Marketplace, atau lokapasar, sebenarnya telah memiliki fitur yang sangat mudah bagi pembeli toko online untuk bertraksaksi di mana pun dan kapan pun. Namun, keputusan membeli tetap dipengaruhi banyak faktor. Kadang banyak kejadian, pembeli hanya menumpuk saja produk yang diinginkannya di keranjang, tapi tidak segera melakukan checkout.
Tentu saja hal ini membuat penjual jadi harus berstrategi, agar pembeli mau segera checkout dan membayar belanjaannya, sehingga ada penjualan yang terealisasi. Untuk mempercepat calon pembeli toko online checkout, ada 7 strategi yang bisa dicoba, baik di marketplace maupun di luar marketplace. Yuk, disimak
Strategi Pembeli Toko Online Segera Checkout
1. Gratis Ongkir Tak Pernah Gagal
Gratis ongkir adalah strategi yang wajib dicoba jika membutuhkan kenaikan penjualan yang signifikan. Strategi ini dibutuhkan ketika terdapat stok produk dalam jumlah besar dan lama tidak bergerak. Banyak calon pembeli toko online yang tadinya merasa tidak terlalu membutuhkan produk tersebut tiba-tiba checkout mumpung gratis ongkir.
Di marketplace ada program gratis ongkir yang bisa diikuti seller dengan mudah. Untuk seller di luar marketplace bisa melakukan promosi di media sosial. Strategi ini membutuhkan perhitungan yang matang, terutama untuk daerah pengiriman di luar pulau Jawa karena bisa saja ongkir lebih mahal dari harga produk. Variasi gratis ongkir yang bisa dilakukan adalah zonasi atau berat maksimal. Misalnya, hanya berlaku di Pulau Jawa atau maksimal 1 kg.
Baca juga: Deretan Sosial Media yang Bisa Dijadikan Lapak Jualan Online UMKM
2. Flash Sale buat Pembeli yang Suka Menunda
Ada tipe pembeli toko online yang hobi mengumpulkan produk incaran di keranjang belanja tapi tidak segera checkout. Pengabaian keranjang belanja telah menyebabkan hilangnya banyak kesempatan seller untuk mendapatkan keuntungan karena jumlah stok produk yang dilihat calon pembeli lain tidak selaras.
Tak sekadar menumpuk, data dari Baymard Institute di laman www.baymard.com menyebutkan bahwa cart abandonment rate tahun 2022 adalah sekitar 69,99%. Itu merupakan jumlah calon pembeli yang tidak meneruskan transaksi setelah mengumpulkan barang di keranjang belanja.
Notifikasi flash sale di produk yang telah dipilih akan membuat calon pembeli buru-buru checkout karena serasa mendapat durian runtuh. Di marketplace, flash sale besar-besaran diadakan di tanggal cantik, sedangkan secara insidentil dilakukan setiap hari. Di luar marketplace bisa ditentukan sendiri aturannya.
3. Voucher buat Pembeli yang Suka Diskon
Siapa yang tidak suka diskon? Tempelkan label voucher diskon besar-besar di halaman muka toko online untuk menarik perhatian. Diskon tidak hanya bagus untuk menghabiskan stok lama, tapi juga untuk mempromosikan koleksi terbaru.
Buatlah variasi persentase diskon di beberapa produk agar pembeli toko online memiliki banyak pilihan. Diskon juga bisa diberikan di hari-hari khusus, misalnya hari raya tertentu, Hari Guru, Hari Ibu, dan sebagainya. Usahakan tidak melewatkan tanggal-tanggal penting agar toko selalu ramai.
4. Cashback Buat Pembeli yang Suka Menabung
Betapa bangganya seorang ibu membayar tagihan listrik tanpa perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Sebenarnya dia bukan tidak melunasi tagihan PLN sama sekali, melainkan membayar menggunakan hasil tabungan cashback yang dikumpulkannya ketika melakukan pembelian sebelumnya. Jadi seolah-olah dia tidak mengeluarkan uang karena tidak perlu mentransfer dana ke dompet elektroniknya.
