JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Menilik Mitos dan Berbagai Ritual Sakral di Pantai Parangtritis

by Penulis JNEWS
24 August 2023
Menilik Mitos dan Berbagai Ritual Sakral di Pantai Parangtritis
Share on FacebookShare on Twitter

Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai terdekat dengan kota Yogyakarta. Parangtritis juga merupakan pantai teramai di wilayah DIY. Akses ke pantai cukup mudah dan datar serta tersambung dengan pantai-pantai di sebelahnya. Parangtritis juga dikenal memiliki beberapa mitos dan ritual.

Sebagian mitos dan ritual di Pantai Parangtritis dipercayai secara individu dan sebagian lagi diangkat menjadi acara budaya masyarakat setempat. Masyarakat umum boleh menyaksikannya, tetapi ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan agar tidak mengganggu jalannya ritual. Jika punya rencana berwisata di Parangtritis dan ingin sekalian menyaksikan ritual tersebut, ketahui dulu apa saja tujuan dari ritual itu.

Mitos di Pantai Parangtritis

Menilik Mitos dan Berbagai Ritual Sakral di Pantai Parangtritis

Ada suatu tempat bernama komplek Cepuri di Pantai Parangkusumo, yang diyakini sebagai tempat pertemuan Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul. Panembahan Senopati adalah pendiri Kerajaan Mataram. Keraton Yogyakarta mempunyai tradisi menyelenggarakan labuhan di Pantai Parangkusumo yang diawali dengan tirakatan di Cepuri.

Labuhan Parangkusumo merupakan bagian dari Labuhan Ageng tiap 8 tahun sekali dan Labuhan Alit setahun sekali, kecuali bersamaan dengan Labuhan Ageng. Labuhan ini merupakan acara terakhir dari rangkaian Tingalan Jumenengan Dalem. Dahulu labuhan ini untuk memperingati penobatan sultan. Namun karena sultan tak lagi diangkat oleh Belanda, Sultan Hamengku Buwono IX menetapkan bahwa ritual tersebut dihubungkan dengan hari kelahiran sultan.

Labuhan Ageng terdiri dari Labuhan Parangkusumo, Labuhan Gunung Merapi, Labuhan Gunung Lawu, dan Labuhan Hutan Dlepih di Wonogiri. Uborampe atau perlengkapan labuhan diberangkatkan langsung dari Keraton Yogyakarta pada tanggal 30 Rejeb atau Rajab.

Pantai Parangkusumo berbatasan langsung dengan Pantai Parangtritis. Karena itulah, pengaruh Nyi Roro Kidul juga sangat kental di Parangtritis. Bahkan ada ritual yang menghubungkan Parangtritis dan Parangkusumo. Di Parangtritis juga ada labuhan tapi untuk acara lain atau diselenggarakan oleh masyarakat setempat, tidak khusus untuk Nyi Roro Kidul.

Baca juga: 10 Pantai Selatan Pulau Jawa yang Sarat dengan Mitos tetapi Sangat Indah

Ritual Sakral di Pantai Parangtritis

Menilik Mitos dan Berbagai Ritual Sakral di Pantai Parangtritis

Ada beberapa ritual sakral di Pantai Parangtritis yang menarik untuk diketahui, antara lain sebagai berikut.

1. Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

Tradisi ini sudah masuk dalam kalender pariwisata Kabupaten Bantul. Penyelenggaranya adalah Padukuhan Mancingan di Kalurahan (Kelurahan) Parangtritis. Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Bantul, Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ini artinya bakti pada ibu pertiwi atau ungkapan syukur kepada alam semeseta.

Tradisi ini merupakan warisan leluhur. Namun sejak tahun 1989 dijadikan acara yang dikelola dengan baik. Pada saat acara berlangsung, semua lapisan masyarakat meliburkan diri untuk fokus pada pelaksanaan tradisi tersebut. Hal-hal yang disyukuri masyarakat antara lain panen, tangkapan ikan, keselamatan, dan sebagainya.

Rangkaian tradisi Mancingan ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan sesajen di tempat-tempat tertentu dalam wadah yang terbuat dari pelepah pisang.
  2. Kenduri dengan inti acara kembul bujono atau makan bersama.
  3. Kirab gunungan yang terbuat dari hasil bumi dimulai dari Pendopo Parangtritis, dihadiri oleh warga yang mengenakan baju adat Jawa.
  4. Menyusuri pesisir pantai untuk minta restu pada Nyi Roro Kidul dan Panembahan Senopati.
  5. Melarung sesaji ke laut.

