JNEWS – Belakangan ini Garut, Jawa Barat menjelma menjadi kota kreatif dan juga wisata. Banyak produk unggulan dari Garut yang peminatnya terus meningkat, baik itu aneka kuliner maupun kerajinan produk para pelaku UMKM. Salah satunya kerajinan akar wangi yang sudah mendunia.
Selain dodol, oleh-oleh khas dan ikonik yang bisa dibawa pulang dari Garut adalah produk kerajinan dari akar wangi bisa menjadi alternatifnya, seperti minyak atau parfum dari akar wangi, hiasan dinding, bed cover, tas, peralatan ibadah dan berbagai produk kerajinan lainnya yang terbuat dari pohon akar wangi.
Salah satu sentra oleh-oleh kerajinan akar wangi yang sampai sekarang tetap eksis berada di kawasan Jalan Pakuwon Kota Garut. Kerajinan ini selain ikonik dan sangat khas juga memancarkan aroma wangi.
Untuk harganya sangat beragam dari mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Kerajinan akar wangi yang merupakan produk para pelaku UMKM lokal setempat, sekarang pemasarannya sudah mencapai mancanegara, seperti ke Malaysia, Singapura hingga Arab Saudi.
Produk unggulan asli Garut ini terkenal karena memiliki aroma pada akarnya yang khas dan wangi sehingga banyak digunakan sebagai parfum atau pewangi. Selain itu akar wangi dapat diolah dengan cara minyaknya dilakukan ekstrasi dan akarnya dilakukan penyulingan yang dapat menghasilkan produk berupa penyedap makanan, aroma terapi dan juga sebagai kosmetik.
Baca juga:Â Pesona Pantai Santolo: Destinasi Pantai yang Tersembunyi di Garut
Nilai jual dari akar wangi juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat, karena minyak yang sudah diekstrasi oleh para petani atau mereka yang membudidayakannya kemudian dijual kepada industri. Hasil dari minyak tersebut sudah terbukti berkualitas tinggi sehingga diminati baik dalam negeri maupun mancanegara.
Tidak hanya itu, akar wangi Garut juga menjadi simbol budaya Garut. Tanaman ini sering digunakan dalam ritual adat dan upacara, seperti acara pernikahan atau pemakaman oleh warga lokal.
Akar wangi yang masih satu keluarga dengan serai dan padi tersebut mempunyai nama ilmiah Vetiveria zizanioide. Akar wangi hanya tumbuh subur di empat wilayah di dunia, yakni Haiti, Jamaika, India, dan Indonesia, tepatnya di Garut.
Mengingat harganya yang tinggi dan komoditas ini berperan dalam penyerapan tenaga kerja serta pendapatan masyarakat, pemerintahan Kabupaten Garut berusaha untuk terus memperluas lahan tanaman akar wangi.
Untuk membudidayakan akar wangi tidaklah sulit. Perbanyakan bisa dengan memotong bagian akar yang ada mata tunasnya. Jadi, hanya perlu bibit saat pertama kali menanam. Setelah itu bisa perbanyakan sendiri. Tanaman yang masuk kelompok rerumputan ini dapat berkembang baik di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), seperti halnya di daerah Garut. *
Baca juga:Â Berkenalan dengan Bahasa Sunda: Sejarah, Keanekaragaman, dan Ciri Khas Dialek