JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Museum Tumurun Solo: Museum Milik Pribadi Penuh Koleksi Seni

by Penulis Konten
6 June 2024
Museum Tumurun Solo

Sumber: museum.co.id

Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Museum Tumurun Solo menjadi oase baik untuk para seniman dan pecinta seni rupa dalam memamerkan karya terbaik mereka serta menikmati keindahan setiap goresan di atas kanvas. Tak ketinggalan pula bagi masyarakat yang minim pengetahuan tentang seni, hadirnya museum ini menjadi jembatan untuk memasuki dan mengenal dunia seni rupa.

Di awal pembukaan museum ini, menghadirkan beragam seni hasil karya para seniman ternama Indonesia dan mancanegara. Sayangnya, pada waktu itu hanya dibuka untuk undangan tertentu saja baik keluarga maupun kerabat. Lalu, tidak lama berselang, museum ini dibuka untuk umum tapi harus melakukan registrasi terlebih dulu dan pengunjungnya terbatas setiap harinya.

Museum Tumurun Menyimpan Koleksi Mahakarya Seniman Seni Rupa Indonesia dan Mancanegara

Museum Tumurun Solo
Sumber: museum.co.id

Adalah keluarga Lukminto, pemilik perusahaan tekstil terbesar di Asia yakni PT Sritex, yang mendirikan Museum Tumurun di Kota Solo. Di dalam museum ini tersimpan berbagai mahakarya seniman seni rupa yang merupakan koleksi pribadi keluarga besar Lukminto.

Dikutip dari website resmi Museum Tumurun, kata tumurun berasal dari ungkapan “turun temurun”. Artinya mewariskan sesuatu dari generasi ke generasi. Kehadiran museum ini ditujukan untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan seni di Solo serta sekitarnya, terciptanya diskusi seni Indonesia dan internasional, sekaligus menjembatani kesenjangan antar generasi.

Pembangunan museum ini dimulai dari tahun 2017 dan selesai setahun berikutnya. Pada bulan Maret 2018, museum selesai dibangun dan dibuka hanya untuk keluarga dan kerabat saja. Namun, tidak disangka berita mengenai museum ini beredar luas di masyarakat, baik melalui media sosial dan surat kabar.

Salah satu instalasi seni yang menarik perhatian karena konsep dan bentuknya yang unik adalah Floating Eyes karya dari Wedhar Riyadi. Instalasi seni ini berwarna biru dan merah berupa tumpukan bola mata yang tinggi. Seni rupa ini mengusung tema Changing Perspective dan pernah hadir di ArtJog ke-10 di Jogja Nasional Museum, Yogyakarta, 30 Mei 2017.

Tidak hanya itu saja, keluarga Lukminto juga memiliki sejumlah lukisan dari berbagai seniman ternama, bahkan ada berusia puluhan tahun. Beberapa lukisan dari maestro seni rupa ternama yang ada di Museum Tumurun antara lain:

  • Gente Abruzzese, tahun 1927 karya Rudolf Bonnet
  • Ibu dan Anak di Kalimantan karya Henk Ngantung
  • Surga Meleleh, kolase karya seni oleh Agus Suwage
  • Merah Putih, karya Rudi Mantofani
  • Affandi self portrait, karya Affandi
  • Eight Doves, tahun 1947, karya Lee Man Fong
  • Mencari yang Hilang, karya I Made Djirna

Itu hanya sebagian kecil saja, masih banyak lagi karya seni rupa yang merupakan koleksi dari keluarga Lukminto. Selain memamerkan koleksi lukisan, museum ini juga menghadirkan koleksi mobil antik yakni Dodge tahun 1948 hingga Mercedes Benz tahun 1972. Mobil-mobil yang dipajang, tampang sangat terawat dan mengilat.

Tercatat kurang lebih ada 150 karya seni mulai dari instalasi seni, mobil antik hingga lukisan ada di  Museum Tumurun.

