Menteri Teten Masduki Dorong SMESCO Jadi Markas UMKM dan Produk Lokal

Menteri Teten dorong Smesco jadi pusat produk lokal

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Foto: Kemenkopukm.go.id

JNEWS – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menginisiasi LLP-KUMKM atau SMESCO Indonesia untuk menjadi markas besar (mabes) dari produk lokal sehingga diharapkan bisa dikunjungi banyak konsumen yang ingin mendapatkan produk berkualitas dan terjangkau.

Menteri Teten terus mendorong agar pelaku UMKM Indonesia dapat terus maju dan berkembang. Mereka bisa naik kelas. Salah satunya dengan menjadikan SMESCO sebagai markas besar produk-produk lokal yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.

“Saya sudah bilang, ayo SMESCO kita jadikan mabes produk lokal. Harga sewanya jangan mahal-mahal, pemerintah kan tidak cari untung. Ayo kita bangun sama-sama branding bahwa SMESCO markasnya UMKM dan brand lokal,” ujar MenKopUKM Teten Masduki.

Ia melanjutkan, dengan adanya SMESCO sebagai mabes produk lokal diharapkan dapat mendorong nasionalisme konsumen. ”Dengan keberadaan mabes produk lokal ini, pemerintah mendorong nasionalisme konsumen kita karena pasokan sudah siap dan tentunya dengan kualitas yang baik,” ujarnya.

Dia mencontohkan di Korea Selatan, terdapat kawasan ekonomi khusus untuk UMKM, di mana terdapat 36 pabrik untuk produk UMKM sehingga seluruh kebutuhan UMKM terintegrasi dalam satu tempat.

“Mungkin satu tower ada 145 pabrik, jadi terintegrasi semua sehingga lebih efisien tidak sendiri-sendiri dan based on teknologi. Hal ini bisa kita uji coba di SMESCO, kan sudah ada SMESCO Labo, bisa diperbesar jadi rumah produksi,” kata Teten.

Selain itu, model agregasi harus dikembangkan pada UMKM, mulai dari sisi produksi, distribusi, pasar, membangun brand image hingga pembiayaan. ”Agregasi penting bagi pelaku usaha rintisan skala kecil supaya tidak lagi sendiri-sendiri,” jelasnya.

Teten menjelaskan, soal pembiayaan saat ini sudah ada KUR Klaster yang tidak lagi menerapkan kolateral tapi menggunakan kredit skoring. Selain itu, sudah ada koperasi multi pihak untuk memudahkan dalam pengadaan bahan baku, pembiayaan, hingga logistik.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan, pemerintah saat ini sedang mengatur arus masuk barang impor agar dapat melindungi produk UMKM, sehingga tidak kalah dengan produk luar negeri baik yang dijual secara offline maupun online. “Perdagangan secara elektronik kita atur walau ada beberapa yang terganggu awalnya namun kita harus berpikir dalam jangka panjang,” ucapnya.

Sementara itu, menurut CEO Jakcloth, Ruddy Lasut keberadaan SMESCO dapat berperan untuk mendukung perkembangan brand-brand lokal. “Menurut saya dengan adanya Gedung SMESCO ini dapat memfasilitasi event-event seperti Jakcloth dan event-event lain yang  sama-sama mendukung perkembangan brand-brand lokal,” katanya. *

Baca juga: Pengrajin Blangkon Menolak Digilas Zaman…

Exit mobile version