Mengenal Masjid-Masjid yang Didirikan Pendiri JNE Alm. H. Soeprapto Soeparno

Buah kecintaan dan ketaatannya dalam menjalankan ajaran agama, almarhum H. Soeprapto Suparno mendirikan beberapa masjid, termasuk masjid yang sudah direnovasi atau dibangun kembali oleh putra-putri dan keluarga besarnya.

Pendiri JNE, H. Soeprapto Soeparno selain dikenal dermawan yang selalu berbagi kepada anak yatim, tuna netra, fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya. Semasa hidupnya sosok yang dulu akrab disapa ‘Pak Prapto’ oleh Ksatria dan Srikandi JNE ini juga mendirikan beberapa masjid untuk dijadikan tempat beribadah.

Masjid Jami’ H. Soeprapto Soeparno di Bangka Belitung

Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno di Kepulauan Bangka Belitung yang berdiri megah dan menawan dengan arsitektur unik dan ikonik. Desain saat ini merupakan hasil renovasi dari masjid sebelumnya yang sudah berdiri sejak 1979.

Baca juga : Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno Diresmikan Gubernur Babel

Masjid ini pada Rabu (9/6/2021) silam, diresmikan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman bersama isteri almarhum, Hj. Nuraini Soeprapto yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi.

Masjid Jami’ H. Soeprapto Soeparno di Bangka Belitung

Dalam sambutannya, Gubernur Erzaldi mengaku masjid Jami’ Soeprapto Soeparno memiliki peran besar dalam kehidupannya. Ia mengaku mengenal sosok pendiri JNE yang dikenal inspiratif tersebut, Erzaldi menganggap masjid ini mempengaruhi pembentukan karakter dirinya karena, saat kecil dirinya sering mengaji di masjid ini setelah shalat Maghrib.

“Saya berharap selain menjadi pusat ibadah, semoga masjid ini juga dapat diberdayakan sebagai penggerak ekonomi umat melalui program-program yang kreatif sehingga dapat menimbulkan pergerakan ekonomi,” kata Erzaldi.

Baca juga : Ini Wasiat dari Pendiri JNE Alm. H. Soeprapto Soeparno

 

Masjid Jami’ H. Soeprapto Soeparno di Bangka Belitung

Masjid yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung ini berdiri di atas tanah seluas 1.405 m2, dan mampu menampung sekitar 1.000 jamaah. Memiliki lokasi strategis, menuju Bandar Udara Depati Amir-Pangkalpinang, masjid ini dikenal juga sebagai Masjid Bandara, karena lokasinya sangat dekat dengan bandara.

Pertama kali masjid ini direnovasi pada Oktober 2018 yang menjadikan tampilan masjid ini megah dan modern. Didominasi warna putih dengan menara kokoh di sisi kanan masjid. Dari sisi arsitektur, masjid ini memiliki nilai filosofi yang tinggi yakni mengaitkan perubahan lama menuju regenerasi yang baru.

Bangunan menara yang ada di sisi sebelah kanan masjid, menjadi simbolisasi meninggikan orang tua. Sedangkan menara setengah lingkaran memiliki makna anak-anak atau generasi baru untuk melindungi orang tuanya. Pada kubah masjid terinspirasi dari bentuk kubusnya Ka’bah. Untuk interior kubah yang melingkar, terdapat kaligrafi sesuai pesan dari pendiri JNE yaitu mengamalkan surat Al-Maun dan Al-Baqarah 261.

Baca juga : Kisah Rojiin, Tuna Netra Asuhan Yatuna yang Sukses

Masjid Jami’ H. Soeprapto Soeparno di Yayasan Yatuna, Jakarta Timur.Selain di Kepulauan Bangka Belitung, Masjid Jami Soeprapto Soeparno, juga ada di Yayasan Yatuna Kampung Makasar, Jakarta Timur. Masjid yang tetap mempertahankan bangunan aslinya sejak didirikan tahun 1980 mampu menampung ratusan jamaah.

Masjid yang awalnya hanya sebagai mushala ini, keberadaanya pada waktu itu dijadikan oleh H. Soeprapto selain sebagai tempat shalat juga sebagai pusat menyantuni para anak yatim-piatu, tuna netra dan para janda tidak mampu.

“Yayasan Yatuna sendiri mulai dirintis 1979. Saat itu almarhum Bapak Soeprapto membeli sebidang tanah yang menjadi cikal bakal Yatuna dan juga masjid ini,” ujar H. Suardi, salah seorang pengurus Yatuna kepada JNEWS, Kamis (8/7/2021).

Suardi melanjutkan, keberadaan masjid ini sangat memudahkan masyarakat sekitar untuk beribadah terutama shalat Jumat maupun Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. “Kami selaku pengurus bersyukur, walaupun Bapak Soeprapto sudah tiada Yatuna terus berkembang dan memberi manfaat dan kebaikan kepada banyak orang. Dengan luas lahan sekitar 6 hektar berbagai kegiatan yang dahulu dirintis oleh almarhum, Alhamdulillah kini terus dijalankan oleh putra-putrinya,” ungkapnya.

Baca juga : Selamatkan Panti Asuhan Yang Terpuruk Karena Pandemi Covid

Masjid Al Isra H. Soeprapto Soeparno di JNE Medan.

Lantas masjid di JNE Cabang Utama Medan, yang diberi nama Masjid Al Isra H. Soeprapto Soeparno, sebagai upaya mengenang jasa almarhum yang sangat gigih dan bersemangat dalam menjalankan perintah agama Islam. “Al Isra bermakna perjalanan, seperti halnya JNE”, ujar Branch Manager JNE Medan Fikry Alhaq.

“Bapak H. Soeprapto adalah pendiri JNE yang dikenal sangat gigih dalam menjalankan perintah agama  Islam. Selain dari donasi para karyawan, pembangunan masjid ini juga hasil sumbangan dari keluarga almarhum Bapak Soeprapto,” tambahnya.

Awal pertama Masjid Al Isra H. Soeprapto Soeparno ini mulai dibangun pada bulan Agustus 2018, kemudian diresmikan oleh Presiden Direktur JNE M. Feriadi dan Hj. Nuraini Soeprapto bertepatan dengan HUT JNE Ke-28 pada 26 November 2018 silam. *

Baca juga : Memakmurkan Masjid Al Isra H. Soeprapto Soeparno JNE Medan

Exit mobile version