JNEWS – Meningkatnya kiriman di musim Ramadan dan Lebaran 1445 H yang dialami oleh kantor cabang JNE di berbagai daerah juga dialami oleh JNE Cabang Utama Palembang, Sumatera Selatan. Bahkan, seminggu sebelum Lebaran JNE Palembang banyak mengirimkan pempek Palembang ke Pulau Jawa terutama Jabodetabek dan Bandung.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Cabang Utama JNE Palembang, Shendy Maulana, saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (25/4/2024). “Kalau rata-rata untuk semua jenis paket kiriman kenaikan kemarin sekitar 40%, namun untuk kuliner pempek jauh tinggi lagi kenaikannya,” terangnya.
“Alhamdulillah, dengan kerja keras seluruh tim JNE Palembang, peak season Ramadhan dan Lebaran 1445 H telah kami tangani dengan baik dan itu menjadi modal berharga untuk peak season Ramadhan dan Lebaran tahun mendatang,” tambah Shendy.
Baca juga: Cara Kirim Makanan Oleh-oleh Khas Daerah Lewat JNE
Menurut Shendy peningkatannya lebih didominasi oleh kiriman outbound (keluar kota Palembang), dan secara volume jumlahnya melebihi masa puncak kiriman Lebaran tahun sebelumnya.
“Untuk kiriman pempek ke destinasi di Jabodetabek, peningkatannya cukup tinggi, terutama terjadi di Minggu teakhir Ramadan atau jelang Lebaran. Bahkan angkanya mencapai 100%, kami bisa mengirim hingga berton-ton pempek untuk kebutuhan Lebaran masyarakat khususnya yang tinggal di Jabodetabek. Para pengusaha UMKM di Palembang yang memproduksi pempek memilih JNE karena kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman serta keamanan paket bisa diandalkan,” ucap Ksatria yang mulai menjabat Kacab JNE Palembang sejak Mei 2023 ini.
Selain pempek, produk kuliner yang dibuat oleh para pelaku UMKM juga mengalami banyak permintaan, seperti kerupuk dan berbagi jenis kue basah khas Palembang yang hanya dibuat pada momen Lebaran di antaranya kue basah Mak Subah dan Bolu 8 Jam.
“Jauh-jauh hari sebelum Ramadhan kami sudah membuat berbagai program agar panen kiriman selama bulan puasa hingga Lebaran juga terjadi di JNE Palembang, dan Alhamdulillah kami bersyukur atas pencapaiannya,” tutup Shendy. *
Baca juga: 10 Makanan Tradisional yang Hampir Punah dan Apa yang Bisa Dilakukan untuk Melestarikannya