JNEWS – Pemerintah terus menggalakkan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan yang memiliki potensi ekonomi luar biasa. Untuk itu, pemerintah terus mendorong para pelaku industri kopi dalam pemasarannya, baik dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Salah satu lembaga yang concern terhadap industri kopi adalah Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf). Belum lama ini, Kemenkraf menjajaki kerja sama dengan Roemah Koffie untuk meningkatkan ekspor subsektor kuliner, salah satunya kopi Indonesia. Rencana kolaborasi ini menyasar pasar luar negeri dengan memperkuat rantai nilai kreatif dan peningkatan kapasitas SDM.
“Indonesia punya kopi yang luar biasa, tetapi belum seluruh potensi nilainya dimaksimalkan. Kementerian Ekraf tidak hanya fokus pada aspek ekspor, tetapi juga berupaya memperkuat rantai nilai kreatif. Dari peningkatan kapasitas SDM, perluasan akses pasar, hingga pendampingan dalam menciptakan produk turunan seperti merchandise dan storytelling merek yang memperkuat identitas bangsa,” ujar Wamen Ekraf Irene Umar saat menerima audiensi Roemah Koffie beberapa waktu lalu.
Wamen Ekraf mengatakan Kementerian Ekraf ingin memperkuat subsektor kuliner, sebagai mesin pertumbuhan baru bagi ekonomi nasional. “Kami bisa mengambil kebijakan strategis terkait hilirisasi produk, penetrasi pasar internasional, serta pengembangan potensi kreatif dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Penjajakan antara Kementerian Ekraf dan Roemah Koffie mencakup sejumlah aspek: pembentukan akademi kopi sebagai pusat edukasi, aktivasi merek melalui kanal kreatif, dan eksplorasi pasar global lewat jalur promosi dan diplomasi ekonomi.
Baca juga: Mengenal Kopi-Kopi Termahal di Dunia dan Asal Usulnya
Sementara itu, CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menyambut baik dukungan dari Kemenkraf dan ingin menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan vokasi maupun perguruan tinggi guna menciptakan jalur penyerapan tenaga kerja yang terarah. Mereka ingin Kemenkraf bisa menjembataninya.
“Kami ingin membuka peluang kerja bagi talenta muda lokal, terutama di bidang produksi, pengolahan, dan kreatif. Kalau bisa kami ingin dijembatani oleh Kemenkraf dengan universitas atau politeknik, kami siap memberikan ruang bagi para lulusan untuk berkembang,” ujarnya.
Roemah Koffie sendiri berkomitmen mempromosikan kopi sebagai kekuatan budaya yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Mereka menempatkan kopi tidak sekedar sebagai komoditas, tetapi juga sarana connecting people dari petani hingga penikmat. Melalui sinergi bersama Kementerian Ekraf, Roemah Koffie mendorong agar ekosistem kopi Indonesia terus bertumbuh dan saling menguatkan di setiap mata rantainya. *