JNEWS – Pohon darah naga mungkin terdengar seperti nama dari cerita fantasi, tapi pohon ini benar-benar ada dan tumbuh di dunia nyata. Nama latinnya adalah Dracaena cinnabari.
Tanaman ini berasal dari Pulau Socotra, Yaman, yang letaknya di Samudra Hindia, agak terisolasi dari daratan utama. Banyak tumbuhan dan hewan di sini yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Nah, pohon tersebut termasuk salah satu yang paling ikonik dari pulau ini.
Ada banyak hal menarik di balik kisah si pohon langka ini, mulai dari latar belakangnya, cara dia bertahan hidup di tempat yang keras, sampai cerita-cerita lama soal manfaat getahnya. Kalau penasaran, yuk kenalan lebih jauh dengan si pohon langka yang satu ini.
Asal Usul Pohon Darah Naga
Nama darah naga datang dari getah merah tua yang keluar dari batang pohonnya. Secara asal usul ilmiah, pohon ini masuk dalam keluarga Asparagaceae. Uniknya, keluarga ini sebenarnya masih kerabat jauh dari tanaman-tanaman tropis seperti lidah mertua, dan bahkan asparagus.
Kalau ditarik lebih jauh lagi ke sejarah geologi, Socotra pernah jadi bagian dari superkontinen Gondwana. Ketika benua-benua mulai terpisah, Socotra terisolasi selama jutaan tahun. Selama itu juga pohon darah naga berkembang sendiri, beradaptasi terhadap kondisi lingkungan yang keras. Jadi bisa dibilang, pohon ini adalah hasil dari proses evolusi panjang yang khas banget karena pengaruh geografis pulau itu sendiri.
Secara botani, catatan tertulis tentang pohon ini mulai muncul sejak zaman kuno. Bangsa Yunani dan Romawi sudah akrab dengan getah merahnya. Waktu itu pohon ini sudah disebut dengan nama cinnabar atau dragon’s blood. Namun, saat itu, mereka belum tahu persis dari mana pohonnya berasal. Baru setelah penjelajahan maritim ke Arab dan sekitarnya, mulai diketahui kalau pohon ini tumbuhnya hanya di Socotra dan beberapa tempat terbatas di wilayah sekitarnya.
Jadi, asal-usulnya memang erat berkaitan dengan isolasi geografis Pulau Socotra, proses evolusi alami di tempat ekstrem, dan juga interaksi manusia yang sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu.
Baca juga: 10 Fenomena Alam Langka dan Menakjubkan di Seluruh Dunia
Keunikan Pohon Darah Naga

Pohon darah naga bukan cuma dikenal karena getah merahnya yang mirip darah, tapi juga karena banyak hal unik lain yang bikin pohon ini beda dari pohon-pohon lain di dunia.
Nah, biar makin paham apa saja yang bikin pohon ini spesial, yuk lihat satu per satu keunikan pohon ini yang bikin banyak orang penasaran.
1. Getah Merah seperti Darah
Getah pohon ini warnanya merah pekat, bak darah segar. Kalau batangnya dilukai, getahnya keluar pelan-pelan dan mengeras jadi semacam resin.
Dulu, getah ini dipakai buat pewarna, bahan obat-obatan tradisional, bahkan buat bahan pelapis alat-alat musik agar suaranya lebih nendang. Makanya disebut “dragon’s blood” — kelihatan mistis, padahal ya murni dari alam.
2. Bentuk Tajuk Seperti Payung
Kalau dilihat dari jauh, pohon ini tampak seperti payung besar. Cabangnya rata ke samping, tidak menjulang ke atas kayak pohon biasa.
Fungsi payungnya ini adalah untuk menangkap embun dan air hujan. Setelah itu, air akan mengalir lewat batang ke akarnya. Bentuk ini bikin pohonnya bisa bertahan di tempat yang super kering, karena dia mencari air dari udara juga, bukan cuma dari tanah.
3. Umur yang Panjang
Pohon darah naga termasuk slow-grower. Dia tidak terburu-buru tumbuh tinggi, tapi kuat banget. Banyak pohon ini yang umurnya sudah ratusan tahun, masih berdiri kokoh di tengah gersangnya Pulau Socotra. Saking lamanya hidup, batang dan cabangnya jadi tebal dan kaku.
4. Adaptasi Terhadap Kekeringan
Saat musim kering datang, pohon ini pun melakukan penghematan energi sendiri. Daun-daunnya yang runcing bakal rontok, agar tak banyak air yang keluar lewat daun. Begitu udara mulai lembap, dia bakal menumbuhkan daunnya lagi. Adaptasi ini membuatnya bisa bertahan hidup di lingkungan yang minim air, seperti di padang batu Socotra.
