Menaker Tegaskan Pentingnya K3 di Tempat Kerja

Menaker tekankan pentingnya K3 di tempat kerja. Foto: Istimewa

Menteri Tenaga Kerja RI Yassierli

JNEWS – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja berperan penting dalam dunia kerja karena bisa meningkatkan produktivitas nasional.

Menaker menyoroti tentang berbagai tantangan di sektor ketenagakerjaan, termasuk tingginya angka kecelakaan kerja yang mencapai 370.747 kasus pada 2023.

“Kecelakaan kerja tidak hanya berdampak pada pekerja, tetapi juga menghambat produktivitas dan pertumbuhan ekonomi,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Menaker mendorong semua pihak untuk menerapkan pendekatan people-centric safety, di mana keselamatan tidak sekadar menghindari kecelakaan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendorong partisipasi aktif pekerja. “Keselamatan harus memberikan ruang bagi pekerja untuk berbicara, belajar dan berkontribusi tanpa rasa takut,” tuturnya.

Ia juga memaparkan strategi Kemnaker periode 2024-2029, yang mencakup peningkatan kompetensi tenaga kerja, perluasan lapangan kerja, serta penguatan kesejahteraan dan perlindungan pekerja. Salah satu inisiatif utama adalah Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional, yang bertujuan memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global.

“Kami berkomitmen menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, berdaya saing dan berorientasi pada keselamatan. Ini adalah langkah penting menuju Indonesia yang lebih produktif dan sejahtera,” ucap Menaker.

Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 di tempat kerja sendiri merupakan sikap, keyakinan, norma, hingga persepsi yang mendasari perilaku sehat dan selamat. Budaya K3 di tempat kerja yang baik akan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja *

Baca juga: Sejarah THR dan Kenapa Jadi Tradisi Lebaran di Indonesia

 

Exit mobile version