Lika-liku Mengantarkan Paket ke Area Rawan Konflik di Papua

kacab jne jayapura, papua

JNEWS – “Sekarang ini hanya JNE yang bisa mengantarkan paket ke zona-zona rawan konflik atau “zona merah” di Papua.  Antara lain dengan bekerjasama dengan warga asli di sana, karena orang luar tidak bisa masuk. Bila pelanggannya PNS paket bisa dititip di bandara setempat atau bekerjasama dengan petugas keamanan.”

Begitulah keterangan oleh Kepala Cabang JNE Jayapura, Henry Edwin, mengenai kawasan zona merah di area operasional JNE Cabang Utama Jayapura. Berbagai cara dilakukan JNE di sana agar paket kiriman bisa diterima dengan baik oleh pelanggan walau berada di kawasan rawan konflik.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah agar kondisi Papua aman, seperti pendekatan kesejahteraan pemerataan perkonomian, pemekaran wilayah hingga mendirikan markas kepolisian baru. Hasilnya, kawasan rawan konflik atau zona merah di Papua dari waktu ke waktu semakin berkurang.

JNE sendiri yang jaringannya tersebar hingga ke pelosok-pelosok di Papua, setiap hari melakukan proses pengantaran paket tidak terkecuali ke kawasan zona merah. “JNE Jayapura membawahi area operasional 3 provinsi, yaitu Provinsi Papua, Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan. Dari ketiga provinsi tersebut ada 8 daerah yang merupakan zona merah,” ujar Henry, saat berbincang dengan JNEWS di sela-sela acara Retreat, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Dari Honai hingga Kariwari: Mengenal Ragam Rumah Adat di Papua

Meski sebagai zona merah atau daerah rawan konflik, lanjut Henry, proses pengiriman paket tetap dilakukan dan selama ini paket sampai ke pelanggan dengan aman dan tentunya dalam kondisi baik.

“Kita tetap mengantar paket ke daerah yang rawan konflik dengan berbagai cara, karena ini menjadi bentuk komitmen kami terhadap pelanggan yang memercayakan kirimannya kepada JNE. Semoga saja ke depan tidak ada kawasan rawan konflik di tanah Papua,” terang Henry.

Sementera terkait pencapaian di 2023 yang menyisakan beberapa bulan lagi, JNE Jayapura hingga Agustus 2023 lalu pencapaiannya setiap bulannya sudah di atas 100 persen. “Bersyukur setiap bulannya kami lalui dengan pencapaiannya yang baik. Dan kami optimis akan berlanjut hingga akhir tahun nanti. Begitu juga menyongsong 2024 kami juga optimis karena sebagai tahun politik di mana ada Pilpres dan Pileg, dan itu menjadi potensi yang besar untuk bisa dimaksimalkan,” jelas Henry.

Saat ini JNE Cabang Utama Jayapura yang berdiri Juli 2012 silam sudah berkembang maju dengan mempekerjakan 75 karyawan, yang didukung oleh 18 kantor cabang dengan area operasional meng-cover 3 provinsi yang di antaranya hasil dari pemekaran.

“Tanah Papua bagi bisnis JNE menyimpan potensi besar, namun terkadang memang terhambat dengan letupan-letupan konflik yang kadang masih terjadi. Semoga ke depan benar-benar aman sehingga JNE semakin kencang berlari menjadi perusahaan terdepan dan terpercaya di Papua,” pungkas Henry. *

Baca juga: Regional Sulampapua Fokus Perluas Jaringan JNE di Indonesia Timur

Exit mobile version