5. Pertumbuhan Cabang yang Unik
Cara bercabangnya juga beda. Pohon ini bercabang secara simetris. Cara kerjanya, setiap beberapa tahun, dia bakal menumbuhkan cabang baru dari titik-titik tertentu. Lama-lama, cabang-cabang ini membentuk pola yang khas, seperti pola payung yang berlapis-lapis. Tidak heran bentuknya jadi gampang dikenali.
6. Bagian dari Ekosistem Langka
Pohon ini bukan cuma keren sendirian. Di bawah payungnya, banyak burung, serangga, dan hewan kecil lain yang menumpang hidup.
Jadi, kehadiran pohon darah naga ini penting buat menjaga keseimbangan ekosistem di Socotra. Tanpa pohon ini, banyak makhluk lain juga bisa terancam punah.
Khasiat Pohon Darah Naga
Selain bentuknya yang unik, pohon darah naga juga dikenal karena getah merahnya yang punya banyak manfaat. Sejak ribuan tahun lalu, getahnya sudah dipakai dalam berbagai tradisi, mulai dari pengobatan sampai bahan pewarna.
Meski sekarang banyak yang mengenalnya karena tampilannya yang eksotis, sebenarnya khasiat pohon ini juga tak kalah menarik untuk dibahas. Berikut beberapa kegunaan pohon darah naga yang selama ini dimanfaatkan di berbagai budaya dan bidang.
1. Obat Luka dan Peradangan
Getah pohon ini sering dipakai sebagai antiseptik alami. Di beberapa tradisi pengobatan kuno, getah merah ini dioleskan ke luka luar untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi peradangan, dan mencegah infeksi. Kandungan zat alaminya dipercaya bisa membantu regenerasi jaringan kulit.
2. Penghenti Pendarahan
Selain buat luka, getah ini juga digunakan sebagai penghenti pendarahan ringan. Misalnya buat luka gores atau sariawan. Getahnya yang kental dipercaya bisa menutup luka dan membantu proses pembekuan darah secara alami.
3. Mengatasi Masalah Pencernaan
Beberapa pengobatan tradisional, terutama di Timur Tengah dan Asia, menggunakan getah pohon ini untuk meredakan diare atau gangguan pencernaan ringan. Biasanya getah dikeringkan, lalu dijadikan bubuk untuk diminum.
4. Antioksidan Alami
Dalam penelitian modern, getah pohon ini diketahui mengandung antioksidan yang tinggi. Zat ini penting untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, yang bisa menyebabkan penuaan dini atau berbagai penyakit kronis.
5. Bahan Pewarna dan Kosmetik
Selain untuk pengobatan, getah merah ini juga dipakai sebagai bahan pewarna alami. Sejak zaman kuno, getah ini digunakan untuk mewarnai kain, keramik, sampai alat musik. Di dunia kosmetik, getah ini juga kadang dimanfaatkan untuk produk perawatan kulit.
6. Dupa dan Ritual
Di beberapa budaya, getah pohon darah naga dibakar sebagai dupa. Aromanya dipercaya bisa menenangkan pikiran, digunakan dalam meditasi atau ritual spiritual. Getahnya juga sering dianggap punya “energi pelindung” dalam kepercayaan tertentu.
7. Bahan Pelapis Khusus
Getah yang sudah dikeringkan dan diolah sering dijadikan bahan pelapis, misalnya untuk melindungi permukaan kayu atau alat musik biar lebih awet dan suaranya bagus. Bahkan beberapa pembuat biola tradisional memakai getah ini untuk finishing instrumen mereka.
Jadi, khasiat pohon darah naga memang cukup banyak, mulai dari kesehatan sampai seni. Tapi penggunaannya harus hati-hati juga, karena tidak semua orang cocok, dan perlu pengetahuan yang pas soal cara mengolahnya.
Baca juga: Tanaman Hias Langka: Mengenal Jenis-Jenis yang Sulit Ditemukan dan Memiliki Keunikan Tersendiri
Kisah asal usul pohon darah naga ini pasti membuat kita jadi berpikir, kok bisa ya ada pohon seperti itu? Bukan cuma soal rupanya yang beda, tapi juga perjalanan panjang yang dilewatinya sampai bisa bertahan di tempat yang keras.
Semakin kenal, semakin terasa kalau pohon ini bukan sekadar tanaman langka, tapi juga bagian dari kisah alam yang jarang tersentuh.