JNEWS – Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, memiliki latar belakang sejarah cukup panjang. Kota ini menjadi salah satu titik penting perjuangan bangsa Indonesia memperebutkan kemerdekaan. Untuk menghormati dan mengenang sejarah tersebut didirikanlah patung Surabaya yang tersebar di berbagai penjuru kota.
Kehadiran patung-patung tersebut semakin meneguhkan bahwa Surabaya adalah Kota Pahlawan. Patung tersebut sarat akan nilai sejarah yang tinggi dan kerap dijadikan destinasi wisata menarik di kota ini. Bahkan tidak lengkap rasanya mengunjungi kota ini apabila tidak mengabadikannya dalam foto di salah satu patung tersebut.
Apa saja patung Surabaya yang ikonik dan memiliki kisah menarik di baliknya? Berikut ulasannya.
5 Patung Surabaya yang Bersejarah
1. Patung Sura dan Boyo
Patung Sura dan Boyo adalah simbol dari Kota Pahlawan ini. Bahkan nama Surabaya pun berasal dari dua hewan yang menjadi simbol dari kota ini yakni sura (ikan hiu) dan boyo (buaya).
Konon, simbol ini berasal dari cerita rakyat legendaris yang diceritakan turun temurun tentang perkelahian antara Adipati Jayengrono yang menguasai ilmu buaya dan Sawunggaling yang menguasai ilmu sura. Keduanya berkelahi untuk memperebutkan daerah kekuasaan.
Patung ini juga menjadi simbol keberanian masyarakat, terutama para pemuda Surabaya yang tidak gentar ketika menghadapi bahaya.
Patung Sura dan Boyo terletak di tiga lokasi yaitu:
- Jalan Diponegoro No.1-B, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
- Area Skate & BMX Park Surabaya, Jl. Gubeng Pojok No.5, Genteng.
- Pantai Kenjeran
Menjadi destinasi wisata menarik, patung ini kerap dijadikan latar belakang foto oleh para wisatawan.
Baca juga: Menjelajahi Kota Tua Surabaya, Menikmati Suasana Klasik Warisan Kolonial Belanda
2. Monumen dan Patung Jalesveva Jayamahe
Kata Jalesveva Jayamahe memiliki arti “di laut kita tetap jaya”. Filosofi dan gagasan utama dari pembangunan patung ini berawal dari pemikiran pimpinan TNI AL saat itu. Mereka berpendapat diperlukan satu figur, sosok tokoh Angkatan Laut yang memiliki optimisme tinggi dan misi kemaritiman jauh ke depan sehingga bisa menjaga kedaulatan dan keamanan NKRI.
Sosok inilah yang terwujud dalam patung Jalesveva Jayamahe yang yang merepresentasikan seorang perwira TNI Angkatan Laut yang mengenakan atribut lengkap, tangan kanan di pinggang, tangan kiri memegang pegang dan menghadap ke laut.
Patung Jalesveva Jayamahe dirancang oleh I Nyoman Nuarta yang juga seniman yang merancang patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Dibangun atas prakarsa dari Laksamana TNI Muhamad Arifin, biaya untuk membangun patung ini sebesar Rp27 miliar pada tahun 1990. Memakan waktu enam tahun untuk membangunnya, pada tanggal 5 Desember 1996 patung ini diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Menariknya, monumen ini tidak sekadar monumen biasa, di bagian penopang ada museum dengan ketinggian 29 meter yang berisi seluk beluk tentang TNI Angkatan Laut. Di bagian pelataran, ada gong besar dengan ukuran diameter 6 meter. Gong tersebut bernama Kia Tentrem yang dibuat dari bahan kuningan oleh seorang seniman bernama Sutarjo dari Yogyakarta.
Lokasi: Armada Timur Ujung, Ujung, Kec. Semampir, Surabaya, Jawa Timur.
3. Patung Gubernur Soerjo
Patung ini dibangun sebagai bentuk penghormatan bagi Gubernur Soerjo yang bernama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo. Patung ini diresmikan pada 28 Oktober 1975 oleh Pangdam VIII/Brawijaya, Mayjen TNI Witarmin
Siapakah Gubernur Soerjo?
Beliau adalah gubernur pertama di Provinsi Jawa Timur dan salah satu pahlawan nasional. Kisah hidup beliau sangat tragis, kematiannya tidak akan dilupakan oleh masyarakat Ngawi.
Gubernur Soerjo meninggal karena insiden pembunuhan di tahun 1948. Beliau menjadi salah satu target penculikan oknum Partai Komunis Indonesia (PKI) dan dibunuh secara sadis di tengah Hutan Banjarbanggi, Kedunggalar.
Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan bijaksana. Gubernur Soerjo juga mengambil bagian dalam pertempuran bersejarah di Surabaya tanggal 10 November 1945. Melalui pidatonya, beliau mengobarkan semangat perjuangan pada masyarakat Surabaya di kala itu.
Lokasi: Jl. Gubernur Suryo, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya.
4. Patung Panglima Jenderal Sudirman
Patung Jenderal Sudirman menjadi salah satu patung Surabaya ikonik di kota ini. Beliau adalah pahlawan nasional yang paling populer di Indonesia. Namanya diabadikan sebagai jalan utama di tiap provinsi hingga menjadi nama universitas.
Patung yang dibangun di Kota Surabaya ini untuk mengenang jasa-jasa Panglima Jenderal Sudirman dalam merebut kemerdekan Indonesia. Menariknya, di bagian bawah patung ini ada kata-kata mutiara dari Jendral Sudirman yang bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berjuang mempertahankan tanah air.
Lokasi patung ini ada di Jl. Yos Sudarso Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Jalan ini termasuk jalan protokol yang berdekatan dengan gedung penting di Kota Surabaya seperti balai kota dan gedung parlemen.
5. Patung Wira Surya Agung
Apabila melewati Jembatan Wonokromo menuju Kebun Binatang Surabaya dan sebaliknya, akan nampak sebuah monumen dengan patung empat pemuda. Konon, sejumlah pemuda pelajar yang berada di lingkungan sekolah menengah kota Surabaya tergabung dalam kader perwira. Mereka kemudian membantu arek-arek Suroboyo merebut kembali Jembatan Wonokromo dari sekutu yang mencoba untuk memperkuat benteng jajahannya di Kota Surabaya.
Patung ini dibangun untuk mengenang para tentara pelajar yang bertempur melawan Inggris dan berhasil merebut jembatan ini pada 29 Oktober 1945 atau yang dikenal dengan pertempuran tiga hari.
Di bulan berikutnya, jembatan ini berusaha direbut kembali oleh Inggris dengan menembaki para pejuang dari atas pohon. Hingga saat ini, pohon besar yang menjadi tempat para tentara Inggris menembaki tentara pelajar masih berdiri. Di bawahnya dibangun sebuah prasasti untuk mengenang para tentara.
Tinggi dari bangunan patung ini mencapai 17 meter dan terdapat 4 patung pemuda yang mengenakan pakaian tentara, topi, senjata di tangan dengan berbagai pose.
Hadirnya patung ini atas inisiasi Alumni Sekolah Kader Mojoagung. Kemudian diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Poniman pada tanggal 17 Desember 1980.
Lokasi: Jl. Raya Darmo, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya.
Baca juga: Eksplorasi 7 Taman Terbaik di Surabaya: Oase Hijau di Tengah Kota
Patung Surabaya bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai dan peristiwa penting dalam sejarah kota ini. Hadirnya patung-patung tersebut akan selalu menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia, bahwa perjuangan para pahlawan tidak boleh disia-siakan.