JNEWS – Masjid Agung Semarang adalah salah satu masjid bersejarah di Kota Semarang yang memiliki daya tarik tersendiri. Perlu diketahui, di Semarang ada dua masjid agung, yaitu Masjid Agung Jawa Tengah yang megah dengan gaya modern dan Masjid Agung Kauman Semarang yang kaya akan nilai tradisional dan sejarah panjang. Masjid Kauman ini berlokasi di kawasan Alun-Alun Barat, dan merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan tertua di kota ini.
Sebagai masjid yang sarat sejarah, Masjid Agung Kauman Semarang punya keunikan tersendiri. Desainnya yang sederhana namun megah mencerminkan harmoni antara budaya lokal dan Islam.
Masjid ini juga menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kota Semarang, dari masa kejayaan tradisional hingga era modern. Kombinasi nilai historis dan lokasinya yang strategis membuat masjid ini selalu menarik perhatian, baik untuk beribadah maupun sekadar menikmati keindahannya.
Sejarah Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Semarang juga dikenal sebagai Masjid Agung Kauman. Masjid ini merupakan masjid tertua di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pembangunannya diperkirakan dimulai pada tahun 1749 Masehi (1170 Hijriah) pada masa Kesultanan Demak. Masjid ini memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Semarang. Lebih jauh lagi, masjid ini menjadi simbol pembauran masyarakat dari berbagai etnis, seperti Arab, Koja, Melayu, Jawa, dan Tionghoa, yang bermukim di sekitar alun-alun kota.
Dikutip dari situs Portal Informasi Indonesia, pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Masjid Agung Semarang mencatat sejarah penting. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, seorang jemaah aktif dan pejuang bernama dr. Agus mengumumkan kemerdekaan Indonesia melalui mimbar masjid sebelum salat Jumat.
Tindakan berani ini menyebabkan dr. Agus dikejar oleh tentara Jepang hingga akhirnya harus melarikan diri dan akhirnya meninggal di Jakarta. Sebagai penghormatan, Presiden Soekarno pada tahun 1952 melaksanakan salat Jumat dan berpidato di masjid ini.
Arsitektur dan Daya Tarik Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Semarang memiliki arsitektur yang memadukan gaya tradisional Jawa dengan sentuhan Islam dan pengaruh kolonial Belanda. Sangat menarik untuk bisa menelusuri setiap bagian dari bangunan bersejarah ini.
1. Atap Limasan Tumpang Tiga
Salah satu ciri khas utama masjid ini adalah atapnya yang berbentuk limasan tumpang tiga, yang melambangkan tiga tingkatan spiritual dalam Islam: Iman, Islam, dan Ihsan. Desain atap ini mengingatkan pada arsitektur Masjid Agung Demak dan mencerminkan pengaruh budaya Jawa kuno.
2. Tiang Penyangga (Saka)
Ruang utama masjid ditopang oleh 36 tiang (saka) yang kokoh. Hal ini berbeda dengan Masjid Agung Demak yang memiliki empat saka guru. Tiang-tiang ini memberikan stabilitas struktural dan menambah kesan megah pada interior masjid.
3. Pintu dan Ornamen
Pintu masjid memiliki desain khas dengan ornamen berbentuk daun waru, yang mencerminkan pengaruh arsitektur Persia. Selain itu, dinding masjid dihiasi dengan kaligrafi Asmaul Husna, menambah nuansa islami yang kental.
4. Mihrab dan Mimbar
Mihrab masjid dirancang dengan bentuk yang lebih runcing dan langit-langit dari beton. Sementara itu, bagian mimbar terbuat dari kayu dengan ukiran indah, digunakan oleh khatib saat menyampaikan khotbah.
5. Pengaruh Arsitektur Belanda
Masjid ini pernah mengalami kebakaran hingga perlu dilakukan beberapa kali renovasi. Desain masjid ini pernah ditangani oleh arsitek Belanda, Ir. G.A. Gambier, yang memberikan sentuhan arsitektur kolonial pada beberapa bagian bangunan. Contohnya seperti penggunaan seng bergelombang impor Belanda untuk atapnya.
Masjid ini awalnya berdiri megah di depan alun-alun kota Semarang. Namun, sejak tahun 1938, alun-alun tersebut beralih fungsi menjadi kawasan komersial dengan adanya Pasar Johar dan bangunan lainnya, sehingga masjid kini terletak di antara bangunan-bangunan tinggi di sekitarnya. Meski sudah tidak ada alun-alun lagi, tetapi masjid ini tetap ramai dikunjungi sebagai salah satu landmark bersejarah yang penting di Kota Semarang.
Panduan Berkunjung ke Masjid Agung Semarang
Jika ingin berkunjung, Masjid Agung Semarang terletak di Jl. Aloon-Aloon Barat No.11, Bangunharjo, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya mudah ditemukan karena berada di kawasan strategis, dekat pusat kota dan Pasar Johar.
Masjid ini terbuka untuk umum sepanjang hari. Namun waktu terbaik untuk berkunjung adalah di pagi atau sore hari, terutama jika ingin menikmati suasana sekitar tanpa terlalu ramai. Hindari menjelang waktu salat Jumat jika tidak ingin kesulitan mencari tempat parkir.
Fasilitasnya meliputi ruang salat yang luas, tempat wudu, dan area parkir. Terdapat pedagang makanan dan minuman juga di sekitar kawasan masjid, sehingga pengunjung dapat bersantai setelah berkunjung.
Jika membawa kendaraan pribadi, pastikan mengikuti rambu-rambu menuju Jl. Pemuda dan Jl. Aloon-Aloon Barat. Tempat parkir tersedia di sekitar area masjid. Masjid ini juga mudah dijangkau dengan angkutan kota, taksi online, atau ojek online. Cukup arahkan tujuan ke Masjid Agung Semarang (Kauman) di aplikasi transportasi.
Agar nyaman saat berkunjung dan tidak mengganggu suasana khusyuk di masjid ini, wisatawan wajib mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai untuk tempat ibadah. Jika tidak sedang beribadah, jaga ketenangan dan hindari berisik agar tidak mengganggu jemaah yang sedang berdoa.
Baca juga: Masjid Agung Demak: Sejarah dan Daya Tarik Pusat Penyebaran Islam di Jawa
Masjid Agung Semarang bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi sejarah yang terus hidup hingga kini. Keunikan arsitekturnya dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya menjadikan masjid ini istimewa.
Sebagai salah satu ikon bersejarah Kota Semarang dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, masjid ini adalah pengingat akan harmoni antara tradisi, agama, dan perkembangan zaman. Mengunjunginya adalah cara sederhana untuk menghargai warisan yang penuh makna.