Keberadaan jalan tol menjadi alternatif mempuni untuk memangkas jarak tempuh dibandingkan jalan biasa, terutama bagi akses keluat kota. Namun, angka kecelakaan di jalan tol juga cenderung tinggi, apalagi bagi yang menempuh perjalan jarak jauh.
Dari beragam insiden yang terjadi di jalan tol, bahaya yang kerap disepelekan pengguna mobil adalah highway hypnosis, alias hipnotis jalan tol atau white line fever. Sindrom ini memiliki tingkat fatalitas yang sama dengan mengantuk (microsleep), karena itu pantang untuk disepelekan.
Highway hypnosis atau white line fever adalah berkurangnya konsentrasi tanpa disadari saat mengemudi mobil dalam jarak atau waktu yang jauh seperti di jalan tol. Dalam keadaan ini, pikiran pengendara fokus ke tempat lain, padahal terlihat sedang mengemudi mobil.
BACA JUGA : Getaci Bakal Jadi Jalan Tol Terpanjang yang Siap Jadi Akses Logistik
Teralihkannya pikiran membuat pengemudi tidak sadar dan kehilangan kendali pada kendaraan. Efeknya dapat memicu terjadinya kecelakaan, baik tunggal atau melibatkan pengendara lain di jalan tol yang secara dampak sangat fatal.
Profil jalan bebas hambatan atau tol hampir selalu lurus, monoton, dan pemandangannya tidak ada yang menarik sehingga tanpa sadar memicu highway hypnosis. Seperti hilang kesadaran akibat hipnotis, situasi bahaya ini bisa dialami siapa saja meskipun sudah cukup tidur atau istirahat lantaran tercipta akibat lingkungan berkendara yang membosankan.
Nah untuk menghindari hipnotis jalan tol, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengguna mobil, yakni :
1. Jangan Terlalu Banyak Pikiran
Bahasa gaulnya overthinking, usahakan untuk tidak terlalu banyak memikirkan hal di luar mengemudi mobil, seperti pekerjaan yang belum selesai atau masalah di rumah. Tubuh yang bugar dan fit juga membuat AutoFamily lebih fokus pada pekerjaan di balik kemudi dan tidak mudah mengalihkan perhatian akibat letih. Ingat, berdasarkan perhitungan aritmetika, pikiran yang teralihkan selama 2 detik pada kecepatan 80 km/jam bisa membuat pengendara kehilangan kendali mobil sejauh lebih dari 44 meter! Sudah cukup untuk memicu kecelakaan fatal seperti menabrak pembatas jalan atau bagian belakang mobil lain.
2. Atur Posisi Duduk dan Senam Ringan
Atur posisi duduk senyaman mungkin namun tetap sesuai aturan safety driving supaya tidak mudah letih yang dapat menurunkan konsentrasi. Lakukan senam ringan sambil mengemudi mobil untuk mengurangi kelelahan dan tidak cepat bosan. Gerakkan leher ke kiri dan kanan serta atas dan bawah, termasuk pula menggerakkan tangan dan badan supaya tidak kaku dan tetap rileks.
3. Dengarkan Musik
Mendengarkan musik yang sesuai selera dapat menjaga konsentrasi dan membuat tubuh lebih rileks saat mengemudi mobil. Sesekali ikut berdendang atau bergoyang mengikuti irama lagu juga tidak masalah asalkan pikiran tetap fokus ke jalan di depan. Namun begitu, atur volume musik jangan terlalu keras agar tetap dapat mendengarkan suara dari lingkungan sekitar mobil untuk mengantisipasi keadaan.
BACA JUGA : Asik, Menikah di KUA Gratis
4. Lepaskan Pandangan Keluar Mobil
Dengan tetap menjaga kewaspadaan, lepaskanlah pandangan keluar mobil dan cari sesuatu yang menarik perhatian supaya tidak cepat bosan. Sempatkan pula menengok kondisi di belakang mobil melalui spion tengah dan samping yang juga berguna untuk memantau kondisi jalan di belakang.
5. Istirahat di Rest Area
Jalan tol trans Jawa mempunyai fasilitas rest area yang lengkap dan nyaman, bahkan ada yang memiliki wahana hiburan untuk keluarga. Jangan paksakan mengemudi, segera istirahat di rest area kalau telah berkendara selama maksimal 3 jam untuk mengurangi badan letih dan rasa bosan.
6. Jaga Kondisi Mobil
Komponen mobil yang bekerja optimal akan membuat AutoFamily merasa tenang dan tidak banyak pikiran ketika mengemudi mobil. Servis berkala setiap 6 bulan akan memastikan mobil selalu dalam kondisi prima dan memberikan rasa tenang sehingga perhatian AutoFamily tidak teralihkan akibat khawatir atas kondisi mobil.