Mengenal Kereta Khusus Petani dan Pedagang

Foto: Istimewa

JNEWS – KAI bersama KAI Commuter menghadirkan inovasi layanan perjalanan transportasi yang mendukung pergerakan roda ekonomi masyarakat. Salah satu terobosan terbaru adalah pengembangan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) khusus petani-pedagang.

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, kereta khusus petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group.

“Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI Group dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat sesuai dengan nilai-nilai Asta Cita yang sedang dijalankan oleh pemerintah,” ujarnya.

Di tahap awal layanan inovatif ini direncanakan akan diimplementasikan pada layanan perjalanan Commuter Line Merak dengan relasi Stasiun Merak–Stasiun Rangkasbitung atau sebaliknya.

Sarana kereta khusus ini dirancang dengan desain yang mendukung aktivitas mereka, seperti tempat duduk sejajar dengan dinding kereta di sisi kiri dan kanan sehingga memungkinkan menempatkan barang bawaan atau dagangannya di depan pengguna dengan aman. “Pintu kereta pun didesain lebih lebar untuk memudahkan keluar masuknya barang bawaan, dan yang pasti sarana ini sudah sesuai dengan standar pelayanan minimum yang berlaku,” jelas Karina.

Foto: Istimewa

Layanan ini akan tersedia pada 14 perjalanan Commuter Line Merak per hari, melayani masyarakat, khususnya para petani dan pedagang di wilayah Banten untuk menjajakan hasil tani dan dagangannya di Serang, Lebak, Pandeglang dan sekitarnya.

Baca juga: Jalur Kereta Tertua di Indonesia dan Kisah di Baliknya

Karina menegaskan bahwa perjalanan Commuter Line Merak hanya sampai Stasiun Rangkasbitung saja dengan satu kelas, yakni kelas K3 atau layanan kelas ekonomi yang disubsidi oleh pemerintah. “Kereta khusus ini memiliki jumlah tempat duduk sebanyak 73 bangku, dan akan beroperasi dengan total sebanyak 14 kali perjalanan dari Stasiun Merak menuju Stasiun Rangkasbitung ataupun sebaliknya,” terangnya.

Dengan pemberhentian di seluruh stasiun pada lintas tersebut, diharapkan layanan ini nantinya akan menjadi solusi transportasi yang tepat bagi petani dan pedagang dalam membentuk rantai pasok yang lebih kuat, serta terbukanya peluang usaha dan aktivitas ekonomi daerah yang semakin berkembang. *

Exit mobile version