2. Malam 1 Suro

Peringatan malam 1 Suro bertepatan dengan pergantian tahun Hijriyah, yaitu pada tanggal 1 Muharram. Bagi orang Jawa, pergantian tahun ini dimaknai dengan membersihkan diri dan harta agar di tahun yang baru menjadi lebih dekat pada sang pencipta dan lebih berkah.

Malam 1 Suro diperingati di banyak tempat, dari keraton hingga di sekitar rumah penduduk. Masyarakat umum banyak yang mengadakan lek-lekan atau tidak tidur untuk melakukan tirakat atau sekadar berkumpul dengan teman atau kerabat.

Pantai Parangtritis merupakan salah satu pusat kegiatan peringatan malam 1 Suro selain Keraton Yogyakarta dan Pantai Parangkusumo. Jalan dari Kota Yogyakarta menuju Parangtritis sudah bisa dipastikan macet total akibat banyaknya pengunjung.

Ritual dalam peringatan ini diisi dengan doa dan melarung sesaji di malam hari. Sebagian pengunjung memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan jamasan keris atau tombak. Banyak orang Jawa yang memiliki koleksi keris atau tombak sebagai warisan dari leluhur atau membeli baru, meski bukan berasal dari keluarga Keraton. Sebagian pengunjung melakukan tirakat di pantai hingga pagi.

Biasanya, pengelola Parangtritis juga menggelar pertunjukan budaya pada malam 1 Suro atau siang hari setelah acara tirakatan.

3. Labuhan Hondodento

Labuhan Hondodento dilaksanakan tiap tanggal 15 Suro. Meski labuhan ini hanya dikenal oleh masyarakat setempat dan keturunan Hondodento, tetapi Labuhan Hondodento tetap ramai pengunjung hingga polisi harus melakukan rekayasa lalu lintas.

Labuhan Hondodento diprakarsai oleh Yayasan Hondodento dan terus dilestarikan oleh keturunan pendiri yayasan meski sudah tersebar di berbagai daerah. Labuhan ini diawali dengan pertunjukan wayang kulit malam sebelumnya.

Keesokan harinya, dilakukan kirab dari Pendopo Parangtritis menuju ke Pantai Parangkusumo. Di Parangkusumo, peserta yang mengenakan baju adat Jawa duduk menghadap pantai untuk memanjatkan doa lalu melarung sesaji.

4. Padusan

Padusan adalah tradisi masyakarat Jawa jelang bulan Ramadan. Tujuannya adalah untuk membersihkan tubuh dan menyucikan diri sebelum menjalani puasa sebulan penuh. Di daerah lain di Indonesia ada ritual serupa dengan nama yang berbeda.

Dalam melaksanakan padusan, umumnya masyarakat memenuhi tempat wisata yang berhubungan dengan air. Di Jogja, salah satu tempat padusan favorit adalah Pantai Parangtritis.

Baca juga: 6 Daya Tarik Pantai Pangandaran yang Tetap Memukau dari Dulu Hingga Sekarang

Demikianlah ulasan tentang ritual spiritual dan tradisi budaya di Pantai Parangtritis yang menjadi kepercayaan masyarakat sekitar pantai tersebut. Indonesia sangat kaya dengan tradisi budaya yang menarik untuk dipahami.

Tags: adat jawaBekti Pertiwi Pisungsung JaladriLabuhan Hondodentomalam 1 suropadusanpantai parangkusumoritual adattradisi budayatradisi Jawayogyakarta
Share202Tweet127
Next Post
kampanye JNE meningkatkan kesadaran karyawan untuk memelihara tubuh yang sehat

"Rabu Bergerak", Gaya Hidup Sehat Dimulai dari Hal Kecil

TERKINI

kek iya, pelanggan jne yang tinggal di tengah-tengah hutan sawit

Dari Lebatnya Sawit, “Kek Iyan” Menembus Dunia Digital*

18 August 2025
kereta kelas ekonomi generasi baru

Ini Dia, Tampilan Kereta Kelas Ekonomi Generasi Baru

18 August 2025
jakarta muslim fashion week 2025

Rangkaian JMFW Week 2025 Dimulai, Jembatan UMKM Fesyen Rambah Pasar Global

18 August 2025
Para karyawan JNE Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Menilik Jejak JNE di Kota Rengasdengklok

18 August 2025
Ide Usaha Jualan Keliling Modal Kecil

20 Ide Usaha Jualan Keliling yang Modalnya Kecil tapi Potensial

17 August 2025
Slow Traveling untuk Liburan Lebih Mindful

Slow Traveling: Gaya Bepergian untuk yang Ingin Liburan Lebih Mindful

16 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal