PPKM Darurat, Pelayanan Distribusi Paket JNE Tetap Berjalan Normal

Terhitung 3 Juli lalu, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Imbas dari peraturan ini, banyak dilakukan penyekatan jalan dan penutupan kegiatan perkantoran, mal, tempat peribadatan dan sebagainya.

Namun, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan logistik, JNE termasuk bidang usaha yang diperbolehkan beroperasi selama masa PPKM Darurat yang berlangsung hingga 20 Juli nanti tersebut. Hal ini pun sesuai dengan himbauan Kemenkominfo RI kepada seluruh perusahaan penyelenggara pos.

Meski adanya kebijakan PPKM Darurat, pelayanan distribsui paket  kiriman kepada customer tetap berjalan normal. JNE Hub Selatan mengerahkan sekitar 400 kurir, baik itu kurir motor maupun kurir mobil. Jumlah ini normal seperti hari biasanya”, terang Satal, Supervisor JNE Hub Jakarta Selatan..

Baca juga : Jatuh Bangun Tempe Crispy Sukabumi yang Kini Dinikmati Dunia

“Terkait ada beberapa kantor yang tutup, saat delivery, kurir melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan customer.  Dengan persetujuan customer yang bersangkutan, apakah paketnya dikirim ke alamat lain atau disimpan dulu di JNE Hub Selatan yang ada di kawasan Veteran, Lebak Bulus, Jakarta Selatan,” terangnya.

Sebelum paket didistribusikan, petugas akan melakukan sterilisasi paket kiriman agar bebas Covid-19

Begitu juga, misalnya ada kawasan perumahan ditutup, maka para kurir akan berkomunikasi dengan customer, di mana paket bisa diterima, apakah itu di gerbang perumahan, dititipkan security atau bisa juga diambil langsung oleh customer ke kantor JNE Hub Selatan. “Kita pastikan bahwa selama pemberlakuan PPKM Darurat pelayanan distribusi paket JNE tetap berjalan normal seperti biasanya,” jelas Satal.

Baca juga : Cerita Batik Malai Asal Riau yang Viral Berkat TikTok

Senada dengan Satal, menurut Hadi Kusmanto selaku Supervisor JNE Hub Muara Angke, Jakarta Barat, menegaskan bahwa operasional JNE berjalan normal. Namun, diakuinya kawasan Jakarta Barat banyak perkantoran dan pusat bisnis perdagangan seperti Glodok pada tutup.

“Solusinya, kurir kita komunikasi dengan customer, apakah customer tersebut minta dikirim ke alamat lain yang mereka kehendaki atau sementara paketnya disimpan di JNE Hub Muara Angke. Untuk itu kita juga memberikan pelayanan selama 24 jam untuk memudahkan customer yang ingin mengambil sendiri paketnya,” terang Hadi.

Baca juga : Ditolak Pinjam Modal, UMK Garam Asal Klungkung Ini Justru Mendunia

Untuk JNE Hub Muara Angke, menurut Hadi, selama PPKM Darurat mengerahkan sekitar 400 kurir motor (rider) dan 200 kurir mobil (driver). “Semua kurir kita pastikan dalam kondisi prima dan sehat, karena kalau ada yang sakit meski gejala ringan tidak  diperbolehkan masuk kerja. Paket pun sebelum di-delivery sudah kita sterilisasikan,” tandas Hadi.

Kurir mobil di JNE Hub Muara Angke, Jakarta Barat, bersiap untuk mendistribusikan paket kiriman di masa PPKM Darurat

Hal serupa juga berlaku di daerah Jakarta Timur. Proses delivery berjalan normal seperti biasa, para kurir yang rumah tinggalnya di luar Jakarta selama PPKM Darurat, sudah diberikan surat rekomendasi dari kementerian terkait yang membolehkan pekerja di sektor logistik tetap bekerja seperti biasa.

“Untuk paket kiriman yang area delivery-nya terkena penutupan seperti ITC Cililitan, maka terlebih dahulu berkomunikasi dengan customer dan sesuai kesepakatan, apakah paketnya akan dikirim ke alamat lain atau akan diambil sendiri ke gudang di Cimanggis, Depok, atau ke JNE Hub Timur, tergantung alamat tedekat dengan area delivery”, jelas Supervisor JNE Hub Timur, Gunawan.

“JNE Hub Timur seperti biasanya setiap hari mengerahkan sekitar 400 kurir motor dan 44 kurir mobil, termasuk saat PPKM Darurat seperti sekarang ini. Selama PPKM Darurat, kendala di lapangan bisa teratasi oleh rekan-rekan kurir, karena memang mereka juga sudah membawa bekal surat rekomendasi kerja, dan brand JNE sudah dikenal luas sebagai perusahaan pengiriman dan logistik jadi memudahkan kurir di lapangan,” pungkas Gunawan. *

Baca juga : Digitalisasi Jadi Kunci Puttei Bisa Bertahan di Masa Pandemi

Exit mobile version