Cashback sangat menggiurkan bagi yang sering melakukan pembelian online dalam jumlah banyak. Biasanya syarat cashback adalah pembelian dalam jumlah tertentu. Banyak calon pembeli toko online yang menaikkan total pembeliannya demi mendapatkan cashback tersebut. Misalnya, calon pembeli dengan total belanja Rp100.000 menambah item belanja lagi sampai Rp150.000 (minimal pembelian) untuk mendapatkan cashback sebesar 10%.
5. COD buat Pembeli yang Tidak Mudah Percaya
Tidak semua orang yang memilih COD (Cash on Delivery) adalah orang-orang yang buta digital banking. Sebagian karena tidak percaya dengan toko online. Faktanya, kita memang sering menemukan banyak kasus penipuan berkedok toko online, ya kan? So, COD menjadi solusi yang tepat. Di Indonesia, COD mendapat sambutan yang cukup baik karena masih banyak yang terbiasa dengan transaksi tatap muka.
Namun, seller harus membuat peraturan yang detail tentang tata cara penyampaian keluhan dan pengembalian agar tidak terjadi klaim sepihak. Beberapa pemberitaan viral tentang kemarahan calon pembeli toko online telah berujung ke permohonan maaf calon pembeli karena marah-marah kepada pihak yang salah, yaitu kurir. Pemahaman calon pembeli tentang konsep COD perlu ditingkatkan lagi melalui deskripsi produk atau video edukasi di akun seller.
6. Paket Bundling buat Pembeli yang Suka Serba Komplet
Salah satu strategi yang sering dilakukan penjual makanan adalah menjual dalam bentuk paket. Contohnya paket nasi, ayam grepek, dan es teh. Paket bundling seperti itu bisa dicoba. Contoh lainnya, paket bundling daster, kimono dan handuk.
Dalam paket bundling, penjual memang bisa memasukkan produk apa saja. Namun akan lebih efektif jika produk-produk tersebut masih dalam satu kategori dan saling melengkapi. Isi paket yang terlalu random akan membuat calon pembeli toko online berpikir terlalu lama tentang kegunaan produk lain yang tidak sedang diincar tapi ada di dalam paket tersebut.
Sering kali calon pembeli memilih beberapa produk sekaligus dari satu toko online untuk mengirit biaya kirim jika tidak mendapatkan gratis ongkos kirim. Paket bundling memberi calon pembeli beberapa ide untuk segera di-checkout daripada berlama-lama menelusuri toko online tersebut.
Baca juga: Cerdas Belanja Online agar Aman Terkendali Saat Pesta Diskon dan Promo
7. Affiliator buat Pembeli yang Gampang Pengin
Salah satu sifat manusia itu gampang pengin. Karena itu, pemilik toko online bisa bekerja sama dengan influencer yang bertugas mengiming-imingi calon pembeli. Influencer yang bertindak sebagai affiliator ini memamerkan produk di akun media sosialnya dan mencantumkan link pembelian produk yang telah diberi kode khusus. Jika terjadi transaksi, affiliator akan mendapat bagian dari penjualan, yang persentasenya berbeda di setiap toko online.
Namun, dalam hal ini, ada baiknya pemilik toko online bijak dalam memilih influencer. Pastikan influencer yang dipilih bisa mendatangkan transaksi riil dan bukan hasil rekayasa. Pasalnya, ceruk pasar juga memengaruhi. Misalnya ada influecer dengan follower yang didominasi peminat dekorasi rumah, peminat alat masak, peminat peralatan olahraga dan sebagainya. Dengan demikian, kesesuaian barang yang akan ditawarkan dan minat follower si influencer menjadi kunci keberhasilan kerja sama ini.
Calon pembeli toko online memiliki banyak kemauan. Seller harus rajin mencoba berbagai strategi agar calon pembeli segera checkout, lalu memilih strategi yang paling tepat untuk toko onlinenya.
Selamat mencoba berbagai trik di atas, dan semoga sukses ya.