JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Mengenal Museum Pasifika: Galeri Seni Multikultural di Bali

by Penulis JNEWS
20 February 2025
Museum Pasifika: Galeri Seni Multikultural di Bali

Sumber: tiket.com

Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Museum Pasifika merupakan salah satu museum yang harus dikunjungi ketika melawat ke Bali. Museum ini menyimpan banyak koleksi berharga dari para seniman di Asia dan Pasifik.

Selain itu, banyak aktivitas seni yang bisa dilakukan. Museum ini juga telah menjadi Pusat Seni Internasional, memenangkan berbagai penghargaan, tempat bagi puluhan acara nasional dan internasional serta sudah dikunjungi oleh 7 kepala negara dan ratusan menteri.

Sejarah Museum Pasifika

Dikutip dari laman Museum Pasifika, museum ini dirintis pada tahun 2004 dengan nama Asia Pacific Art Center. Pada tahun 2006, namanya menjadi Museum Pasifika dan sekarang dikelola  tim yang dipimpin oleh Phillippe Augier yang juga merupakan co-founder museum ini.

Pendirian museum ini terinspirasi oleh 2 hal. Pertama, terinspirasi dari karya-karya seniman Meksiko bernama Miguel Covarrubias. Covarrubias menerbitkan buku Island of Bali pada tahun 1937. Setelah itu, ia menciptakan enam mural untuk pameran Pageant of the Pacific di San Francisco. Karya ini menjadi bagian dari studi etnografi menyeluruh tentang kawasan Pasifik.

Inspirasi kedua datang dari profesor seni terkenal, Adrian Vickers. Ia menulis kutipan menarik, “Bali, a Paradise Created”, dalam tulisannya. Karya ini dimuat dalam Asia and the Pacific Meet in Bali pada tahun 1989.

Kini, Museum Pasifika menempati area seluas 9.000 m² di atas lahan seluas 12.500 m² di Kompleks Nusa Dua. Museum yang dirancang oleh arsitek Bali bernama Popo Danes ini memiliki 11 ruang pamer dan kafe.

Baca juga: 7 Museum Seni di Indonesia: Dari Karya Klasik hingga Kontemporer

Daya Tarik Museum Pasifika

Museum seni - Museum Pasifika
Sumber: museum-pasifika.com

Museum Pasifika memiliki berbagai koleksi dan fasilitas menarik sebagai museum dengan tema khusus. Berikut adalah beberapa daya tarik tersebut.

1. Ratusan Koleksi Seni

Museum ini memamerkan 600 lukisan, patung dan mahakarya bersejarah lainnya karya 200 seniman dari 25 negara, yang berada di Indonesia, Kepulauan Pasifik, Polinesia, Indochina, Eropa dan sekitarnya. Koleksi tersebut telah dikurasi dengan standar yang tinggi.

2. Program Edukasi Seni yang Lengkap

Museum ini memiliki program edukasi seni yang tidak didapatkan di sekolah umum sehingga dapat menjadi pilihan destinasi school visit. Siswa tidak hanya melihat-lihat koleksi seni tapi juga dibimbing oleh pemandu berpengalaman agar lebih memahami makna sebuah karya seni. Pengelola juga menyediakan art studio sehingga siswa dapat mencoba mengekspresikan imajinasinya dalam sebuah karya seperti para seniman.

3. Kelas Seni untuk Healing

Cara healing di Bali tidak hanya dengan memandang laut dari pantai. Wisatawan dapat datang ke museum ini untuk mengikuti kelas seni sambil menghabiskan senja. Kelas seni yang tersedia antara lain kelas melukis, kelas gamelan, kelas tari Bali, kelas membatik, kelas ukir kayu, dan kelas yoga.

Meski sifatnya rekreatif tapi peserta akan dibimbing oleh seniman lokal terbaik. Tak perlu khawatir jika tidak siap dengan peralatan karena sudah disediakan semua oleh pengelola. Namun wisatawan harus booking dulu sehari sebelumnya agar peralatan dipersiapkan.