Baca juga: 10 Tempat Terbaik untuk Museum Date Romantis di Jakarta, dari Seni hingga Sejarah

Pameran Seni di Museum Tumurun

Untuk mewujudkan tujuan utamanya, museum ini pun menyelenggarakan pameran khusus sebanyak dua kali dalam setahun. Pameran tersebut akan menampilkan karya seniman dari seluruh dunia. Adapun tujuan dari pameran ini untuk menjaga agar museum tetap menarik dan progresif, memastikan adanya perspektif baru tentang komunitas seni, wadah bagi seniman serta pecinta seni baik memulai ataupun melanjutkan perjalanan mereka di dunia seni.

Pameran ini dimulai pada tahun 2021 dan berlanjut hingga sekarang ini. Berikut pameran seni yang pernah hadir di Museum Tumurun dari tahun ke tahun.

1. Mukti Negeriku!

Mukti Negeriku! Adalah pameran seni pertama yang diadakan di Museum Tumurun. Adapun waktu penyelenggaraan mulai dari 28 Agustus 2021 hingga 28 Februari 2022.

Dalam pameran seni ini menampilkan karya S. Sudjojono dan kurator Santy Saptari. Mukti Negeriku! Memamerkan salah satu mahakarya Sudjono yakni “Pertempuran antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen” yang dibuat tahun 1974.

2. WHY

WHY adalah pameran tunggal oleh seniman Aditya Novali. Pameran ini diadakan pada tanggal 26 Maret-26 September 2022.

Ini adalah pameran tunggal pertama Aditya Noval di kota kelahirannya, Surakarta. Ada delapan karya Aditya Novali yang ditampilkan yaitu Conversation Unknown, Painting Sense, Caprice, When I Search …, Significant Other: her and His World (s), NGACO: Solution For Nation, Tea: One Ceremony dan Structures of Representation.

3. Rayuan Pulau Kelapa

Rayuan Pulau Kelapa adalah pameran seni lukis modern yang dibuka pada tanggal 8 Oktober 2022 hingga 8 April 2023. Pameran ini dikuratori oleh Hendra Himawan.

Dalam pameran ini menampilkan mahakarya dari Raden Saleh, Affandi, Mochtar Apin, Arie Smit, Hendra Gunawan, Kartono Yudhokusumo, S. Sudjojono.

4. Kiwari

Kiwari, Narasi Identitas dan Kefanaan, adalah pameran yang dimulai pada 21 Mei 2023 hingga 21 November 2023. Pameran ini menampilkan 16 seniman antara lain Arahmaiani, Christine Ay Tjoe, Dolorosa Sinaga, Emiria Soenassa, Etza Meisyara, I GAK Murniasih, indieguerillas, Kei Imazu, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, Nadiah Bamadhaj, Rita Widagdo, Sinta Tantra, Syagini Ratna Wulan, Tromarama dan Windi Apriani.

5. KARTSBA

Pameran KARTSBA menampilkan karya seni modern dari karya Ahmad Sadali, Srihadi Soedarsono, But Mochtar, Sunaryo, Abdul Djalil Pirous, Fadjar Sidik dan masih banyak lainnya. Pameran dibuka mulai 2 Desember 2023 hingga 25 Mei 2024.

6. Transitory Nature of Earthly Joy

Pameran ini baru akan dimulai pada tanggal 8 Juni 2024 hingga 12 Mei 2025. Adapun pameran ini akan menampilkan karya dari Albert Yonathan Setyawan.

Panduan Mengunjungi Museum Tumurun Solo

Museum Tumurun Solo
Sumber: museum.co.id

1. Cara Reservasi

Untuk bisa menikmati berbagai pameran seni di museum ini, pengunjung harus melakukan reservasi dan membayar tiket terlebih dulu. Berikut panduannya.

  • Kunjungi www.tumurunmuseum.org dan klik “Booking Ticket” yang berada di kanan atas.
  • Silakan pilih tanggal dan hari yang diinginkan dan yang tersedia.
  • Tentukan kloter kunjungan pada menu “Select Group”
  • Lalu lengkapi data diri seperti nama, email, nomor telepon, alamat, dan lain-lain.
  • Masukkan kode keamanan lalu klik register.

