JNEWS – Berbicara tentang oleh-oleh khas Tangerang, pilihannya ternyata cukup banyak dan beragam. Setiap daerah di Tangerang punya makanan yang mencerminkan budaya dan kebiasaan warganya. Ada kudapan tradisional yang sudah dikenal sejak lama, ada juga produk rumahan yang berkembang seiring waktu.
Semuanya menawarkan cita rasa yang berbeda tetapi tetap mudah diterima lidah siapa pun.
Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Tangerang
Bagi banyak orang, membawa pulang sesuatu dari perjalanan terasa menyenangkan. Bukan soal barangnya saja, tetapi kisah di balik makanan itu sendiri.
Seperti beberapa camilan dan kue-kue sederhana yang bisa jadi pilihan oleh-oleh khas Tangerang ini, kita bisa melihat sedikit gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Tangerang. Itu sebabnya banyak pengunjung yang merasa kunjungan mereka belum lengkap kalau tidak membawa satu atau dua oleh-oleh dari daerah ini.
Berikut beberapa rekomendasinya.

1. Kecap Benteng SH (d/h Siong Hin)
Kecap Benteng SH sudah diproduksi sejak tahun 1920 dan sudah terkenal menjadi produk oleh-oleh khas Tangerang. Sampai sekarang masih mempertahankan cara pembuatan yang hampir sama seperti dulu.
Banyak orang bilang aromanya punya karakter tersendiri karena proses fermentasinya dilakukan dengan cara tradisional. Produk ini juga tidak memakai bahan pengawet, sehingga rasanya lebih natural.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Tangerang yang Instagramable dan Kekinian
2. Dodol Ny. Lauw
Dikutip dari situs Pemerintah Kota Tangerang, Dodol Ny. Lauw terkenal karena rasanya yang enak, kualitasnya juga konsisten. Usaha dodol ini sudah berjalan turun-temurun hingga generasi ketiga.
Harga jualnya terjangkau, jadi banyak orang merasa nyaman membelinya sebagai oleh-oleh khas Tangerang. Pilihan rasanya juga cukup banyak. Ada rasa original, wijen, durian, cempedak, sampai kacang mete. Produk ini bisa bertahan hingga lima bulan.
3. Kacang Cisoka
Kacang Cisoka adalah camilan khas dari Desa Cisoka di Kabupaten Tangerang. Teksturnya renyah dan rasanya gurih. Proses pembuatannya masih tradisional, yaitu disangrai dengan pasir. Cara ini membuat kacangnya lebih ringan dan tidak berminyak.
Camilan ini sudah dikenal sejak era 80-an dan dulu sering dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas Tangerang. Sayangnya, sekarang penjualnya semakin sedikit. Karena itu, kacang Cisoka mulai dianggap sebagai jajanan yang cukup langka di daerahnya sendiri.
4. Kue Gipang
Kue Gipang adalah camilan renyah dan manis yang sudah lama digemari di Tangerang. Bahannya sederhana, hanya beras ketan dan gula merah yang diolah sampai kering dan garing. Teksturnya ringan, jadi satu potong sering terasa kurang.
5. Bolu Tape
Bolu tape adalah salah satu jenis kue yang cukup populer di Kota Tangerang. Kue ini memakai tape sebagai bahan utama sehingga rasanya punya aroma dan karakter khas.
Di beberapa tempat, bolu tape juga sering dijadikan pilihan oleh-oleh khas Tangerang saat orang mencari makanan yang mewakili cita rasa lokal.
6. Sirup Rosella
Sirup rosella dari Tangerang dibuat dari kelopak bunga rosella segar. Warnanya muncul alami dari bunganya sendiri, tanpa tambahan pewarna atau pemanis buatan. Rasanya cukup ringan dan punya aroma khas rosella. Sirup ini umumnya dinikmati dengan cara dicampur air dan es. Hasilnya jadi minuman segar yang cocok untuk cuaca panas.
7. Ceplis
Emping ceplis pedas adalah salah satu camilan yang banyak dikenal di Tangerang. Bahan utamanya melinjo, sehingga rasa gurihnya tetap terasa meski sudah diberi bumbu pedas. Teksturnya tipis dan renyah, cocok dibawa sebagai oleh-oleh khas Tangerang untuk orang yang suka camilan ringan.
Camilan ini sering disajikan sebagai pelengkap makanan. Banyak yang menikmatinya bersama nasi dan lauk, tetapi ada juga yang memakannya langsung sebagai kudapan.
8. Sagon Bakar
Sagon bakar adalah kue tradisional yang dibuat dari campuran tepung sagu, kelapa parut, gula, telur, dan margarin. Adonannya dipanggang sampai kering sehingga teksturnya renyah di luar, tetapi tetap terasa lembut saat digigit.
Cita rasanya didominasi gurih kelapa yang cukup khas. Selain rasa original, sagon bakar kini hadir dalam beberapa pilihan lain seperti mocca, keju, dan green tea. Variasi ini membuat kue tradisional ini tetap mudah diterima berbagai kalangan tanpa meninggalkan karakter dasarnya.
9. Kue Jojorong
Kue jojorong adalah kudapan tradisional dengan tekstur lembut dan rasa manis gurih. Bentuknya sederhana, biasanya dibungkus daun pisang dan terlihat putih pada bagian luarnya. Di bagian tengah terdapat gula merah cair yang menambah sensasi legit saat kue digigit.
Karena rasanya khas, kue ini sering dibawa sebagai oleh-oleh khas Tangerang dalam jumlah kecil. Namun, daya tahannya tidak lama, sehingga lebih cocok dinikmati segera setelah dibeli.

10. Cecuer
Cecuer adalah kue tradisional khas Banten yang cukup dikenal di Tangerang. Teksturnya kenyal dengan rasa gurih dan sedikit asin. Warnanya hijau alami karena memakai daun suji. Kue ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa kukus agar rasanya lebih lengkap.
Cecuer banyak dijual saat Ramadan karena sering dijadikan sajian berbuka puasa. Walau termasuk kue basah, cecuer kadang dibawa juga sebagai oleh-oleh khas Tangerang dalam jumlah kecil karena harus segera dikonsumsi.
11. Bontot
Bontot adalah salah satu makanan khas Tangerang yang sering dijadikan oleh-oleh. Bentuknya sekilas mirip pempek, tetapi bahan dasarnya berbeda. Bontot dibuat dari ikan bandeng giling yang dicampur tepung tapioka dan sedikit terasi. Setelah dibentuk, adonan ini digoreng sampai berwarna keemasan.
Teksturnya kenyal karena penggunaan tapioka, mirip dengan cireng. Rasanya gurih dengan aroma bandeng yang cukup khas. Bontot biasanya dijual di pasar tradisional atau kios oleh-oleh dengan harga yang masih terjangkau, sehingga mudah dibeli dalam jumlah kecil maupun besar.
Baca juga: 11 Oleh-Oleh Khas Bekasi yang Unik dan Tempat Terbaik untuk Membelinya
Setiap pilihan oleh-oleh khas Tangerang membawa cerita dan cita rasa yang berbeda. Dengan membawa beberapa di antaranya pulang, kenangan tentang Tangerang tetap terasa lewat makanan sederhana yang menyertainya.










