JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

7 Pengganti Gula Alami untuk Hindari Diabetes

by Penulis Konten
22 November 2022
7 Pengganti Gula Alami untuk Hindari Diabetes
Share on FacebookShare on Twitter

Untuk menghindari penyakit diabetes, saran yang selalu diberikan adalah mengurangi konsumsi gula. Bahkan pada orang yang memiliki peluang besar terkena diabetes, gula tidak boleh disentuh sama sekali. Padahal, makanan atau minuman yang hambar membuat selera hilang. Karena itu, dicarilah alternatif pengganti gula alami.

Dalam laman Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair dikemukakan bahwa asupan gula yang berlebihan akan menyebabkan tingginya kadar gula. Akibatnya, terjadi disfungsi hingga gangguan produksi insulin yang bisa menyebabkan diabetes mellitus. Gula yang dimaksudkan dalam pernyataan tersebut sebenarnya bisa berasal dari berbagai makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun pemicu terbesarnya adalah gula pasir yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Gula pasir ini berasal dari tanaman tebu yang telah melalui beberapa tahapan proses produksi.

Baca juga: Darurat Diabetes, Begini Cara Menghindarinya

Bagi masyarakat Indonesia, gula pasir ada di banyak sekali menu makanan dan minuman. Hanya dari kebiasaan minum teh tiap pagi, sore atau jika ada tamu saja sudah menghabiskan beberapa sendok gula pasir. Tak heran jika Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan penderita diabetes terbanyak. Karena itu, mencari pengganti gula alami menjadi sangat penting untuk dilakukan.

 

7 Pengganti Gula Alami

1. Madu

Madu menjadi pilihan utama masyarakat ketika harus menggantikan gula tebu untuk alasan kesehatan.

Beberapa pihak menganggap madu justru berbahaya bagi penderita diabetes karena kadar kalori yang lebih tinggi dari gula pasir. Sebaliknya, banyak penelitian yang juga membuktikan bahwa madu itu aman, bahkan membantu menjaga kondisi pengidap diabetes. Perbedaan pendapat tersebut terjadi karena perbedaan jenis madu yang diteliti. Penelitian yang mendukung madu aman dikonsumsi adalah yang menggunakan madu alami.

Madu berasal dari nektar tumbuhan yang disimpan di sarang lebah. Komposisi madu didominasi karbohidrat yang sebagian besar terdiri dari fruktosa dan glukosa yang merupakan sumber energi. Selain itu, madu juga mengandung vitamin, mineral, enzim, asam amino dan sebagainya.

Kandungannya yang sangat banyak itulah yang membuat madu juga memiliki banyak manfaat. Sebaiknya madu tidak dikonsumsi secara berlebihan pula karena adanya kandungan glukosa tersebut.

7 Pengganti Gula Alami untuk Hindari Diabetes

2. Daun Stevia

Daun stevia menjadi idola baru untuk menggantikan gula alami dari tebu dan pemanis berbahaya lainnya. Dikutip dari laman Dirjen Perkebunan, gula stevia 200-300 kali lebih tinggi dari tingkat kemanisan gula tebu.

Pemanis dari daun stevia diklaim nyaris tanpa kalori dan bersifat hipoglikemik yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah untuk menghindari diabetes. Budidaya tanaman stevia sudah banyak dilakukan sehingga Kementerian Pertanian mendukung dengan memberikan penyuluhan tentang pencegahan organisme pengganggu tanaman ini.

3. Gula aren

Kopi gula aren sempat menjadi produk terlaris di kafe-kafe di Indonesia. Gula aren seolah menjadi solusi dari tuduhan bahwa kopi yang menggunakan krim kental dan gula pasir telah mengakibatkan naiknya jumlah penderita diabetes di usia muda. Laman Kementerian Komunikasi dan Informasi RI sampai memasukkan masalah gula aren ini dalam artikel dengan peringatan disinformasi.

Gula aren berasal dari sari pohon aren dan lebih pekat dari gula kelapa. Kandungan dalam gula pasir adalah 100%. Sementara kandungan gula alami dalam gula aren lebih rendah, yaitu 78%. Tapi itu tidak membuat gula aren aman sepenuhnya dari diabetes. Meski saran pembatasan tidak sebesar gula pasir, namun gula aren hanya aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah terbatas.

