Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, Kementerian Perdagangan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui upaya peningkatan konsumsi, khususnya penggunaan produk buatan Indonesia. Untuk itu, Pemerintah meluncurkan hari Bangga Buatan Indonesia pada 5 Mei 2021 yang rangkaian kegiatannya akan dimulai pada 5—13 Mei 2021.
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan dalam konferensi pers Perkembangan dan Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta pada hari ini, Rabu (5/5) secara virtual. Turut hadir sebagai narasumber yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.
Baca Juga: Pemerintah Bikin Hari BBI, Tokopedia: Ini Positif untuk UMKM
“Program Hari BBI ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong konsumsi masyarakat, terutama produk buatan Indonesia. Pada program ini, Pemerintah bekerja sama dengan 72 pelaku usaha lokapasar untuk mengkampanyekan produk unggulan dalam negeri,” ujar Mendag.
Mendag menjelaskan, pada halaman utama loka pasar akan ditampilkan produk-produk Indonesia yang mendapatkan subsidi ongkos kirim.
“Selain itu, akan ditambah juga diskon lain untuk memacu konsumsi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah akan menyebarluaskan informasi ini untuk memastikan masyarakat dapat mengetahui program ini dengan target pembelanjaan masyarakat sebesar USD 11,5 triliun,” ungkapnya.
Mendag menyampaikan, secara keseluruhan konsumsi dengan pertumbuhan impor yang berkualitas dan penyerapan tenaga kerja untuk kegiatan manufaktur mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari pembelian dan industri kendaraan bermotor menunjukan perbaikan.
“Progam Pemerintah dalam pemberian kemudahan dan penurunan pajak barang mewah untuk kendaraan bermotor dan properti menunjukan hasil yang menjanjikan. Untuk itu, Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, dengan dimotori konsumsi akan berjalan dengan baik,” kata Mendag.
Baca Juga: Kemenkop UKM Rancang Strategi Dorong UMKM Berbasis Sawit Tumbuh
Kuartal Pertama 2021 Neraca Perdagangan Lanjutkan Tren Positif
Mendag juga menjelaskan mengenai kinerja ekspor dan impor. Pada kuartal pertama 2021, kinerja perdagangan Indonesia melanjutkan tren positif. Pada periode tersebut, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD 5,52 miliar.
Nilai ini berasal dari total ekspor sebesar USD 48,90 miliar, tumbuh 17,11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya dan impor tercatat sebesar USD 43,38 miliar naik 10,76 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, ekspor nonmigas tercatat sebesar 46,25 persen tumbuh 17,14 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara impornya sebesar USD 38,25 miliar, atau naik 13,06 persen. Secara bulanan, lanjut Mendag, ekspor nonmigas pada Maret 2021 tercatat sebesar USD 17,45 miliar, atau naik 21,21 persen dibanding periode sebelumnya. Sedangkan, impornya tercatat sebesar USD 14,51 miliar, atau naik 21,30 persen dari bulan sebelumnya.
Secara kumulatif ekspor pada Maret 2021 tercatat sebesar USD 18,35 miliar naik 20,31 persen dari bulan sebelumnya. Sementara impor tercatat sebesar USD 16,79 miliar naik 26,55 persen dari bulan sebelumnya.
“Komoditas penyumbang surplus nonmigas antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta kendaraan dan bagiannya. Diharapkan dengan ekspor yang menunjukan perbaikan, bahkan pada Maret ini yang merupakan tertinggi dalam sejarah Indonesia, perbaikan ekonomi Indonesia semakin meningkat,” pungkas Mendag.
Baca Juga: Kemendag Gandeng Bank Indonesia Dorong UMKM Ekspor ke Pasar Global