Minimalisir Kerugian, Ikuti 8 Langkah Investasi Tepat bagi Pemula

rupiah, uang tunai, uang cash

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama dapat memicu inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa. Kondisi ini perlu disiasati dengan menggandakan uang demi kelangsungan hidup di masa depan.

Salah satu cara yang kerap dipilih adalah investasi. Terlebih dengan adanya layanan investasi digital, menanam modal bisa dimulai dengan modal yang terjangkau dan bisa dijalani dengan lebih praktis.

Baca juga: Hati-Hati Berwisata Bisa Ancam Kesehatan, Perhatikan Hal Ini

Kemudahan yang diberikan investasi digital perlu juga diimbangi dengan informasi yang lengkap. Misalnya memperhatikan risiko kerugian, khususnya bagi investor pemula.

Nah, bagi Anda yang baru ingin mencoba untuk berinvestasi dan masih bingung tentang caranya, simak 8 tips yang mampu meminimalkan risiko merugi saat investasi berikut ini.

1. Tentukan Platform Investasi dengan Tepat

Perhatikan fitur layanan dan keuntungan apa saja yang ditawarkan oleh platform investasi. Sebagai contoh, pilihlah platform yang menawarkan banyak instrumen investasi di satu aplikasi, membebaskan biaya admin atau layanan, dan lain sebagainya. Nah, tugas Anda adalah mencari layanan yang pas dengan kondisi keuangan, tujuan investasi, dan lain sebagainya.

2. Tanamkan Pola Pikir Investasi yang Benar

Pahami jika dalam berinvestasi, apapun instrumen dan jangka waktunya, peluang keuntungan atau profit yang bisa didapatkan pasti berjalan searah dengan risiko kerugiannya.

Baca juga: Jaga Kesehatan Mental dan Kewarasan Selama Pandemi

Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan sikap optimis, berani ambil risiko, dan pantang menyerah agar investasi bisa terus dilakukan hingga target finansial tercapai.

3. Perhatikan Tingkat Inflasi

Salah satu alasan mengapa banyak orang berinvestasi adalah untuk melindungi asetnya dari korosi inflasi. Khususnya untuk investasi jangka panjang, Anda wajib memperhatikan tingkat inflasi ini agar mampu mendapatkan keuntungan sesuai target.

Sebagai contoh, jika nilai inflasi per tahun adalah 5 persen, maka investor wajib memilih instrumen yang mampu menawarkan imbal hasil di atas nilai tersebut. Jika di bawahnya, walaupun nilai aset meningkat, bisa dikatakan bahwa Anda tengah merugi.

Karenanya, tetap perhatikan tingkat inflasi dan pastikan investasi yang dilakukan mampu memberi keuntungan dengan nilai lebih tinggi.

4. Lakukan Diversifikasi

Setiap instrumen investasi tentu memiliki risiko, baik itu investasi reksadana, saham, emas, kripto, atau lainnya. Untuk mengantisipasinya, diversifikasi atau membagi modal ke banyak instrumen sekaligus merupakan strategi yang kerap dipilih oleh investor.

Baca juga: Kebocoran di Musim Hujan, Ini Fungsi dan Cara Pakai Semen Pelapis Antibocor

Dengan begitu, saat salah satu nilai investasi menurun, nilai dari instrumen lainnya tetap mampu menjaga portofolio investasi.

5. Pilih Instrumen yang Tepat

Seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya, semua instrumen investasi pasti mempunyai risiko. Tergantung dari profil risiko, kondisi keuangan, dan target investasi, Anda perlu memilih instrumen yang tepat agar mampu mendapatkan keuntungan yang maksimal.

6. Mulai Secara Perlahan

Jika masih pemula, usahakan untuk mulai berinvestasi dengan modal yang kecil dulu. Tujuannya agar Anda bisa menekan risiko kerugian karena masih membiasakan diri dengan aktivitas keuangan tersebut.

Barulah saat sudah mulai memahami cara kerjanya dan memilih instrumen yang tepat, Anda dapat menambah modal investasi agar mampu meningkatkan pula peluang profitnya.

7. Gunakan Dana Dingin

Banyak yang tidak tahu, investasi idealnya dilakukan dengan uang dingin agar tak berisiko mengacaukan keuangan. Alasannya karena ada risiko kerugian di setiap aktivitas investasi dan tidak ada jaminan pasti akan memberikan keuntungan sesuai harapan.

Baca juga: Cara Pertamina Antarkan 455 UMKM Binaan Go Global

Oleh karena itu, guna meminimalkan risiko tersebut, pastikan untuk menggunakan dana dingin ketika berinvestasi.

8. Percaya pada Proses

Tips yang terakhir, jangan terlalu sering memantau pergerakan portofolio investasi agar tidak mudah panik dan bisa lebih tenang saat berinvestasi.

Pasalnya, investasi pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Dalam kata lain, percayalah pada proses menanam modal tersebut dan rasakan manfaatnya bagi kondisi keuangan di masa mendatang.

Exit mobile version