JNEWS – Motor bekas makin diminati oleh konsumen Indonesia. Harga beli yang lebih murah, terjadinya penyusutan jika membeli motor baru, serta tingginya biasa operasional dan perawatan membuat banyak orang memutuskan membeli motor bekas. Namun membeli motor bekas memiliki risiko mendapat motor dengan performa yang sudah tidak maksimal.
Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), telah terjual 6.236.992 motor pada tahun 2023. Jika kisaran jumlah motor yang terjual tiap tahun tidak beda jauh, maka jumlah motor makin banyak dengan asumsi tingkat pensiun motor-motor bekas sangat rendah. Dengan demikian, pilihan motor bekas di pasaran makin banyak pula.
Tip Merawat Motor Bekas
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa membeli motor itu biaya perawatannya tidak sedikit karena perilaku mengendara dan perawatan oleh pemilik lama tidak diketahui. Hal itu tidak sepenuhnya salah. Karena itu, harus teliti sebelum membeli. Setelah membeli, motor harus dirawat dengan benar seperti tip di bawah ini.
1. Memeriksa Kelistrikan
Pada saat membeli motor bekas, pembeli pasti sudah memeriksa apakah kelistrikan motor berfungsi dengan baik atau tidak. Namun dengan waktu yang singkat, kadang pemeriksaan belum menyeluruh. Maka ketika motor sudah ditangan, segera lakukan pemeriksaan kelistrikan ulang, meliputi fungsi starter, klakson, lampu, sein, dan aki.
Jika ada yang tidak berfungsi, segeralah diperbaiki. Jika semua berfungsi dengan baik, selanjutnya rawatlah dengan servis rutin.
Baca juga: 7 Aksesoris Motor yang Selalu Dicari, dan Tempat Berburu di Jakarta
2. Ganti Oli Mesin Rutin
Fungsi oli sangat penting dan bermacam-macam, antara lain untuk melumasi semua komponen yang bergerak, membantu pendinginan dan sebagai pembersih di dalam mesin. Komponen-komponen motor tidak dapat bergerak dengan sempurna jika berkarat. Pelumasan yang baik akan mencegah karat.
Jika oli dari motor bekas yang baru saja dibeli sudah lama tidak diganti maka segera lakukan ganti oli. Jika oli baru saja diganti oleh pemilik lama maka rencanakan penggantian rutin selanjutnya. Ikuti jarak waktu penggantian oli yang disarankan oleh produsen motor. Informasi tersebut ada di buku servis atau di website produsen.
Rata-rata penggantian oli motor yang disarankan adalah setelah motor memiliki jarak tempuh 3.000 – 5.000 km atau dapat juga dilakukan 2 bulan sekali. Jika berencana melakukan perjalanan jarak jauh, sebaiknya ganti oli dulu meski belum memasuki jadwal rutin.
3. Ganti Oli Gardan Rutin
Kondisi oli gardan memengaruhi kondisi CVT (Continuosly Variable Transmission). CVT berfungsi menjaga perputaran mesin agar tetap optimal sehingga tenaga yang dihasilkan maksimal dengan akselerasi yang halus. Salah satu penyebab mesin motor bekas brebet adalah CVT yang tidak berfungsi dengan baik.
Waktu penggantian oli gardan yang tepat adalah 2 kali waktu penggantian oli mesin. Meski memiliki durasi yang lebih lama, tetap penggantian rutin harus tetap dijadwalkan.
4. Periksa Kondisi Ban Secara Rutin
Biasakan memeriksa kondisi ban sebelum bepergian setiap hari. Ban yang kempis akan merepotkan di jalan. Jika dipaksakan tetap jalan maka akan membahayakan pengendara dan bisa mengakibatkan kerusakan pada motor. Meski kempis sedikit, ban yang kurang angin akan membuat motor boros bahan bakar karena motor bekerja lebih keras untuk mempertahankan performanya.
Hati-hati terhadap ban motor yang sudah gundul. Alur pada ban diciptakan untuk memperkuat daya cengkeram motor di jalan agar motor tidak mudah terpeleset.
5. Menggunakan BBM yang Berkualitas
Semakin tinggi oktan BBM, semakin baik mesin bekerja. Selain itu, hindari sering berganti BBM. Penggantian BBM akan membuat mesin menyesuaikan kompresi sesuai dengan oktannya. Semakin sering hal itu dilakukan akan membuat mesin bekerja lebih keras. Karena itu, teliti konsumsi BBM ketika bepergian agar tidak kehabisan di jalan yang jauh dari pom bensin lalu membeli BBM sembarangan.
6. Servis Rutin
Servis rutin atau tune-up, yang merupakan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi motor. Untuk motor yang digunakan di berbagai medan berat dan berdebu, servis rutin harus dilakukan setelah motor mencapai jarak 2.000 km. Untuk penggunaan normal dan tidak terlalu sering, servis bisa dilakukan setelah jarak tempuh mencapai 3.000 – 4.000 km.
Pada servis rutin juga akan dilakukan pembersihan atau penggantian filter-filter yang telah kotor, sistem pembakaran dan sistem pengereman. Kadang ada penggantian spare part sehingga biaya yang dikeluarkan lebih banyak. Namun mekanik tidak akan menggantinya tanpa persetujuan pemilik motor. Jika dirasa tidak perlu, misalnya belum lama ganti oli, maka pemilik motor dapat menolak pembelian oli baru.
Baca juga: Motor Supra yang Klasik, Ini Dia 5 Keunggulan yang Tak Dimiliki Motor Lain
7. Berkendara dengan Baik
Cara berkendara merupakan salah satu penentu keawetan motor. Berkendara dengan tenang serta peningkatan dan penurunan kecepatan yang mulus akan membantu mesin bekerja dengan baik, sistem pengereman awet dan BBM irit. Mematuhi peraturan lalu lintas akan menghindarkan motor dari musibah yang dapat mengakibatkan kerusakan.
Motor bekas tetap bisa tahan lama dengan perawatan rutin dan cara berkendara yang baik. Membeli motor sesuai dengan kemampuan merupakan tindakan yang baik, termasuk membeli motor yang sudah bekas. Lagipula menggunakan motor bekas berarti membantu memanfaatkan barang-barang yang sudah ada. Ini baik untuk kelestarian lingkungan.