JNEWS – Piala Sudirman, atau Sudirman Cup, adalah kejuaraan bulu tangkis yang digelar setiap dua tahun sekali. Kejuaraan bergengsi ini mempertemukan tim-tim terbaik dunia, salah satunya Indonesia.
Diadakan pertama kali pada tahun 1989 di Jakarta, pada tahun 2025 Sudirman Cup diadakan di Tiongkok dan ada 16 negara yang bertanding meraih gelar juara. Keenam belas tim tersebut dibagi ke dalam empat grup, setiap grup diisi oleh empat tim.
Indonesia berada di Grup D bersama Denmark, India, dan Inggris. Total ada 19 atlet bulu tangkis yang diturunkan oleh PBSI dengan komposisi 11 putra dan 8 putri. Sepanjang perhelatan Piala Sudirman, Indonesia baru satu kali menang, enam kali menjadi runner up. Pemegang juara terbanyak kejuaraan ini adalah Tiongkok dengan 12 kali juara.
Menilik Sejarah Piala Sudirman yang Lekat dengan Indonesia
Dikutip dari website resmi Badminton World Federation (BWF), Piala Sudirman adalah kejuaraan beregu termuda di antara kejuaraan-kejuaraan BWF lainnya, yang dimulai pada tahun 1989. Kejuaraan ini diselenggarakan pada tahun-tahun ganjil, sehingga tidak bersamaan dengan Piala Thomas dan Uber.
Menilik sejarah kejuaraan ini tidak lepas dari peran Indonesia. Dick Sudirman, mantan atlet bulu tangkis Indonesia asal Sumatra Utara, merupakan tokoh yang diambil namanya menjadi nama kejuaraan ini.
Semasa hidupnya, Sudirman memiliki jasa besar terhadap perkembangan bulu tangkis tanah air dan dunia. Dick Sudirman adalah salah satu pendiri induk organisasi bulu tangkis Indonesia yakni Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai ketua PBSI dalam kurun waktu cukup lama yakni 22 tahun, dari tahun 1952 hingga 1963, dilanjut 1967 hingga 1981.
Dedikasi Sudirman terhadap dunia bulu tangkis tidak berhenti di situ saja. Beliau tercatat pernah memegang jabatan wakil presiden Federasi Bulu Tangkis Internasional atau International Badminton Federation (IBF).
Untuk bulu tangkis dunia, kontribusinya pun sangat besar. Dick Sudirman memiliki peran penting dalam menyatukan dua organisasi bulu tangkis dunia yakni IBF dan WBF. Di tahun 1978, WBF (World Badminton Federation) melepaskan diri dari IBF. Hal ini membuat ada dua organisasi besar yang berjalan bersamaan.
Pada tahun 1979, Sudirman mempelopori pertemuan informa dari kedua organisasi tersebut di Bandung. Beliau berusaha mencari jalan tengah agar dua organisasi tersebut bisa bersatu. Usulan dari Sudirman adalah menggelar pertandingan persahabatan antara pemain dari kedua federasi. Usulan tersebut diterima dan menjadi dasar rekonsiliasi dua federasi tersebut. Tepatnya pada 28 Mei 1981, kedua federasi tersebut bersatu dan dikenal sebagai BWF (Badminton World Federation).
Di tahun 1986, Dick Sudirman wafat. Teman lamanya sekaligus wakil ketua PBSI, Suharso Suhandinata, mengirimkan surat pada Presiden IBF, Arthur Jones, untuk mengadakan kompetisi sebagai bentuk penghormatan terhadap Sudirman.
Gagasan Suharso didiskusikan pada pertemuan Dewan IBF tahun 1986. Akhirnya, di tahun 1988, mereka membuka peluang mengadakan kejuaraan beregu campuran dunia dan menerima tawaran Indonesia sebagai tuan rumah.
Dengan jadwal pertandingan yang ketat, Dewan IBF memutuskan bahwa kejuaraan yang diberi nama Piala Sudirman digelar bersamaan dengan Kejuaraan Dunia.
Baca juga: Panduan Lengkap Memilih Sepatu Badminton yang Tepat
Format Pertandingan di Piala Sudirman
Piala Sudirman 2025 digelar di Tiongkok pada 27 April-4 Mei. Seperti yang diulas di atas, sebanyak 16 tim bakal bersaing di Xiamen, Tiongkok, termasuk tim tuan rumah.
Adapun format pertandingan di Piala Sudirman sebagai berikut:
- 16 Tim peserta dibagi ke dalam 4 grup dan masing-masing berisi 4 tim. Untuk 2 tim teratas di klasemen akhir babak penyisihan grup dipastikan lolos ke babak knock out. Sedangkan 2 tim dengan peringkat 3 dan 4 gugur.