4. International Venue dengan Berbagai Pilihan

Venue yang disediakan berupa indoor maupun outdoor venue, yaitu:

  1. Native Art Room, yang merupakan ruangan pertemuan dengan nuansa Indonesia, serta memiliki kapasitas 34 tempat duduk dan 45 tamu berdiri.
  2. Dutch Ballroom, yang merupakan ballroom yang dikelilingi dengan karya seni dari abad ke-19, serta memiliki kapasitas 100 tempat duduk dan 150 tamu berdiri.
  3. Kobot Garden Venue, yang merupakan venue luar ruangan dengan nuansa Bali, serta memiliki kapasitas 300 tempat duduk dan 400 tamu berdiri.

Panduan Wisata

Museum Pasifika: Galeri Seni Multikultural di Bali
Sumber: museum-pasifika.com

Museum Pasifika terletak di Complex Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Area Block P, Nusa Dua, Bali. Lokasinya berada di kawasan pariwisata eksklusif dengan akses yang mudah dijangkau.

Museum ini buka setiap hari dari pukul 10.00 hingga 18.00, memberikan waktu yang cukup bagi pengunjung untuk menikmati koleksi seni yang dipamerkan.

Untuk harga tiket masuk, pengunjung WNA dikenakan Rp90.000, sedangkan WNI Rp65.000. Tiket ini sudah termasuk minuman gratis seperti teh, kopi, atau infused water, serta fasilitas shuttle gratis di area ITDC dan akses wifi gratis. Pengunjung rombongan disarankan menghubungi pengelola terlebih dahulu agar persiapan lebih optimal, termasuk permintaan pemandu wisata.

Museum Pasifika juga mengadakan berbagai event khusus yang dapat diikuti dengan pendaftaran melalui website resmi atau OTA (Online Travel Agent). Salah satunya adalah painting class pada Februari 2025 dengan harga Rp450.500. Setiap event memiliki harga yang berbeda tergantung jenis kegiatan yang ditawarkan.

Karena banyak benda seni berharga, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan, antara lain:

  1. Tas berukuran 13x17x6 inci atau lebih, tongkat, dan payung harus diletakkan di ruang penitipan. Sementara itu, barang berharga harus tetap dibawa karena keamanan tetap menjadi tanggung jawab masing-masing.
  2. Tidak boleh menggunakan ransel.
  3. Boleh menggunakan kursi roda atau kereta bayi. Kursi roda juga disediakan museum.
  4. Tidak boleh berlarian dan berisik.
  5. Boleh membuat sketsa tapi hanya menggunakan pensil dan harus minta izin dulu.
  6. Foto di galeri koleksi diperbolehkan tapi tidak boleh menggunakan lampu kilat atau tripod.
  7. Perekaman video hanya boleh dilakukan di lobi.
  8. Pengunjung harus menjaga jarak aman dengan semua koleksi museum.

Baca juga: Panduan Wisata Edukatif: Mengunjungi Museum Perjuangan Bogor

Bali tidak hanya dikenal dengan pemandangannya yang indah tapi juga penghargaan yang tinggi pada seni dan budaya. Museum Pasifika merupakan destinasi yang memperlihatkan sisi menarik Bali di bidang kesenian. Pengalaman mengunjungi museum dengan tema seni akan meningkatkan kepekaan terhadap rasa dan hal-hal yang indah.

Tags: galeri seniHarga tiket masuk Museum Pasifikakelas senikoleksi Museum Pasifikakoleksi senilokasi Museum Pasifikamuseum di balimuseum senipanduan wisatawisata edukasi
Share190Tweet119
Next Post
Para Ksatria dan Srikandi JNE Lahat, Sumatera Selatan.

Kiprah JNE Lahat, Diandalkan Pelaku UMKM untuk Kiriman Makanan

TERKINI

Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

Lokasi Wisata Kebun Teh di Indonesia Paling Indah

20 August 2025
Tristan da Cunha: Pulau Terpencil yang Dihuni

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil di Dunia yang Masih Dihuni Manusia

20 August 2025
jne bekerja sama dengan rumah sakit di kota kupang buat mengantarkan obat ke rumah pasien

Pasien Sambut Hangat Layanan Kirim Obat JNE di Kota Mataram

20 August 2025
Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa sambil Kuliah

30 Pekerjaan Freelance untuk Mahasiswa, Cari Cuan sambil Kuliah

20 August 2025
penting untuk mengenali manajemen risiko

Sejumlah Salah-Paham tentang Manajemen Risiko, Yuk Kenali!*

19 August 2025
jne di boven digoel

Gerak JNE di Tanah Bersejarah, Boven Digoel

19 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal