JNEWS – Membaiknya perekonomian secara nasional Pandemi Covid 19 sempat membuat perekonomian Indonesia merosot. Pasca pandemi, para pelaku UMKM di seluruh Indonesia berangsur-angsur mulai bangkit untuk kembali ke titik normal seperti sebelum pandemi.
Sepanjang 2024 pemerintah mencatat kenaikan jumlah pelaku UMKM yang semakin tumbuh banyak dan diperkirakan trennya akan semakin naik pada 2025. Menurut data terbaru dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2024 mencapai lebih dari 65 juta unit. UMKM ini tersebar di berbagai sektor, termasuk kuliner, fesyen, kerajinan tangan, hingga teknologi digital.
Sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya UMKM, dukungan dari berbagai pihak pun mengalir, tidak terkecuali dari pemerintah yang salah satunya pada 2024 berupa Program UMKM Level Up. Melalui program itu, pemerintah mempersiapkan UMKM untuk bersaing di pasar global. Untuk itu pemerintah lewat Kementerian Kominfo, yang berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, mulai meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM di Indonesia di era digital, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan intensif agar semakin piawai memanfaatkan platform digital untuk membesarkan usaha.
Dengan dukungan teknologi digital dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, UMKM Indonesia diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi pada perekonomian nasional.
Tumbuh dan berkembangnya para pelaku UMKM di seluruh Indonesia, disambut antusias oleh kalangan industri jasa pengiriman dan juga logistik. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), M. Feriadi Soeprapto.
“Tidak dipungkiri, peran penting dari para pengusaha UMKM selama ini sebagai penopang perekonomian bangsa. Untuk itu, kami menyambut gembira dengan sudah mulai pulihnya pelaku usaha di sektor ini karena sektor UMKM selama ini juga bagian dari customer perusahaan jasa pengiriman dan logistik. Kontribusi mereka cukup besar bagi revenue para perusahaan anggota asosiasi,” ungkap M. Feriadi.
M. Feriadi yang juga merupakan Presiden Direktur JNE ini berharap agar pelaku usaha di sektor UMKM terus mengikuti adaptasi teknologi dan perkembangan zaman agar produk-produk yang dihasilkan bisa diserap pasar secara maksimal. “Untuk memperluas jangkauan pasar, mereka harus melek perkembangan IT termasuk digital marketing dan juga sosmed. Mereka cukup fokus dalam produksi dan pemasaran, selebihnya untuk distribusi bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa pengiriman dan logistik terpercaya,” ujarnya.
Menurut catatan pemerintah, pelaku UMKM di industri makanan dan minuman olahan memiliki prospek yang cerah. Pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia pada 2024 mencapai sekitar 5,53% dan diperkirakan tumbuh lebih tinggi di tahun 2025. Adapun serapan tenaga kerja di sektor UMKM selama 2024 mampu menyerap sekitar 4,6 juta tenaga kerja. *
Baca juga: 6 Strategi Promosi Offline yang Efektif untuk UMKM