JNEWS – Museum Nasional Indonesia atau MNI adalah museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. MNI menjadi tujuan wisata edukasi utama bagi sekolah-sekolah yang melakukan karya wisata ke Jakarta. MNI merupakan museum dengan pengelolaan terbaik di Indonesia dan menjadi percontohan bagi museum-museum lain.
Namun sebuah musibah besar terjadi, sebagian ruangan di MNI terbakar pada September 2023 yang lalu. Banyak pihak mengkhawatirkan keamanan koleksi MNI yang sangat berharga. Banyak pula yang mempertanyakan apakah masih boleh berkunjung ke MNI. Semua kekhawatiran dan pertanyaan tersebut akan terjawab dalam artikel ini.
Sejarah Museum Nasional Indonesia
Dikutip dari laman resmi Museum Nasional Indonesia, sejarah MNI dibagi menjadi beberapa perkembangan penting sebagai berikut:
1. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG)
BG didirikan di Batavia pada tanggal 24 April 1778 sebagai lanjutan dari berdirinya De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen di Harlem pada tahun 1752. Organisasi tersebut merupakan perkumpulan ilmiah Belanda sebagai respon terhadap berkembangnya revolusi intelektual atau the age of enlightenment di Eropa pada akhir abad ke 18.
Meski didirikan oleh pemerintah Belanda, BG adalah lembaga independen yang bertujuan memajukan bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.
Salah satu pendiri BG, yaitu JCM Radermacher menyumbangkan rumah beserta koleksi barang-barang bersejarahnya di Jalan Kalibesar kepada BG, yang di kemudian hari menjadi cikal bakal berdirinya museum.
Baca juga: MoJA Museum: Museum Bergaya Kekinian di Jakarta yang Digandrungi Kawula Muda
2. Literary Society
Pada masa pemerintahan Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles dari Inggris (1811-1816), dibangunlah gedung baru untuk menggantikan museum di Kalibesar yang sudah penuh. Gedung tersebut diberi nama Literary Society atau Societeit de Harmonie. Gedung di Jalan Majapahit No.3 itu sekarang menjadi kompleks Gedung Sekretariat Negara.
3. Museum Gajah atau Gedung Arca
Lama kelamaan Gedung Literary Society juga penuh sehingga pemerintah Hindia-Belanda membangun gedung baru lagi di Jalan Medan Merdeka Barat No.12 pada tahun 1862. Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Masyarakat menyebut gedung ini sebagai Gedung Gajah atau Museum Gajah karena ada patung gajah perunggu di depan museum yang merupakan pemberian Raja Chulalongkorn atau Rama V dari Thailand yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 1871. Kadang museum ini juga disebut sebagai Gedung Arca karena koleksi di dalamnya didominasi oleh peninggalan berupa arca.
4. Lembaga Kebudayaan Indonesia
Pada tahun 1923, BG mendapat gelar Koninklijk atas jasanya di bidang ilmiah dan proyek pemerintah sehingga nama lengkap BG menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada tanggal 26 Januari 1950, nama tersebut diubah menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia.
5. Museum Nasional
Pada tanggal 17 Septermber 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia dan namanya berubah menjadi Museum Pusat.
Museum Pusat menjadi Museum Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.092/0/1979 tanggal 28 Mei 1979.
6. Badan Layanan Umum atau BLU
Pada tanggal 22 Maret 2021, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 117/KMK.05/2021, Museum Nasional ditetapkan sebagai instansi pemerintah pusat dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Profil Museum Nasional Indonesia
Kompleks MNI terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No.12 Jakarta, dengan luas 26.500 m² yang terdiri dari 2 gedung. Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana ImersifA. Sedangkan Gedung B atau Gedung Arca, yang dibuka secara resmi pada tanggal 20 Juni 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono digunakan untuk pameran, kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil dan perpustakaan.
Museum Nasional juga telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan atau storage untuk menyimpan benda-benda budaya. MNI menyimpan 194.000 benda-benda bernilai sejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi yakni prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu – Budha, numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, geografi, dan sejarah.
Panduan Wisata Museum Nasional Indonesia
Akibat kebakaran yang terjadi pada tanggal 16 September 2023 pada bagian belakang gedung A, MNI ditutup hingga akhir tahun 2023. Namun penutupan bisa diperpanjang jika upaya pemulihan belum selesai. Berdasarkan keterangan kepala BLU di akun Instagram MNI, ada 6 ruangan yang terdampak, yang berisi 817 koleksi benda bersejarah.
Selama menunggu MNI dibuka kembali, masyarakat tetap bisa berwisata secara virtual di MNI. Caranya:
- Mengikuti akun media sosial MNI yang secara rutin mengunggah informasi tentang koleksi-koleksi yang dimiliki MNI.
- Mengunjungi laman resmi MNI yang berisi informasi lengkap seputar museum dan koleksinya. Koleksi MNI telah diatur berdasarkan kategori tertentu untuk memudahkan pencarian.
- Mengikuti virtual tour di laman resmi MNI dengan harga tiket Rp5.000 per orang.
Jika MNI sudah dibuka kembali, masyarakat dapat berkunjung pada hari Selasa-Minggu, jam 08.00-16.00 WIB. MNI tutup pada hari libur nasional keagamaan. Masyarakat dapat membeli e-ticket di laman MNI atau OTA (Online Travel Agent). Ada beberapa macam tiket, yaitu sebagai berikut.
1. Tiket reguler
Tiket reguler berlaku untuk kunjungan umum di ruang pamer. Waktu berkunjung adalah jam 08.00-16.00.
Ada 3 macam tiket reguler, yaitu:
- Tiket perorangan.
Dewasa Rp15.000 per orang.
Anak-anak Rp7.500 per orang.
- Tiket rombongan, minimal 50 orang.
Dewasa Rp10.000 per orang.
Anak-anak Rp5.000 per orang.
Sebaiknya ketua rombongan berkirim email dahulu agar mendapatkan prioritas pendampingan dari pemandu museum.
- Wisatawan asing Rp25.000 per orang.
2. Tiket ImersifA
Tiket ini berlaku untuk ruang ImersifA. Di ruang ini, dinding dan lantai diproyeksikan dengan gambar bergerak yang dilengkapi tata suara yang bagus. Setiap sesi pertunjukan membutuhkan waktu 30 menit sehingga dalam sehari ada 8 sesi. Harga tiket Rp35.000 per orang dan wajib memiliki tiket reguler.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Indonesia yang Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO
3. Tiket lainnya.
- Tiket teater Rp10.000 per orang, wajib memiliki tiket reguler.
- Tiket pameran temporer Rp20.000 per orang, wajib memiliki tiket reguler.
Demikianlah profil dan sejarah Museum Nasional Indonesia. Masyarakat harus bersabar dan memberi dukungan pada pemulihan MNI. Kepala BLU MNI menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan pemulihan pasca kebakaran saja, tetapi juga melakukan penataan fundamental untuk mengantisipasi kejadian serupa dan untuk perbaikan kinerja MNI secara keseluruhan.