4. Gula Kelapa

Ada beberapa perbedaan definisi antara gula kelapa dan gula merah. Ada yang mengatakan bahwa gula merah adalah gula kelapa yang diberi campuran gula pasir. Laman Kementerian Pertanian malah menyatukan namanya yaitu gula kelapa merah.

Gula kelapa diklaim lebih baik dari gula pasir dan aman dikonsumsi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik lebih rendah dari pemanis lain. Namun demikian, aman tersebut bukan berarti bebas dikonsumsi tanpa batas karena kadar kalorinya sebagai pemanis tetap harus diwaspadai. Akan lebih aman lagi jika mengkonsumsi gula kelapa dalam bentuk bubuk yang disebut gula semut.

Jenis gula ini merupakan komoditas yang menjadi perhatian pemerintah dan telah diekspor besar-besaran karena Indonesia merupakan negara penghasil bahan baku gula kelapa, yaitu kelapa, terbesar di dunia. Gula kelapa berpotensi menggantikan gula pasir lebih banyak lagi.

5. Kurma

Buah yang pohonnya banyak tumbuh di Timur Tengah dianggap sebagai buah penuh berkah dan bisa menyembuhkan banyak penyakit. Rasanya yang manis kadang membuat penderita diabetes merasa ragu untuk mengonsumsinya. Indeks glikemik tergolong tidak tinggi dan tidak pula rendah.

Kurma juga berserat sehingga memperlambat penyerapan karbohidrat agar tidak membuat kadar gula melonjak. Meski aman untuk penderita diabetes, namun karena masih mengandung gula alami, maka konsumsinya tidak boleh berlebihan.

Selain itu, masih banyak yang mengganggap kurma hanyalah perisa. Contohnya dalam produk olahan susu di kafe. Meski sudah dicampur kurma, tetap ditambahkan gula pasir dalam jumlah banyak.

7 Pengganti Gula Alami untuk Hindari Diabetes

6. Sirup Maple

Kita sering melihat gambaran sirup maple yang meleleh di atas tumpukan pancake. Memang sangat menggoda selera, ya kan? Sirup maple berasal dari getah pohon maple yang direbus. Karena prosesnya tidak banyak, maka gizinya tidak banyak berkurang atau berubah.

Sedangkan kandungan kalori, tekstur dan warnanya mirip madu. Sirup maple mengandung mineral, vitamin dan anti oksidan. Seperti halnya madu, sirup maple bisa dikonsumsi dengan jumlah terbatas karena masih memiliki kandungan gula alami.

7. Buah-buahan

Alpukat, stroberi, buah naga, dan sebagainya bisa dijadikan pengganti gula untuk pembuatan salad atau campuran overnight oatmeal. Meski buah-buahan mengandung gizi yang sangat banyak, tapi beberapa buah-buahan yang terlalu manis atau matang memiliki kadar gula yang tinggi. Karena itu, pemilihan jenis buah-buahan tersebut harus mengikuti saran dokter.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak Kupas Tuntas 5 Mitos dan Fakta Kesehatan

Diabetes adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tapi bisa dikendalikan, antara lain melalui makanan dan minuman. Mengganti gula pasir dengan gula alami adalah salah satu usaha untuk mengontrol penyakit tersebut. Semoga kita selalu sehat ya.

Tags: buah-buahandaun steviagula arengula kelapagula pasirkurmaMadupenyakit diabetessirup maple
Share190Tweet119
Next Post
puluhan anak yatim shopping

Senyum Ceria Puluhan Anak Yatim Saat Borong Belanjaan

TERKINI

Museum Paling Terkenal di Dunia

Hari Museum Internasional: 10 Museum Paling Terkenal di Dunia

18 May 2025
Hari Buku Nasional: Tip supaya Suka Baca Buku Lagi

Hari Buku Nasional: 8 Tip untuk Anak Muda supaya Suka Baca Buku Lagi

17 May 2025
Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand

7 Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand untuk Liburan Tak Terlupakan

16 May 2025
jne marisa

Potensi Ekonomi Pohuwato Tinggi, JNE Marisa Bidik Kenaikan Kiriman

16 May 2025
Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital

Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital yang Praktis dan Fleksibel

16 May 2025
agar naik kelas, UMKM kuliner mesti memperhatikan standardisasi mutu produknya

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

16 May 2025

POPULER

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik ke Kerajaan Bisnis Budaya Jawa

by Penulis Konten
29 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal