JNEWS – Meal prep penting sekali dilakukan pada bulan Ramadan karena di bulan tersebut umat Islam harus memperbanyak ibadah sunah. Jangan sampai waktu habis hanya untuk urusan perut.
Nabi Muhammad telah memberi contoh agar umat Islam tidak berlebihan dalam sahur maupun buka puasa. Meal prep merupakan salah satu cara untuk menyederhanakan urusan dapur, terutama ketika sahur.
Tip Meal Prep selama Ramadan
Sekarang, banyak keluarga yang menganggap kulkas sebagai kebutuhan utama karena dapat digunakan untuk menghemat makanan. Namun masih banyak yang belum memanfaatkannya untuk meal prep karena takut basi atau nilai gizinya hilang. Memang tidak semua bahan makanan bisa disimpan lama sehingga harus mengetahui sifat bahan makanan itu dan cara menyimpannya
Berikut ini adalah beberapa tips meal prep yang bisa dipraktikkan selama Ramadan dan sesudahnya.
1. Persiapan Wadah
Siapkan wadah-wadah yang akan digunakan untuk menyimpan bahan makanan dengan berbagai ukuran. Pada saat penyimpanan nanti, gunakan satu wadah hanya untuk sekali masak dan jangan lupa menempelkan label tanggal. Misalnya meal prep berupa ayam ungkep untuk Senin dan Kamis, maka harus ada 2 wadah berisi ayam ungkep untuk dua hari tersebut.
Jangan menggunakan wadah untuk menyimpan terlalu banyak bahan makanan karena ketika butuh sedikit maka seluruh bahan makanan dalam wadah itu harus dicairkan. Bahan makanan yang sering keluar masuk kulkas dan dicairkan akan menurunkan nutrisinya dan memiliki potensi terpapar bakteri.
Baca juga: Ide Segar untuk Menu Masak Sehari-hari: Hidangan Cepat Saji yang Sehat
2. Membuat Rencana Menu
Pastikan semua bahan makanan yang dibeli akan dimasak dalam waktu dekat. Karena itu, buatlah rencana menu lebih dulu sebelum belanja. Misalnya sudah dibuat rencana menu masakan untuk seminggu, maka bahan makanan yang dibeli adalah untuk seminggu itu ditambah sedikit ekstra untuk jaga-jaga.
Tip ini efektif untuk mengatur pergantian bahan makanan agar tidak ada yang terlalu lama disimpan sehingga menurunkan nilai gizinya. Tip ini juga berguna untuk menjaga sirkulasi kulkas agar tidak terlalu penuh sehingga awet dingin. Yang lebih penting lagi, dengan melakukan perencanaan akan terlihat menu mana yang nutrisinya belum seimbang sehingga bisa diperbaiki.
3. Utamakan Menu yang Disukai Keluarga
Tujuan meal prep bukan untuk menyimpan makanan selama mungkin tapi untuk mempercepat proses memasak atau menyiapkannya. Jadi, sebaiknya perencanaan menu didiskusikan dengan seluruh anggota keluarga.
Contohnya, salad dengan bahan mentah yang berseliweran di media sosial terlihat mudah disiapkan dan disimpan, warnanya cantik serta bergizi. Tapi belum tentu seluruh anggota keluarga doyan, terutama anak-anak. Padahal anak-anak harus didukung penuh karena masih latihan puasa.
4. Masak Ekstra untuk Buka Puasa
Ketika memasak untuk buka puasa, gandakan porsinya lalu bekukan sebagian porsi ekstranya untuk sahur 2-3 hari kemudian. Porsi ekstra tersebut jangan langsung disajikan untuk sahur keesokan harinya agar tidak bosan. Cara memasak seperti ini sangat menghemat waktu. Pilih menu yang mudah disimpan dan dihangatkan kembali, seperti ayam masak mentega, sapi lada hitam, ikan lele yang sudah dibumbui, dan sebagainya.
5. Penyimpanan Sayuran yang Tepat
Umumnya sayuran yang baru saja dibeli di pasar atau supermarket diletakkan di laci bagian bawah kulkas. Setelah disiangi dan dipotong siap masak, sayuran harus diletakkan di bagian depan kulkas dan sejajar mata. Posisi ini penting agar sayuran tersebut selalu diingat dan dimasak lebih dulu ketika masih segar.
Sayuran hanya bisa didinginkan tapi tidak bisa dibekukan sehingga penyimpanannya tidak lama. Sayuran memiliki kandungan air yang tinggi sehingga ketika dibekukan lalu dicairkan teksturnya akan menjadi lembek.
6. Membuat Paket Sayuran
Cara ini sebenarnya meniru paket sayuran yang ada di supermarket. Jadi dalam tiap wadah sudah ada sayuran dan bumbunya. Ketika akan memasak, sayuran tinggal dicuci ulang. Jika bumbunya halus, maka bisa langsung dicemplungkan. Jika bumbunya masih utuh maka tinggal dikupas lalu dirajang atau dihaluskan. Tidak perlu lagi mengais tempat bumbu dapur dalam keadaan mengantuk ketika akan menyiapkan menu sahur.
7. Membumbui Semua Bahan Makanan yang Memungkinkan
Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, bahan makanan berupa daging ayam, daging sapi, dan ikan sebaiknya dibersihkan dan langsung dibumbui. Cara ini memudahkan dan mempersingkat pekerjaan di dapur. Bumbu yang digunakan sebaiknya bervariasi agar tidak bosan, misalnya bumbu kuning, bumbu bali, bumbu gulai, dan sebagainya.
8. Penyimpanan di Chiller dan Freezer
Dikutip dari laman Nutrition Source Harvard, bahan makanan yang bisa disimpan untuk meal prep di chiller (suhu sekitar 4°C), antara lain:
- 1-2 hari: daging ayam dan sapi yang telah dicincang dan dimasak.
- 3-4 hari: daging ayam, daging sapi, dan ikan yang telah dimasak, sup dan semur.
- 5 hari: kacang-kacangan yang telah dimasak.
- 1 minggu: telur rebus yang matang sempurna dan sayuran segar yang dimasukkan wadah kedap udara.
Sedangkan bahan makanan yang bisa disimpan di freezer (0°C atau lebih rendah), antara lain:
- 2-3 bulan: sup, semur, dan kacang-kacangan yang telah dimasak.
- 3-6 bulan: daging sapi dan ayam yang telah dicincang atau telah dimasak.
- 6-8 bulan: berries dan buah potong (pisang, apel, pear, plum dan mangga) yang diletakkan dalam freezer bag.
- 8-12 bulan: sayuran yang telah di-blanching 3-5 menit (tergantung jenis sayurannya).
Baca juga: Apa Itu Kunafa? Sejarah dan Asal Usul Kudapan Manis dari Timur Tengah
Tip meal prep selama Ramadan di atas penting untuk dipraktikkan karena mampu memangkas waktu di dapur sehingga bisa beribadah lebih banyak. Dengan persiapan yang baik asupan nutrisi seimbang setiap hari dapat terjaga sehingga tubuh tetap bugar selama berpuasa.