papeda rujak yaitu varian papeda yang disajikan dengan campuran sayuran, buah-buahan, dan bumbu kacang. Biasanya disajikan dalam keadaan dingin sebagai hidangan penutup yang menyegarkan.

Masing-masing provinsi di Indonesia memiliki ragam kuliner dan makanan tradisional yang unik dan lezat. Daftar di atas hanya mencantumkan beberapa contoh makanan tradisional yang terkenal di setiap provinsi, tetapi masih ada banyak lagi makanan lezat lainnya yang bisa ditemukan di berbagai daerah. Namun sekarang setidaknya kamu tahu, makanan apa yang harus kamu coba ketika datang ke suatu daerah di Indonesia.

Exit mobile version