Beberapa hal terkait tiket yang perlu diketahui yaitu:

  • Tiket GRATIS tersedia dengan mendaftarkan diri lewat website setiap hari Senin mulai pukul 10.00 WIB untuk kunjungan hari Selasa – Minggu dalam minggu yang sama (kuota sangat terbatas). Setiap pengunjung maksimal hanya bisa mendapat 2 tiket saja.
  • Apabila tiket Gratis sudah habis maka diberlakukan tiket berbayar.
  • Nama- nama pengunjung yang berhasil mendapatkan tiket gratis akan diumumkan lewat Instastory di akun Instagram @tumurunmuseum
  • Tiket Berbayar dapat dibeli kapan saja lewat website dengan memilih waktu kunjungan yang diinginkan atau langsung datang ke Tumurun Museum sesuai jam buka museum.
  • Harga tiket untuk Dewasa / Anak-anak / Lansia Rp 25.000

2. Jam Operasional dan Lokasi

Untuk jam operasional museum yaitu:

Selasa – Minggu

10.00 – 12.00 WIB

13.00 – 15.00 WIB

Hari Senin libur.

Lokasi dari Museum Tumurun ada di Jl Kebangkitan Nasional No. 2 Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah 57141. Tepatnya di belakang restoran tengkleng legendaris, Pak Manto.

Baca juga: MoJA Museum: Museum Bergaya Kekinian di Jakarta yang Digandrungi Kawula Muda

Museum Tumurun memberikan kesempatan bagi seniman untuk terus berkarya, pecinta seni untuk bisa menikmati beragam karya seni dan masyarakat awam agar tahu seperti apa dunia seni rupa dan tentunya bisa menambah wawasan bagi siapa pun yang ingin belajar lebih banyak tentang dunia seni.

Tags: museumpannduan berkunjungSolo
Share256Tweet160
Next Post
jne maumere

Sisir Potensi Lokal, JNE Maumere Targetkan Peningkatan Kiriman

TERKINI

Kerja di Luar Negeri, Cocok untuk Pemula

8 Jenis Kerja di Luar Negeri yang Cocok untuk Pemula dan Negara Tujuannya

2 July 2025
Canyoneering Terbaik di Dunia Wajib Dicoba

6 Lokasi Canyoneering Terbaik di Dunia yang Wajib Dicoba Petualang

1 July 2025
Negara yang Wajib Dikunjungi Sekali Seumur Hidup

7 Negara yang Wajib Dikunjungi Sekali Seumur Hidup

1 July 2025
kurir jne di papua

Menempuh Rute Terjal demi Senyum Pelanggan: Kisah Inspiratif Kurir JNE di Papua

1 July 2025
kemenperin dorong perajin batik lokal memanfaatkan teknologi untuk memperkuat daya saing

Kemenperin: Manfaatkan Teknologi buat Perkuat Daya Saing Batik Lokal

1 July 2025
Pelantikan Pengurus DPP Asperindo 2025-2029 di Jakarta.

Ketum Asperindo Minta Pengurus DPP 2025-2029 Kerja Keras dan Solid

1 July 2025

POPULER

Museum Gunung Merapi: Belajar Sejarah Bencana Alam

Mengintip Museum Gunung Merapi, Tempat Belajar Sejarah Bencana Alam di Jogja

by Penulis Konten
12 June 2025

Kawah Chicxulub: Jejak Tabrakan Asteroid

Kawah Chicxulub: Jejak Tabrakan Asteroid Pemusnah Dinosaurus

by Penulis Konten
20 June 2025

Museum Multatuli: Museum Antikolonialisme Pertama

Menelusuri Museum Multatuli, Tempat Belajar tentang Kolonialisme dan Kemanusiaan

by Penulis Konten
10 June 2025

AI Generatif: Teknologi Gambar dan Teks Otomatis

Mengenal AI Generatif, Teknologi Canggih di Balik Gambar dan Teks Otomatis

by Penulis Konten
16 June 2025

Tempat Wisata di Bitung, dari Gunung hingga Laut

10 Rekomendasi Tempat Wisata di Bitung, dari Pegunungan hingga Laut Dalam

by Penulis Konten
13 June 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal