Pekerjaan Lepas di Sektor Logistik Meningkat Selama Pandemi

tantangan sektor logistik tak lagi infrastruktur

ilustrasi logistik

Pandemi COVID-19 yang melanda di berbagai negara termasuk Indonesia, tak dipungkiri menimbulkan dampak yang luar biasa. Tak cuma meluluhlantakkan perekonomian, banyak dari para pekerja yang harus terima nasib kehilangan pekerjaan utamanya akibat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tak tinggal diam, banyak dari karyawan korban PHK ini kemudian mencari pekerjaan lepas atau freelance untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ada banyak sekali pekerjaan lepas yang digeluti oleh masyarakat Indonesia, namun pada saat ini ada tiga jenis pekerjaan sampingan yang meningkat.

Setidaknya itu lah yang disampaikan oleh CEO dan Co-Founder TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo. Menurut Bayu, pekerjaan lepas yang banyak bermunculan saat ini justru berada di sektor logistik. Meningkatnya pekerjaan lepas di sektor logistik bukan tanpa sebab.

Bayu melihat hal ini terjadi karena adanya pembatasa sosial berskala besar (PSBB) yang terjadi beberapa waktu lalu. Dengan diberlakukannya PSBB, maka penjualan secara online pun meningkat, sehingga pada akhirnya membutuhkan tenaga kerja yang banyak di sektor logistik, mulai dari kurir, staf gudang, sampai bagian manajemen logistik.

Baca Juga: Kurir Sepeda Banjir Orderan Selama Masa Pandemi

Meski berstatus pekerja lepas, penghasilan yang didapat menurut Bayu sangat lumayan, bahkan bisa di atas UMR (upah minimum regional).

“Jadi memang di logistik itu permintaan cukup tinggi dan secara penghasilan yang kami amati lumayan sekali sih sebenarnya. Sangat lumayan. Jadi bisa di atas UMR (upah minimum regional) kalau ditotal walaupun statusnya tidak sebagai karyawan tetap, jadi pekerja lepas. Tapi kalau dihitung-hitung pendapatannya masih bisa di atas UMR. Jadi cukup menarik,” kata Bayu seperti dikutip detikcom.

Pekerjaan lepas lainnya

Pekerjaan lepas di sektor logistik bukan satu-satunya yang meningkat selama masa pandemi. Bayu mengatakan ada dua pekerjaan lepas lainnya yang juga melesat dan digeluti. Yang pertama adalah dengan menjadi dropshipper atau reseller.

Lagi-lagi hal ini berkaitan dengan maraknya penjualan yang dilakukan secara online. Seperti diketahui, selama masa WFH (work from home), banyak dari pegawai ini yang kemudian mencoba untuk berjualan online, baik itu produk barang maupun makanan.

Nah, karena banyaknya yang berjualan ini, ada juga peluang menjadi reseller atau drophipper. “Itu kan sama-sama menjual produk orang lain atau brand yang dimiliki oleh perusahaan lain. Bedanya adalah kalau reseller dia ada stok khusus untuk menjual. Kalau dropshipper itu benar-benar cuma mengorderkan saja,” ucapnya.

Diakui memang perkerjaan sampingan menjadi reseller tidak butuh banyak modal. Begitu juga dengan dropshipper karena ia tak perlu memasok barang untuk dijual.

Pekerjaan lepas berikutnya yang meningkat ada di industri kesehatan. Tak heran, karena dengan adanya COVID-19, maka kedaran masyarakat akan kesehatan ikut meningkat. Pekerjaan lepas yang dimaksud kebanyakan memang ada di industri farmasi.

“Yang kemarin itu yang sampai sekarang masih cukup, saya bilang cukup tinggi permintaannya di industri ya di sisi industri kesehatan dan penyangganya. Jadi kayak industri farmasi, terus pelayanan kesehatan itu masih cukup tinggi sih permintaannya,” imbuhnya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Sales Retail Department

Exit mobile version