JNEWS – Pemerintah lewat Kementerian Perindustrian aktif menjalin kolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM) kriya agar semakin memperluas pasarnya, termasuk pasar luar negeri.
Selama ini industri kriya (kerajinan) Indonesia dikenal memiliki berbagai produk yang unik dan kompetitif di kancah global.
“Setiap daerah memiliki nilai hidup, sejarah, tradisi dan nilai kepercayaan yang tersalurkan dalam berbagai produk kerajinan. Dengan teknik produksi turun-temurun sehingga menghasilkan produk dengan identitas dan karakteristik yang khas,” kata Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Reni Yanita di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurutnya, keunggulan tersebut menjadi modal utama bagi para IKM kerajinan nasional untuk ekspansi pasar ekspor karena didukung oleh selera konsumen global saat ini.
“Pasar global lebih sering tertarik pada produk kerajinan yang etnik, otentik dan berkualitas dengan prinsip keberlanjutan (sustainable), yang mudah ditemui pada produk kerajinan Indonesia,” jelasnya.
Untuk membekali IKM kriya agar mampu menembus pasar ekspor, Ditjen IKMA bersama Dekranas melakukan upaya peningkatan daya saing IKM melalui serangkaian kegiatan seperti bimbingan teknis, pendampingan dan webinar. Salah satu webinar yang baru-baru ini digelar Ditjen IKMA dan Dekranas adalah webinar “Inovasi dan Strategi Pengembangan Produk Kerajinan Berbasis Potensi Lokal Untuk Pasar Global”.
Dalam webinar ini dihadirkan pelaku IKM kerajinan binaan Ditjen IKMA yang berhasil menciptakan inovasi produk dan telah menembus pasar ekspor, di antaranya CV Palem Craft, CV Sweda Gembira dan CV Maharani.
Reni menuturkan, tiga IKM yang terpilih itu, terbukti rajin mengembangkan bisnisnya melalui inovasi yang mengandalkan kreativitas dan tetap memperhatikan selera pasar. CV Palem Craft yang merupakan IKM kerajinan dekorasi rumah berbasis anyaman ini telah mengekspor produknya ke Belanda pada April lalu.
“Ini menambah panjang daftar pasar ekspor CV Palem Craft, yang sebelumnya juga telah mengirim produknya ke berbagai negara,” terang Reni.
Baca juga: Inovasi JNE Dolok Sanggul: Etalase Display dan Fulfillment untuk Produk UMKM
Sementara CV Sweda Gembira merupakan produsen piala untuk kejuaraan MotoGP, Superbike, dan Kompetisi Sepakbola Piala Presiden. Sebanyak 90 persen produk Sweda diekspor ke Amerika Serikat untuk aksesoris komunitas hip-hop dan lowrider. Adapun CV Maharani adalah IKM penghasil dekorasi dari batu alam dan anyaman yang telah ekspor produknya ke Jerman, Rusia, Belanda, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat.
Kesuksesan para IKM tersebut ikut berkontribusi pada capaian nilai ekspor produk kerajinan Indonesia yang menembus US$ 106,6 juta per Februari 2025. Daftar negara tujuan utama ekspor antara lain China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara Eropa. *