Pemerintah tidak pernah lelah untuk mengimbau kepada para pelaku UMKM agar melakukan transformasi digital di masa pandemi. Bukan tanpa sebab, hal ini karena pemerintah meyakini bahwa transformasi digital memiliki peran sangat strategis dalam mempersiapkan UMKM Indonesia untuk dapat bertahan dari dampak pandemi sekaligus bangkit, tumbuh dan bersaing di pasar nasional dan global.
Demikian pernyataan dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam kegiatan webinar Telkomsel Sinergi untuk Negeri yang diadakan beberapa waktu lalu. Dalam acara tersebut Menteri Teten menyebut bahwa pandemi tidak hanya membawa bencana bagi bangsa, tapi juga menjadi peluang bagi ekonomi digital.
Baca Juga: Bangga, Piala WSBK Mandalika Ternyata Buatan UMKM
“Pandemi membuat peluang bagi ekonomi digital untuk terus tumbuh, di mana pervensi nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 2025, berdasarkan data dari Google dan Temasek, proyeksi nilai transaksi ekonomi digital mencapai Rp1700 triliun,” ucapnya.
Maka dari itu, lanjut Menteri Teten, Indonesia harus memiliki strategi yang inovatif dan kreatif agar dapat mengoptimalkan semua disrupsi agar economi bangsa berdaulat. Menurutnya transformasi digital memiliki peran sangat strategis dalam mempersiapkan UMKM Indonesia untuk dapat bertahan dari dampak pandemi sekaligus bangkit, serta tumbuh dan bersaing di pasar nasional dan global.
Pemerintah pun terus mendorong agar pelaku UMKM bisa dapat segera masuk ke dalam ekosistem digital. Menteri Teten pun memaparkan data terbaru terkait jumlah pelaku UMKM yang telah bergabung ke dalam sistem digital.
Baca Juga:
“Saat ini, 16,4 juta pelaku UMKM telah hadir dalam platform digital. Angka ini tumbuh lebih dari 100 persen sejak awal pandemi. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM dapat terhubung dalam ekosistem digital pada tahun 2024. Ini merupakan capaian kita bersama baik pemerintah, pihak swasta, komunitas dan asosiasi pendamping UMKM serta masyarakat secara umum,” paparnya.
Menteri Teten pun menyebut bahwa beberapa waktu lalu KemenkopUKM menyelenggarakan Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Transformasi Digital Koperasi dan UMKM dengan mengundang para stakeholder terkait. Dalam Rakornas tersebut dibahas beberapa aspek substansial penyusunan peta jalan serta tantangan utama transformasi digital koperasi dan UMKM.
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan pada seluruh sektor dalam perekonomian berbagai jenis usaha mengalami tekanan yang cukup kuat dan salah satu yang paling terdampak yakni UMKM.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh LIPI sebanyak 94,69% dari total UMKM mengalami penurunan penjualan. Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat dari data BPS pada 2017 unit usaha UMKM menyumbang 60,34% terhadap PDB Indonesia dan menyerap 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia perlu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam model bisnisnya agar dapat meningkatkan daya saing di era digital saat ini.
Baca Juga: Cara Kembangkan Bisnis Online Lewat Fitur Telegram