- Dalam pertandingan babak penyisihan mempertandingkan 5 kategori yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
- Adapun penentuan peringkat didasarkan pada jumlah kemenangan, kemenangan set, jumlah kemenangan match, dan selisih poin.
- Di babak perempat final hingga final, pertandingan dimainkan dengan format gugur. Tim yang dinyatakan menang apabila mencapai 3 kemenangan match terlebih dulu dan maju ke babak berikutnya. Jika ada tim yang berhasil meraih 3 kemenangan sebelum pertandingan kelima, pertandingan sisa tidak akan digelar.
Proses kualifikasi untuk Piala Sudirman 2025 melibatkan kejuaraan kontinental di setiap benua. Empat tim lolos dari zona Asia dan Eropa, serta masing-masing satu tim dari zona Afrika, Amerika, dan Oseania. Tuan rumah (Tiongkok) dan juara bertahan otomatis lolos, sementara slot tambahan diberikan berdasarkan peringkat dunia jika diperlukan.
Berikut ini daftar 16 tim yang terbagi ke dalam 4 grup dan akan bersaing memperebutkan gelar juara:
- Grup A: Algeria, China, Hong Kong, Thailand
- Grup B: Kanada, China Taipei, Ceko, Korea Selatan
- Grup C: Australia, Prancis, Jepang, Malaysia
- Grup D: Denmark, Inggris, India, Indonesia
Tim-Tim Terbaik Dunia di Piala Sudirman

Dari 16 tim yang akan berlaga, berikut lima tim unggulan yang diprediksi akan bersaing ketat untuk meraih gelar juara di Piala Sudirman 2025.
1. Tiongkok
Sebagai tuan rumah dan juara bertahan, Tiongkok tetap menjadi favorit utama. Apalagi dengan rekor 12 kali juara dan 2 kali runner up, tim Tiongkok merupakan lawan terberat bagi semua tim. Dengan kekuatan merata di semua sektor dan dukungan penuh dari publik tuan rumah, mereka berambisi mempertahankan gelar dan menambah koleksi trofi mereka.
2. Indonesia
Kendati baru satu kali memenangkan Piala Sudirman, tapi Indonesia menjadi tim unggulan dengan catatan rekor terbaik para atletnya.
Indonesia datang dengan status unggulan kedua dan semangat tinggi untuk mengulang kejayaan 1989. Dipimpin oleh kapten Jonatan Christie yang menjadi andalan tunggal putra, tim ini memiliki kombinasi pemain berpengalaman dan muda yang siap memberikan kejutan.
Di skuad tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung kembali dipercaya menjadi andalan. Ganda putra yang menjadi kekuatan Indonesia, menurunkan tiga pasangan yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Shohibul Fikri/Daniel Marthin, serta Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
3. Korea Selatan
Dengan catatan sejarah empat gelar juara Piala Sudirman dan empat kali runner up, Korea Selatan selalu menjadi ancaman serius. Tim Korea Selatan dikenal dengan strategi permainan yang solid dan kemampuan adaptasi tinggi di setiap pertandingan.
Di tim Korea Selatan ada andalan terbaik mereka yakni An Se-young yang merupakan tunggal putri nomor satu dunia.
4. Jepang
Jepang terus menunjukkan perkembangan pesat dalam olahraga bulu tangkis, para atletnya bisa disejajarkan dengan Tiongkok, Indonesia dan Korea Selatan. Dengan pemain-pemain muda berbakat dan strategi permainan yang agresif, Jepang berpotensi menembus babak final.
Peta kekuatan tim Jepang ada di tim putri. Jepang memiliki Akane Yamaguchi dan juara dunia junior 2022, Tomoka Miyazaki.
5. Thailand
Thailand tampil impresif di laga pembuka dengan kemenangan sempurna atas Hong Kong. Dengan pemain-pemain seperti Dechapol Puavaranukroh dan Supissara Paewsampran, mereka siap memberikan kejutan di turnamen ini.
Baca juga: Perjalanan Timnas Indonesia: Sejarah dan Prestasi yang Membanggakan
Piala Sudirman 2025 tidak hanya menjadi ajang perebutan gelar, tetapi juga panggung bagi negara-negara peserta untuk menunjukkan kekuatan dan strategi terbaik mereka. Dengan format kompetisi yang menantang dan persaingan ketat antar tim, turnamen ini menjanjikan pertandingan-pertandingan seru yang sayang untuk dilewatkan.