Mengenal Nasi Tiwul: Sejarah, Kandungan Nutrisi, dan Cara Membuatnya

JNEWS – Nasi tiwul, atau sering disebut sego tiwul, merupakan makanan khas Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Makanan ini menjadi makanan pokok di masa lalu khususnya di zaman perang.

Tiwul adalah olahan dari singkong yang bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Umumnya, makanan ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Jawa. Selain Gunungkidul, tiwul banyak ditemukan di daerah Wonogiri, Pacitan, dan sekitarnya.

Menyantap sego tiwul ini bisa disajikan bersama lauk pauk seperti baceman tahu, baceman tempe, urap sayur, ikan asin, sambal bawang hingga opor ayam. Selain itu, tiwul juga bisa diolah dengan bahan makanan bercita rasa manis seperti gula jawa, yang kemudian ditambahkan taburan kelapa.

Tak hanya lezat, nasi tiwul telah menjadi bagian dari sejarah panjang perjuangan para pahlawan di masa lampau.

Menilik Sejarah Nasi Tiwul

Mengenal Nasi Tiwul

Di zaman dulu, nasi adalah makanan yang mewah. Menanam padi di masa itu jauh lebih sulit dibandingkan sekarang. Ditambah varietas bibitnya yang masih ‘primitif’ menjadikan masa panen lebih lama. Di masa itu juga, penanganan masih belum canggih seperti sekarang ini, sehingga menyebabkan banyak gagal panen.

Hal tersebut membuat beras menjadi langka dan mahal. Itulah mengapa, nasi hanya mampu dimakan oleh masyarakat golongan kelas atas di masa itu. Agar tidak kelaparan, masyarakat pun mencari makanan pengganti. Muncullah tiwul, yang berbahan dasar singkong atau ketela pohon.

Di kawasan Gunungkidul, singkong lebih mudah ditanam dibandingkan padi karena daerahnya gersang. Singkong pun diolah dengan cara dikupas kemudian dijemur hingga kering dan menjadi gaplek, yaitu singkong kering minim kadar air. Gaplek tersebut lalu ditumbuk hingga halus kemudian dikukus sampai matang.

Masa perang yang belum usai, membuat masyarakat mencoba untuk bertahan hidup dengan berbagai cara. Nasi tiwul inilah yang kemudian dijadikan makanan pokok saat masa penjajahan Jepang.

Terlebih ketika Agresi Militer II pecah, di periode 9 Desember 1948 – 5 Januari 1949, salah satu tentara dari pasukan Jenderal Sudirman, bernama Soepardjo Rustam, dibekali tiwul. Ini membuat tentara memiliki amunisi makanan saat perang melawan penjajah.

Baca juga: Nasi Bakar sebagai Makanan Jalanan yang Populer: Warung dan Penjual Terkenal

Kandungan Nutrisi di Nasi Tiwul

Tiwul bisa dijadikan bahan makanan pengganti nasi karena kandungan karbohidratnya tidak kalah dari beras. Ternyata ada kandungan nutrisi baik di dalam seporsi makanan ini yang baik untuk kesehatan.

Untuk lebih lengkapnya, berikut kandungan nutrisi makanan ini yang dikutip dari website fatsecret Indonesia.

Kandungan nutrisi dengan ukuran porsi 100 gr nasi tiwul:

  1. Energi: 617 kj (147 kkal)
  2. Lemak : 0,26g
    Lemak Jenuh: 0,068g
    Lemak tak Jenuh Ganda: 0,044g
    Lemak tak Jenuh Tunggal: 0,069g
  3. Kolesterol: 0mg
  4. Protein: 1,25g
  5. Karbohidrat: 35,08g
    Serat: 1,7g
    Gula: 1,57g
  6. Sodium: 192mg
  7. Kalium: 250mg

Dalam seporsi ukuran 100gr nasi tiwul, ada kalori 147, karbohidratnya pun cenderung rendah di angka 35,08g, tidak ada kolesterol sama sekali dan masih ada protein 1,25g.

Dengan karbohidrat yang rendah dari nasi putih, sangat baik bagi yang ingin menurunkan berat badan. Begitu juga kandungan serat yang ada di tiwul ini baik untuk kesehatan pencernaan. Tiwul juga dipercaya bisa mencegah penyakit maag dan kerap dijadikan santapan saat sarapan.

Cara Membuat Nasi Tiwul

Dengan kandungan nutrisi yang baik, mengonsumsi nasi tiwul bisa dijadikan alternatif bagi yang ingin mengurangi nasi. Berikut cara membuatnya yang ternyata tidak terlalu sulit.

Bahan:

  1. 500 gram singkong, dikupas kulit
  2. Air secukupnya
  3. Nasi putih

Cara membuat:

  1. Cuci singkong, kemudian iris tipis-tipis.
  2. Letakkah singkong di atas tampah, kemudian jemur di bawah matahari selama 3 hari.
  3. Singkong yang sudah kering, ditumbuk sedikit demi sedikit.
  4. Ayak tepung singkong dan tumbuk kembali sisa yang tidak tersaring.
  5. Basahi tepung di atas tampah sambil aduk dengan tangan hingga membentuk butiran.
  6. Alasi tempat kukus dengan daun pisang.
  7. Kukus tepung tiwul yang berbentuk butiran.
  8. Setelah matang, campur dengan nasi putih yang masih panas. Aduk sampai rata

Nasi tiwul bisa dihidangkan dengan lauk sederhana seperti tahu, tempe, ikan asin, dan sambal. Sangat lezat dan pastinya mengenyangkan! Selain itu, nasi dari singkong ini bisa juga diolah menjadi nasi tiwul balado atau nasi tiwul kari.

Baca juga: Tak Cuma Nasi, 7 Masakan Ini Juga Bisa Dimasak dengan Rice Cooker

Sekarang ini makin sedikit menemui penjual nasi tiwul. Umumnya, tiwul kerap disajikan sebagai kudapan tradisional dengan parutan kelapa dan siraman gula merah. Selain itu, ada juga variasi penyajian dan bahan pelengkap yang bisa ditambahkan. Seperti ketan hitam, pipilan jagung rebus hingga singkong rebus yang diserut.

Untuk tiwul yang dijadikan kudapan, bisa ditemui di berbagai pasar tradisional di Pulau Jawa. Para pedagang kudapan ini kerap berjualan dari subuh hingga siang hari. Porsinya yang kecil, kudapan cita rasa manis ini bisa dijadikan pengganjal perut di pagi hari.

Nasi tiwul merupakan penganan nasional yang sudah ada sejak lampau. Bahkan, makanan ini digunakan oleh masyarakat untuk bisa bertahan hidup di saat musim kemarau dan melalui masa

Exit mobile version