Kementerian Perhubungan (Kemenenhub) telah mengumumkan bahwa puncak libur Natal dan Akhir Tahun akan terjadi dalam dua fase atau gelombang.
Nah, karena itu, bagi Anda yang sedang merencanakan liburan melalu jalan darat, baik itu naik transportasi umum atau mobil pribadi, ada baiknya memperhatikan prediksi puncak arus mudik dan balik saat libuaran nanti.
Tujuannya tentu saja agar perjalanan liburan atau mudik ke kampung halaman tetap aman dan nyaman, serta meminimalisir terjebak kemacetan panjang akibat volume kendaraan yang membludak.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, dua gelomban arus libur dan balik pada liburan Natal dan tahun baru dikarenakan adanya revisi pengurangan jadwal libur panjang.
“Kita sudah memprediksi baik dari kepolisan, Jasa Marga, BPJT, puncak arus mudik akan terjadi dua kali. Mudik untuk yang fase pertama pada 23-24 Desember 2020,” ucap Budi.
BACA JUGA : Waduh .. Jadwal Liburan Panjang Akhir Tahun Dipotong
Sementara untuk arus balik pada puncak liburan gelombang awal atau ketika Natal, diperikirakan terjadi pada 27 Desember 2020 dengan titik kemacetan di beberapa lokasi, dan paling utama di ruas tol arah kembali ke Jabodetabek.
Gelombang kedua pada libur akhir tahun, puncak mudik dan liburan diestimasi pada 30-31 Desember 2020. Volume kendaraan, tertuama di jalan tol, tempat liburan, dan lainnya diperkirakan akan padat, sedangkan arus baliknya akan terjadi pada 3 Januari 2021.
Beberapa skenario untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat libur Natal dan tahun baru akan dilakukan Kemenhub. Salah satu diantaranya membatasi operasioanl angkutan barang atau truk di jalan tol dari Jakarta sampai Palimanan, yang juga berlaku pada puncka arus balik.