Menjadi driver di wilayah Jakarta Pusat bukan tanpa kendala, termasuk di area delivery-nya, di mana terdapat banyak perkantoran baik itu kantor instansi pemerintah maupun swasta. “Udah sering menerobos kemacetan karena ada demo sama blokade jalan misalnya di depan pengadilan”, ungkapnya.
Nurhalim pun melanjutkan, “Alhamdulillah dibarengi niat ikhlas dan tekad yang kuat demi menyampaikan amanah yang dititipkan para customer selama ini selalu lolos ketika ada demo atau blokade jalan. Saat blokade seringkali petugas mengijinkan saya melintas setelah tahu ingin delivery paket kiriman”.
Menurut Nurhalim, menjadi driver jika ingin dekat dengan para customer, yang pertama harus terlebih dahulu mengenali area. Kedua, harus selalu sopan santun dalam bertutur kata, murah senyum dan ketiga jangan reaktif bila ada komplain.
Baca juga : JNE Serahkan 225 Tempat Tidur Untuk Isolasi Pasien Covid-19
Terkait sekarang di masa pandemi, di mana banyak masyarakat yang positif Covid-19 tidak terkecuali di area delivery-nya, Ksatria yang mempunyai motto hidup ‘Jujurlah dalam segala hal’ ini mengaku tidak terlalu khawatir. “Khawatir sih tidak terlalu, selama selalu waspada dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Hal lainnya karena paket yang saya bawa juga sudah disterilkan, jadi saya merasa lebih nyaman dan tenang saat delivery,” tegasnya.
Disinggung mengenai dirinya yang terpilih sebagai Best Driver dari JNE Hub Garuda, Nurhalim menyatakan tidak menyangka karena banyak driver senior yang lebih pantas untuk menyandang gelar tersebut. “Itu bukan tujuan saya menjadi Best Driver”, tutur Nurhalim.
“Yang penting dalam bekerja dengan hati yang ikhlas, karena tidak ada pengiriman yang sulit kalau sudah berusaha yang terbaik untuk menyampaikan amanah kepada para customer. Setiap hari saya bekerja niatkan ibadah dan mencari rezeki buat keluarga di rumah,” pungkasnya. *
Baca juga : Jurus Sambel Kdiyah, Resep Ibu yang Bervariasi di Tengah Pandemi