JNEWS – Berkolaborasi dengan ESQ Kemanusiaan, JNE mencetak sekaligus mendonasikan Alquran bahasa isyarat. Untuk tahap pertama donasi dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 5 dengan total sebanyak 75 mushaf Alquran.
Sekitar 20 siswa siswi SLBN 5 yang terdiri dari penyandang tuna rungu dan tuna wicara menghadiri seremonial penyerahan donasi mushaf Alquran bahasa isyarat di Masjid SLBN 5, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2024).
Melalui bahasa isyarat, siswa-siswi SLBN 5 mengungkapkan rasa senangnya atas donasi Alquran tersebut. Mereka melakukan gerakan tangan yang artinya ‘selamat datang dan terima kasih JNE’. Kepala Departemen Engagement JNE Hary Purnama menyerahkan donasi kepada Wakil Kepala Sekolah SLBN 5, R Azis, dengan disaksikan oleh Ketua Umum ESQ Kemanusiaan, Lea Sri Endari Irawan.
Dalam kesempatan tersebut Hary Purnama menyatakan, JNE merasa bangga diajak kolaborasi kebaikan oleh ESQ Kemanusiaan. “Selama ini JNE sudah mencetak ribuan mushaf Alquran standar pada umumnya dan mendonasikannya ke berbagai masjid, yayasan yatim, majelis taklim, pondok pesantren dan badan amal lainnya di seluruh Indonesia. Namun untuk mushaf Alquran bahasa isyarat merupakan yang pertama,” ujarnya.
Baca juga: Ajak Content Creator Berkreasi, JNE Sediakan Hadiah Total Ratusan Juta Rupiah!
Ia berharap donasi ini bermanfaat bagi mereka yang berkebutuhan khusus, terutama penyandang tuna rungu sehingga nantinya mahir membaca Alquran. “Mewakili JNE, semoga siswa-siswi di SLBN 5 terutama penyandang tuna rungu, nantinya mahir membaca Alquran. Mohon doanya agar JNE bisa terus maju dan berkembang serta bisa terus menebar kebaikan kepada sesama,” ucap Hary dalam sambutannya.
Sementara itu R. Azis mengapresiasi program donasi JNE. “Kalau Alquran dengan huruf braille untuk siswa-siswi penyandang tuna netra sudah ada di sini, tetapi Alquran bahasa isyarat baru ada sekarang dari JNE. Terima kasih JNE, semoga menjadi ladang amal dan ke depannya JNE semakin berjaya,” ungkapnya saat ditemui JNEWS di sela-sela acara.
Untuk guru-guru yang nantinya akan mengajarkan Alquran bahasa isyarat, pihak SLBN 5 akan terlebih dahulu melakukan seleksi dan pelatihan karena Alquran bahasa isyarat merupakan yang pertama di sekolahnya.
“Kami para guru di sekolah ini memang sudah lama mengenal dan menjadi pelanggan JNE, bahkan kami mengenal pendirinya (alm) Bapak H. Soeprapto Soeparno. Semoga kolaborasi dan kebaikan JNE kepada SLBN 5 tidak berhenti sampai di sini,” tambah R. Azis.
SLBN 5 sendiri sekarang ini terdapat jenjang sekolah dari mulai SD sampai SMU, namun karena ketersediaan kuota setiap tahunnya, sekolah tidak bisa menampung semua calon siswa-siswi yang berkebutuhan khusus.
Hal sama diutarakan oleh Lea Sri Endari Irawan. “Mushaf Alquran bahasa isyarat ini merupakan yang pertama di Indonesia dan JNE sudah mencetak dan kemudian mendonasikannya. Itu sangat luar biasa dan patut menjadi contoh perusahaan lainnya,” ucapnya.
Kolaborasi dengan JNE dalam mencetak dan mendonasikan Alquran ini akan dilakukan ke seluruh Indonesia, khususnya untuk para penyandang tuna rungu sehingga kemudian nantinya mereka bisa mahir membaca Alquran. “ESQ dan JNE sudah lama berkolaborasi dalam hal kebaikan. Saya mendoakan agar JNE terus berjaya sehingga bisa memberikan manfaat kepada banyak orang,” tandas Lea Sri.
Seperti diketahui, Alquran dengan bahasa isyarat berbeda dengan Al Quran dengan huruf braille. Bila Al Quran braille diperuntukan bagi para tuna netra dan membacanya dengan meraba titik untuk membaca huruf demi huruf dan ayat demi ayat, namun di Al Quran bahasa isyarat terdapat gambar-gambar tangan dengan segala bentuk isyaratnya sebagai panduan untuk membacanya. *