JNEWS – Ban motor merupakan komponen utama motor yang kadang tidak mendapatkan perawatan rutin seperti mesin. Kebanyakan bagian ini baru diperhatikan setelah kempis sehingga tidak bisa dikendarai. Padahal produsen dan para teknisi menganjurkan pemilik kendaraan untuk memperhatikannya juga. Apalagi banyak motor tergelincir karena ban yang licin atau botak, yang juga rawan pecah.
Umumnya, ban motor dianjurkan untuk diganti setelah 1,5 – 2 tahun pemakaian atau jarak tempuh 10.000 – 20.000 kilometer. Sedangkan yang baru masih layak digunakan hingga 5-10 tahun setelah dibuat tergantung jenisnya. Setelah itu, akan kedaluwarsa. Untuk mengetahui kapan ban dibuat, bisa dilihat dari kode di ban tersebut. Contohnya, kode 2024 artinya dibuat di minggu ke 20 tahun 2024.
Cara Perawatan Ban Motor Secara Sederhana
Waktu pakai ban motor bisa diperpanjang dengan perawatan yang benar dan rutin. Perawatan pada bagian ini sebenarnya tidak serumit mesin, tetapi sering dilewatkan oleh pemilik motor. Berikut adalah cara merawat ban yang benar, yang dikutip dari Astra Honda.
1. Periksa Tekanan Ban Ketika Hendak Bepergian
Tekanan terbaik berbeda-beda menurut jenis motor. Pemilik motor tinggal mengikuti saran dari buku panduan yang diberikan oleh produsen. Secara visual, tekanan ban yang kurang membuat bentuk ban terlihat tidak sempurna. Namun tekanan ban yang tepat sulit diketahui dengan cara dipencet-pencet, kecuali ban sedang bocor. Tak ada salahnya pemilik motor membeli alat pengukur tekanan ban (tire gauge), agar bisa tahu tekanan secara lebih pasti.
2. Bersihkan Ban Secara Rutin
Umumnya di tempat pencucian motor, ban dibersihkan dengan detail sehingga pasir dan kerikil yang memenuhi alur ban hilang. Jika mencuci atau membersihkan motor sendiri di rumah, jangan lupa untuk mengeluarkan kotoran tersebut. Pasir itu meskipun halus tapi teksturnya tajam sehingga lambat laun ban dapat terkikis.
Agar tampilannya keren, semir ban sering diaplikasikan. Kualitas dan cara penggunaan semir ban yang benar harus diperhatikan. Pemakaian yang tidak tepat dapat mengakibatkan residu yang menyumbat alur ban.
3. Periksa Kondisi Pentil Ban
Cara memeriksa pentil ban cukup mudah, yaitu dengan meneteskan air sabun. Jika keluar gelembung air yang kemudian pecah, itu tandanya ada kebocoran. Segera ganti pentil ban tersebut.
4. Periksa Ketebalan Kembangannya
Pemeriksaan ketebalan ban bisa dilakukan dengan memperhatikan Tread Wear Indicators (TWI). Bentuk TWI berupa tonjolan setinggi 1,6 mm di celah alur ban atau ada pula yang berbentuk segitiga kecil. Jika TWI sudah sejajar dengan tapak ban maka kembangan ban tersebut sudah tidak bisa diakomodir. Akibatnya, ban mudah retak atau benjol.
5. Jangan Membawa Beban Terlalu Banyak
Beban yang terlalu banyak tidak dapat ditanggung oleh tekanan ban dengan sempurna sehingga ban cepat aus. Beban maksimal yang disarankan tercermin dalam load index yang dapat dilihat di ujung belakang serangkaian kode pada ban.
Contohnya yang sering ada di ban motor matic adalah kode 80/90-14 40S (ban depan) dan 90/90-14 46S (ban belakang). Beban maksimal 40S adalah 140 kg, sedangkan 46S adalah 170 kg. Jadi beban maksimal motor tersebut adalah 140 + 170 = 310 kg. Jika tidak mau repot-repot menghitung, bisa melihat spesifikasi motor di buku panduan atau bertanya pada dealer.
6. Ikuti Cara-Cara Berkendara yang Baik
Cara berkendara menentukan awet tidaknya ban. Cara berkendara yang mengakibatkan ban cepat aus antara lain ngebut sehingga ban panas, rem mendadak yang mengakibatkan ban terkikis, dan sering mengerem di jalanan macet.
Baca juga: Biaya Modifikasi Motor: Estimasi Anggaran yang Perlu Disiapkan
Tanda-Tanda Ban Motor Perlu Diganti
Penggantian ban motor tidak perlu menunggu waktu yang disarankan oleh pabrik jika terdapat tanda-tanda khusus. Kondisi ban yang tidak prima akan membahayakan pengendara dan pembonceng.
Jika ban motor menunjukkan tanda-tanda di bawah ini maka harus segera diganti.
1. Tread Wear Indicators (TWI) Sejajar dengan Tapak Ban
TWI adalah indikator atau batas aman ketebalan ban. Jika tanda TWI sudah sejajar dengan tapak ban maka itu tandanya ban sudah sangat aus sehingga harus segera diganti.
2. Ada Keretakan
Penyebab keretakan pada dinding atau tapak ban yang terbuat dari karet ini bermacam-macam, antara lain kurang angin, usianya sudah lama, atau sudah tidak elastis lagi. Ban yang sudah tidak elastis lagi tidak selalu karena sudah lama dipakai, tapi bisa juga karena sering diparkir di bawah sinar matahari langsung.
3. Terdapat Benjolan
Ban motor bisa benjol. Bentuk ban yang tidak semestinya ini membuat kenyamanan berkendara terganggu dan ban akan mudah pecah.
4. Banyak Tambalan
Tambalan yang sudah terlalu banyak ditandai dengan seringnya ban tersebut kempis atau bocor. Biasanya penambal ban juga akan memperingatkan pemilik motor karena dalam kondisi tersebut tambalan ban akan mudah lepas.
Baca juga: Tip Merawat Motor Bekas agar Performa Tetap Optimal
Kondisi ban motor dapat diamati dari luar sehingga tidak perlu membongkar apa pun. Hal itu memudahkan pemilik kendaraan untuk memeriksa kondisi ban kapan saja, terutama sebelum bepergian. Ban adalah bagian dari motor yang bersentuhan langsung dengan aspal sehingga ban yang bagus merupakan penentu pertama keamanan berkendara.