JNEWS – Mie godog merupakan kuliner malam khas Jogja. Dahulu kebanyakan pedagang mulai bersiap untuk berjualan jam 17.00. Sekarang sebagian buka siang karena banyaknya permintaan dari pelanggan. Di kampung-kampung masih banyak penjual mi rebus keliling atau mi dok dok. Sementara di daerah kota, penjual mi rebus banyak yang menetap sebagai pedagang kaki lima.
Beberapa penjual mie godog menjadi viral karena karena menjadi konten media sosial pejabat, artis, atau influencer. Namun sebenarnya semua rasanya enak jika dimakan di tempat. Itu sebabnya, banyak pembeli yang rela makan dengan lesehan di pinggir jalan.
11 Penjual Mie Godog Terbaik di Jogja
Memilih 11 mie godog terbaik itu sulit karena masing-masing orang memiliki penjual favorit. Bahkan para mantan dan yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden Indonesia memiliki penjual mi favorit yang berbeda. Sedangkan pelanggan baru kadang berpegang pada penjual yang sedang viral. Sementara, penjual mi ada kalanya sudah berganti generasi dengan cita rasa yang berbeda dengan pendahulunya.
Namun, di antara banyak pilihan, berikut ini adalah 11 penjual mie godog Jogja yang kenikmatannya harus dicoba.
1. Bakmi Kadin, Yogyakarta
Dikutip dari Wikipedia, dahulu kru Bakmi Kadin sering diundang mantan Presiden Soeharto untuk memasak di Istana Negara pada peringatan Hari Kemerdekaan RI. Bakmi Kadin terletak di sebelah kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) di Bintaran, sekitar 1 km dari Titik Nol Yogyakarta.
Bakmi Kadin buka sejak siang dan menempati rumah makan yang lumayan luas, tapi pengunjungnya juga selalu banyak sehingga perlu waktu untuk menunggu antrean. Selama menunggu, pengunjung akan dihibur dengan musik keroncong.
Baca juga: Bakpia: Oleh-Oleh Khas Jogja yang Ternyata Bukan Asli Jogja
2. Mbah Wito, Wonosari
Bakmi Mbah Wito buka malam dan merupakan favorit mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Bakmi Mbah Wito merupakan bakmi tipe ndeso. Untuk datang ke warung bakmi yang satu ini, hal pertama yang harus diluruskan adalah niat. Pasalnya, letak Bakmi Mbah Wito lumayan jauh dari Kota Yogyakarta. Tepatnya di tikungan Ringroad Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. Bakmi ini menempati rumah yang sederhana tetapi antreannya luar biasa.
3. Bakmi Pak Pele
Beberapa waktu yang lalu, warung mie godhog ini viral di media sosial lantaran dikunjungi oleh Pak Jokowi. Nama asli pemilik warung adalah Pak Suharjiman. Namun, karena sangat ngefans dengan Pele, pemain sepakbola Brasil, maka beliau menamai warungnya sebagai Bakmi Pak Pele.
Mi godhog di warung ini dimasak satu per satu untuk menjaga kualitas rasanya. Karena itu, kesabaran menjadi modal untuk bisa menikmati mi yang khas di warung ini. Lokasinya tepat di samping Pagelaran Keraton Yogyakarta, di halaman SDN Keputran 1.
4. Bakmi Jowo Mbah Gito, Kotagede
Bakmi Mbah Gito ini favorit pengunjung, terutama yang dari luar daerah, karena tempatnya unik, penuh interior kayu. Faktanya, warung ini memang merupakan bekas kandang sapi. Tempat parkirnya luas.
Pelayanannya juga ramah ala Jogja asli. Pada malam-malam tertentu, di sini ada pertunjukan wayang sehingga pengunjung dapat nonton wayang sambil menikmati hidangan.
5. Bakmi Pak Rebo, Katamso
Bakmi Pak Rebo sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Dahulu bakmi ini dikenal dengan nama Bakmi Ting Ijo karena ada lampu ting berwarna hijau di depannya.
Jenis mie godog di sini agak lain karena tanpa kecap alias agak pucat. Tetapi rasanya enak seperti mi kekinian. Salah satu mantan pegawai Pak Rebo mendirikan Bakmi Mbah Mo dengan ciri-ciri bakmi hampir sama, yang juga terkenal.
Cara memasak mi tersebut satu per satu menggunakan anglo sehingga pembeli harus bersabar. Uniknya lagi, mi dibungkus dan dirapatkan tidak menggunakan lidi atau stapler, melainkan disematkan paku.
6. Bakmi Jowo Sriyanto / Kumis, Palagan
Bakmi kaki lima di Jl Palagan ini buka malam. Warungnya tidak pernah sepi tetapi menunggunya tidak lama. Kru Sriyanto sangat cekatan sehingga meski antrean banyak tetapi tidak sampai membuat pembeli merasa gemas.
Selain rasa, yang menonjol di sini adalah suwiran ayamnya besar dan cukup banyak. Harga mi di sini terbilang murah, khas bakmi pinggiran Jogja yang belum viral.
7. Bakmi Djawa Mbah Hadi, Terban
Belum banyak yang tahu kalau di salah satu pojok pom bensin Terban ada Bakmi Mbah Hadi. Kebanyakan yang datang ke sini warga lokal di daerah Kota Yogyakarta.
Rasa mie godog di sini gurih dan segar karena tipe kuah agak bening. Sebenarnya Mbah Hadi sudah lama terkenal, tetapi tempatnya memang tidak seperti warung bakmi. Dari luar, rumah makan Mbah Hadi lebih mirip minimarket sehingga konsumen SPBU tidak menyangka di sana ada Bakmi Mbah Hadi.
8. Bakmi Mataraman Mas Pet Bun, Kraton
Kurang jelas, apakah pemilik warung ini ada relasi dengan penyanyi lawas Amerika, Pat Boone. Namun yang jelas bakmi yang buka malam sore hingga malam ini bisa dijadikan tempat mengisi perut setelah capek mengantar anak main di Alun-Alun Kidul. Letak bakmi ini dekat dengan Bale Raos, Kraton Yogyakarta.
Kuah mi di sini tipe gurih dan medok atau pekat tetapi enak banget. Tempatnya sederhana, agak temaram tetapi selalu ramai. Di sini juga antre agak lama seperti rata-rata bakmi Jogja.
9. Bakmi Jawa Masjoyo, Banguntapan
Bakmi Mas Joyo terletak di Masjid Joyopranan, Singosaren. Singosaren merupakan perbatasan antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul di Kotagede. Bakmi ini memang dikelola oleh masjid tersebut. Meski penghasilannya juga digunakan untuk menopang kegiatan masjid, tapi pengelolaan rumah makan ini tetap profesional.
Suasana Bakmi Mas Joyo bersih dan nyaman dengan interior khas Jawa yang serba kayu. Mie godog merupakan menu favorit di sini. Tempat ini selalu ramai dan mulai dikenal pengunjung dari luar kota.
10. Bakmi Jowo Mbak Atun, Kotagede
Setelah membahas bakmi tipe kota, ndeso, pinggiran hingga religi, maka Mbak Atun adalah bakmi tipe kampung. Bakmi Mbak Atun terletak di tengah-tengah perkampungan Purbayan. Purbayan merupakan perkampungan yang seperti labirin, yaitu sempit dan berliku-liku. Tapi tak perlu khawatir karena Mbak Atun cukup terkenal.
Soal cita rasa tak perlu diragukan karena sudah pasti autentik. Keunikan lainnya adalah alas makan yang menggunakan daun pisang sehingga meningkatkan kelezatan mi Mbak Atun.
11. Bakmi Jawa Jogokaryan
Letak bakmi ini tidak jauh dari Masjid Jogokaryan tetapi tidak ada hubungan pengelolaan. Di sini ada 29 menu, salah satunya menu Ngarso Dalem yang merupakan racikan berdasarkan pesanan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Rumah makan ini tidak terlalu besar dan selalu ramai, tapi cukup nyaman untuk makan di tempat. Mie godog termasuk yang banyak dipesan di sini dengan suwiran ayam yang cukup besar.
Baca juga: 11 Rekomendasi Makanan di Jogja yang Wajib Dicoba Setidaknya Sekali Seumur Hidup
Membahas mie godog tak akan ada habisnya karena dapat ditemui di tiap sudut Yogyakarta. Bahkan saking enaknya varian bakmi ini, ada seloroh bahwa jika melihat ayam rebus digantung, sudah pasti ada bakmi enak di sana.